(G) A R I N

PROLOG

"Markas apaan kotor gak karuan begini? Lu ga becus ngurus Bang, mulai sekarang gua ketuanya."

"Kalau gitu lo jadi ketua Invous mulai hari ini."

Seorang pria berseragam putih abu-abu  yang sedang duduk di pinggir lapangan itu terlihat cengengesan sendiri. Mengingat kalimat yang ia ucapkan saat dirinya pertama kali menginjakkan kaki di markas besar. Siapa sangka, ia betulan menjadi penerus generasi ke lima dari sebuah geng di sekolahnya. Selain dari kalimat sembrononya, ia juga sudah lulus ujian kepemimpinan dinilai langsung oleh ketua dan petinggi sebelumnya. Waktu berjalan cepat, tak terasa hampir tiga tahun dirinya menjabat.

Memiliki wajah relatif tampan dan dingin, bibir tipis lembab berwarna merah muda, alis tebal dan hidung mancung, tak lupa dengan penampilan selalu 'nyentrik'. Dasi abu-abu yang tidak pernah lepas terikat pada pergelangan tangan kirinya. Anting bulat kecil bertengger pada telinga pria pemilik cauliflower ear ini. Luka yang disebabkan oleh pembuluh darah di telinga pecah dan meninggalkan bekas berupa perusakan pada daun telinga. Jam terbang pria pemilik tinggi 181cm ini sudah tinggi, sehingga orang akan berpikir dua kali untuk menyakitinya setelah melihat telinganya.

Galdas Narawangsa, pria dari jurusan pariwisata mampu menduduki kursi terkuat melalui kemampuan bela dirinya. Menekuni aliran brazilian jiu jitsu sejak kecil, sehingga di usia sekarang membuat pria itu dapat mengkombinasikan beberapa aliran bela diri lain termasuk kemampuan parkour. Keluwesan bela dirinya yang hampir setara dengan kedua pemimpin aliansi.

Invous, singkatan dari Incredible Valiant Of US. Perkumpulan petarung dari SMK Ampera yang hingga saat ini menjadi angkatan ke- 5. Pada masa kepemimpinan saat ini, Invous dapat bergabung dalam aliansi yang disebut BIG dengan kekuatan bertarung yang dimiliki setiap anggotanya. Nama yang terdiri dari menggabungkan huruf depan tiga kelompok petarung kuat di puncak kota. Bramsta, Invous dan Gengster. Dengan adanya persatuan aliansi, membuat beberapa geng motor, geng, street fighter mengurangi intensitas mereka untuk bertarung sembrono.

Bertarung bukan tentang berani atau tidak, tapi perlu atau tidak. Bagi mereka, cara yang paling ampuh untuk membela diri adalah dengan tidak membuat masalah atau mencampuri urusan yang seharusnya tidak perlu dicampuri. Beberapa dari mereka akhirnya memilih untuk tunduk dan bergabung menjadi fraksi kuat dibawah kepimpinan aliansi.

Tentu saja untuk menyatukan kumpulan petarung bukan hal mudah. Invous sendiri harus berjuang keras untuk menyatukan berbagai fraksi sekolah, sehingga dirinya bisa menduduki puncak. Menyatukan juga bukan berarti menguasai, masih banyak yang berusaha menyerang mereka dengan skala kecil. Hanya saja mereka akan berfikir berkali-kali untuk menyerang, setelah mengetahui kekuatan Invous yang sebenarnya.

Saat ini Invous dan para street fighter lain berpegang pada prinsip harus menghindari petarungan yang tidak terlalu penting. Andai terpaksa, harus dilakukan dengan cepat dan efisien. Tidak ada bersih dan kotornya dalam pertarungan jalanan, membuat lari sebagai senjata utama. Bukan menghindari musuhnya, tetapi menghindari resikonya.

Galdas juga tidak mengurus tujuh puluh anggota aktif Invous yang tersebar sendirian. Kaki dan tangan kanan pria itu disebut dengan Petinggi. Tak usah ragukan ketangkasannya dalam bertarung, sudah pasti mereka memenuhi standard kualitas. Sudah siap bertemu dengan mereka?

Hai semua, yuk absen dulu kalian dari kota mana aja nih? 👉🏻

Ada yang susah dimengerti ga? Kalau ada langsung tulis komentar ya, kita sharing ✌🏻🤠

Ohya, disini juga akan tertabur banyak cogan yang bisa kalian husbuin!!
Jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke kerabat, temen, sahabat kalian juga ya.
Follow tiktok @ursweetiiepai aku bakalan sering spoiller cerita disana, don't miss it!

Terimakasih banyak atas dukungannya dan semoga aku bisa nyelesaiin cerita ini sampai akhir ga ngadat lagi huhu:(

See u!