Tau apa yang paling menyakitkan tentang mencintai orang baru? Iya, kita berusaha mencoba kembali atas apa yang pernah terjadi. Debaran jatuh cinta yang rasanya sangat tidak asing entah naik kepermukaan kembali setelah ia pikir sudah tidak ada rasa itu lagi. Ini berbeda walau rasanya sama tapi ini beda.
Dirinya terdiam didepan dengan almet merah dipinggannya. Kenapa ia sangat bersemangat ingin menceritakan perasaan senangnya kepada temannya? Hanna tentu menggelengkan kepala, membasmi semua pikiran konyolnya.
"Tapi beneran deh ya dam, kalo cowo udah effort sampe minjemin barangnya gitu artinya dia suka. Gua padahal cuma bilang doang, gaada maksa maksanya sama sekali," ini perkataan Ember yang masih terngiang ngiang dikepalanya sekarang. "Besok gua ceritain lebih jelasnya."
Memang perkataan teman itu paling berbahaya, mereka bisa membuat orang yang tidak suka bisa suka karena ejekan ataupun kalimat kalimat konyol itu.
Ia harus berhati hati. Ini jebakan.
Mana ada orang tiba tiba suka gara gara minjemin almet doang? GAGAAGAGA ga mungkin, dia baik doang itu fix.
Ia melepas almet yang ingin segera ia cuci tapi entah kenapa itu tangan membawa almet kedepan panca indra penciumannya. Bau parfum itu masih terjebak di almetnya, seperti bau yang sering ia cium jika bersama dengan laki laki itu, sangat khas sampai ia sudah hafal pemilik bau seperti ini.
Rasanya senang, hatinya tiba tiba bahagia, padahal hari ini ia bilang hari yang paling mengesalkan dan membuat dirinya sangat tidak senang. Lalu kenapa berubah tiba tiba?
***
Keesokan paginya. Hanna tidak seperti hanna sebelumnya yang sering terlambat masuk kelas. Ia sangat senang tidak tahu kenapa, dan sekaligus malu bertemu Glen. Bagaimana ia harus beraksi atas kejadian kemaren? ihhh malu banget gue, dumalnya yang masih memikirkan atas kejadian kemaren.
Teman temannya tentu terkejut, sudah 4 orang bertanya 'wiih madam masuk pagi, kenapa madam?' 'kesambet apa lu masuk pagi pagi buta?' 'Tumben ih, kenapa lu?' 'Bisa lu berangkat jam segini?' pertanyaan yang sekaligus ledekan, benar benar pagi yang menguras kesabaran.
Padahal ia berangkat 20 menit lebih awal dari sebelumnya.
Ember masuk setelah Ravina dan Aura selesai meledeknya.
"USETTT MADAM, GUA TAU KENAPA LU SEKARANG UDAH NGEJOGROG DISINI," ucapnya bersuara toa, baru datang.
Hanna membelakan mata. Kelas tidak sesepi itu untuk orang lain tau alasan kenapa ia datang pagi.
"Gua kepo berat, lu si gamau nyeritain di chat," ucap Hanna memulai topik.
"WETSS sabar dong, nafas dulu gua," ucap ember.
"OHH gitu dam," ledek Ravina.
"GLEN YA," ucap aura tiba tiba.
"Berisik ra," ucap Hanna menutup mulut aura.
***
"Sumpah lu tau gasi, si madam bocor sampe rok, gimana ya?" tanya Ember kepada 2 temannya.
"Dia ga bawa jaket?" tanya Ravina, yang digelengkan kepala oleh Ember.
"Pinjem anak laki aja," ide Ravina.
"Dih gila lu ya. Kasian nanti dia malu," ucap Aura.
"Cuma anak laki yang suka bawa jaket, trs jaketnya pada oversize gtu kan," ucap Ravina kembali.
"Iyasih.." pikir Ember, menimang nimang ide Ravina.
"Tapi ngomongnya jangan blakblakan buat itu mber," pesan Aura, yang diacungkan ibu jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
i fell in love
Novela JuvenilSiapa yang tahu tentang cara kerja semesta untuk kita? Siapa sangka juga dengan sering meminjam sendal itu awal tentang cerita ini. Ini cerita tentang masa abu abuku, dengan perasaan baru menciptkan hal hal baru yang tidak pernah disangka. Jangan p...