Plak!
"Goblok!, Ngapain Lo tolak anjir!" Ucap seorang yang baru saja menggeplak kepala Regan. Dirga, dari fakultas yang sama seperti Regan.
"Dia sasimo, gue nggak mau sama cewek murahan" ucap Regan dengan entengnya.
"Tapi gan, Lo tau kan dia kaya gimana kalo udah suka sama seseorang" ucap satu orang lagi, Ardian.
"Gue bilang nggak ya nggak"
"Emang gimana sih ceritanya?" Tanya Ardian
"Emm.. tadi.."
Flashback 1 jam yang lalu
Brak!
Regan menutup pintu mobil nya dengan kencang, hari ini mungkin hari yang sial bagi dirinya. Regan berjalan santai menuju gedung fakultasnya, seperti biasa para wanita akan mengerubungi Regan, entah itu membawakan makanan atau ingin berfoto.
Regan tetap berjalan dengan santai walaupun ingin mengamuk. Bagaimana tidak hari ini dia harus presentasi ke depan kelas menggunakan flashdisk, tapi flashdisk nya hilang padahal tadi yang dia ingat dia sudah memasukkan flashdisk itu ke saku celananya.
Regan frustasi, tiba-tiba seorang pria datang dan memberikan sebuah surat untuk Regan.
"Nih, buat Lo" ucapnya dan menyerahkan surat itu.
"Buat gue?" Tanya Regan sambil menunjuk dirinya. Pemuda didepannya hanya mengangguk.
Regan menerima surat tersebut dan berterima kasih kepada pemuda yang memberikan surat kepadanya. Regan menatap surat ditangannya.
Dari pengagum mu.
"Pengagum ku?" Regan langsung membuka isi surat tersebut dan menemukan sebuah bunga.
Hai Regan, aku pengagum rahasia mu. Aku ingin bertemu dengan mu, temui aku di taman depan gedung fakultas kedokteran. Sekarang, aku tunggu.
SLA
"SLA?, siapa SLA ini?" Tanyanya pada dirinya sendiri. Setelah lama berpikir, Regan langsung pergi ke arah taman depan gedung.
Saat sampai Regan tak menemukan siapa pun, hanya ada sekelompok mahasiswi kedokteran yang berteriak histeris melihatnya.
"Hai Regan, udah lama?" Regan menoleh dan menemukan seorang wanita cantik, dengan pakaian yang sedikit terbuka.
"Nggak, cepet mau ngomong apa?" Ucap Regan dingin.
"Em.. aku.."
"Cepet!"
"Aku suka kamu!" Ucapnya. Regan hanya diam, dia sudah tau perkataan apa yang akan di katakan wanita di depannya ini.
"Terus?" Tanyanya.
"Kamu mau nggak jadi pacarku?" Pertanyaan wanita tadi membuat semua orang melongo, bahkan para fans Regan.
"Tolak aja gan!"
"Cewe kaya lo nggak pantes buat Regan!"
"Sasimo!"
"Lonte Lo!"Teriak semua mahasiswi, membuatnya diam dengan wajah memerah menahan marah.
"KALIAN SEMUA BISA DIEM NGGAK!?" Dalam sekali teriak Stella membuat semua orang diam seribu bahasa.
"Jadi gimana gan?" Tanyanya dengan lembut.
"Nggak" ucap Regan dengan entengnya.
"Aku kasih kamu dua pilihan deh"
"Apa?"
"Satu, kamu jadi pacarku"
"Terus?, Yang kedua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Gitar Dan Kisahnya
De TodoKisah ini bukan asal usul sebuah gitar. Tapi, kisah ini akan menceritakan tentang pemilik gitar tersebut. Author Note: -jika ada persamaan alur atau persamaan kata mohon maaf. -kisah ini murni dari imajinasi author sendiri. SELAMAT MEMBACA