Semua aku di dukung disamping kamu.
****
Perasaanya ikut campur aduk setelah beberapa hari Hanna menyadari bahwa Glenn telah menghindarinya. Entahlah kenapa laki laki itu menghindarinya? Memang kalau kita menghindari masalahnya bakal selesai? Hanna benar benar resah, mengobrol pun menjadi sungkan.
Hanna berdiri di depan warung kantin sekolahnya saat ini. Melihat banyaknya jajanan dan memilih jajanan yang cocok untuk diberikan kepada orang lain, ya Glenn orangnya. Ia berencana untuk memberikan jajanan seraya menanyakan kenapa Glenn bisa seperti ini.
Glenn benar benar menjadi orang berbeda. Ia tidak lagi meminjam sendal padanya, laki laki itu memberikan jarak yang sangat terlihat olehnya, bahkan teman temannya pun menyadarinya.
Ia benar benar tidak menemukan makanan yang cocok untuk diberikan pada laki laki itu, dan pikirannya terlintas pada Eskrim. Apa kasih eskrim aja?
Hanna pergi ke koprasi, tempat satu satunya yang menjual Eskrim. Koprasi sangat penuh disana. Ini kenapa dirinya malas sekali keluar pas jam istirahat. Ia rela masuk kedalam berdesak dengan yang lain, demi bisa dekat lagi dengan Glenn.
Yaa, walaupun belum ada garansinya, kalaupun ia memberikan eskrim itu emangnya ia bisa sedekat sebelumnya? Hanna benar benar tidak memikirkan konsekuensinya yang penting ia memberikan action kepada laki laki itu, pikirnya.
Hanna berdiri didepan freezer eskrim, banyak eskrim disana tetapi pilihannya jatuh pada eksrim blubbery kesukaanya. Ia mengambil 2 untuknya dan untuk dia.
Apapun actionnya yang ia berikan kepada Glenn itulah hal yang pertama kali ia lakukan. Hal hal baru yang sebelumnya belum ia rasakan pada siapapun, ia rasakan pertama kali kepada laki laki itu. Seperti memberi eskrim ini, contoh kecilnya.
Hal bodoh saat ini yag tidak pernah mau ia ulang, adalah memberi makanan kesekuaanya, dengan rasa eskrim kesekuannya pada orang kesekuannya. Ketika langkah riangnya menaiki tangga hingga sampai kedua arah pandangnya menangkap sosok Glenn didepannya. Laki laki itu berhasil membuatnya terdiam.
Glenn keluar dari kelasnya, langkahnya berhenti ketika ada seorang perempuan yang memberhentikan langkahnya. Menyodorkan kotak makanan yang entah apa isinya. Glenn tersenyum menyambut itu, tidak ada penolakan dari laki laki itu membuat hanna yang melihat dari jarak yang cukup dekat mengurungkan aksinya memberi eskrim itu.
Senyuman itu, sama seperti dulu ia jatuh cinta pada laki laki itu. Ia ingin egois, egois untuk senyuman itu jangan pernah diliat orang lain kecuali dia, tapi saat ini..ia melihat jelas senyuman itu dihadirkan untuk perempuan lain.
Ia menundukan kepalanya, melihat eskrim di kedua tangannya yang sudah mentes jatuh ke lantai. Perempuan itu seperti lebih dekat dengan dia, membuat hati kecilnya seperti ditendang menjauh dari sana. Sama sama tersenyum, dan melontarkan beberapa obrolan kecil.
Hanna melangkahkan kaki kedepan, memberanikan diri mengahancurkan obrolan itu dengan dirinya berdiri pas dibelakang perempuan itu. Sangat licik bukan? Tanganya yang memegang eskrim diumpatkan dibalik tubuhnya.
"Permisi, kalo ngobrol jangan didepan pintu dong, ganggu orang masuk aja," ucapnya seperti orang gila. Gila kenapa seorang hanna bisa se frontal itu?
Glenn menatap hanna sekilas dan, "Yaudah makasih ya almira, lu mah ngerepot repotin aja," ucap Glenn mengakhiri percakapan.
"Apansi orang ga ngerepotin juga ko, yaudah dimakan ya, gua kekelas dulu," jawab perempuan itu.
Perempuan itu berjalan kearah samping kiri, tandanya perempuan itu anak IPS 4. Glenn membiarkan Hanna masuk duluan.
"Lu mah ngerepotin repotin aja," cibir pelan Hanna mengikuti kalimat Glenn, melewati laki laki itu dengan santai.
****
Setelah kejadian itu, Hanna semakin yakin kalau Glenn tau perasaanya. Tidak peduli, dan ia malah semakin ingin brutal memberitahu perasaanya kepada Glenn. Lagi pula laki laki itu sangat menyebalkan, kenapa tidak dari dulu ia mencoba menghindarinya, kenapa disaat dirinya lagi bucin bucinnya pada laki laki itu, malah responnya seperti itu.
Hanna merapihkan rambutnya kembali, setelah selesai menceritakan kejadian akhir akhir ini di sekolah kepada laki laki di depannya. Kin benar benar meresponnya super sabar, bahkan ia menyuruhnya untuk mengambil nafas ketika hanna bercerita seperti tidak mengambil nafas.
"Terus lu mau gimana lagi sama dia, kan lu udah tau nih dia udah begitu sama lu?" tanya Kin sambil memakan french friesnya.
"Gataauu kin. Tapi gua gamau nyerah sama dia," jawab Hanna, menyendokan mcflurry oreonya ke dalam mulutnya.
"Terserah lu aja mau gimana sama dia, yaudah lu lakuin semua sampe lu cape aja," ujar Kin.
"Lu kan kalo belum berhenti karena cape belum bisa berhenti," lanjut kin, dengan melahap french fries dengan santai.
Kin benar, dia paling tau tentangnya. Kin tau dirinya tidak bisa mengontrol perempuan kepala batu ini mau dibilangin sampe berbusa tidak akan didengarkan dan hal yang ia lakuin adalah memberikan kebebasan pada hanna asalkan laki laki itu tau hal apa yang hanna lakukan, dan mensuport dirinya.
Kin selalu menyempatkan waktu jika bersamanya, buktinya malam ini hanna di ajak jalan, mencari makanan kesukaannya, dan mengobrol, padahal laki laki itu baru pulang kerja.
"Lu itu masih penasaran sama dia an, makannya belum bisa berhenti. Lu bilang lu sakit kalu suka sama dia, tapi lu masih ngotot suka sama dia, tandannya lu masih penasaran. Gapapa lakuin yang mau lulakuin ke dia, nanti kalo udah ada jawaban pastinya lu udah ga penasaran lagi. Biar ngga nyesel kaya 'gua kalo kaya gini kemaren sama dia, dia bakal kaya begini gasi sama gua,' atau 'ahhh coba gua lakuin begini sama dia, pasti ga bakal kaya gini akhirnya' ," ucap Kin menasehatinya.
"Bukan berarti gua support lu ngelakuin ini itu sama dia, gua ngerelain lu sakit hati sama dia ya," lanjut kin lagi, menutup sesi curhat kali ini.
"Inget ya apa tujuan lu akhir SMA ini, jangan sampe gua denger karena dia lu gagal ngeraih apa yang udah lu rancang," ucapnya kembali menyeramahinya.
"Iyaaa kinn. Ya kali gua gagal karena dia doang, kalo gua gagal ya karena gua sendiri lah," jawabnya.
Matanya yang sipit itu dipaksa pemiliknya untuk melotot, kin melotot setelah mendengar kata katanya.
"Ga boleh ngomong kaya gitu an! Gaada yang gagal kalo gua disamping lu, tenang aja gua selalu berdoa buat kebaikan lu," ucap kin menenangkannya.
Disaat ini juga, Hanna sangat bersyukur memiliki seorang seperti kin di hidupnya. 'Kin tolong hidup di samping gua lebih lama ya.'
》》》》
KAMU SEDANG MEMBACA
i fell in love
Novela JuvenilSiapa yang tahu tentang cara kerja semesta untuk kita? Siapa sangka juga dengan sering meminjam sendal itu awal tentang cerita ini. Ini cerita tentang masa abu abuku, dengan perasaan baru menciptkan hal hal baru yang tidak pernah disangka. Jangan p...