"caranya... Nggak tau" ucap Ardian sambil cengengesan.
Regan dan Dirga yang kesabarannya hanya setipis tisu sudah bersiap untuk menggeplak kepala Ardian.
"Ah udahlah, mending kalian pulang aja"
"Dih, ngusir ini ceritanya"
"Udah cepetan sana pulang!"
Dirga dan Ardian siap berdiri dan berjalan menuju ke pintu, Dirga berbalik dan melihat Regan berjalan ke arah meja belajarnya.
******
Pagi hari seperti biasa, trio handsome berjalan dari parkiran ke arah gedung. Mereka bertiga berjalan beriringan seperti tiga pangeran yang turun dari langit, tapi bedanya ini dari mobil. Hehe
Mereka bertiga duduk di cafe dekat kampus dan mengeluarkan ponsel milik mereka.
"Jadi, ini gimana?" Regan yang pertama membuka suara.
"Gimana?, Gimana apanya?" Tanya Ardian.
"Silvia"
Dirga mengangkat kepalanya dan melihat kedua temannya. "Gue tau caranya!"
"Gimana?" Tanya Regan dan Ardian kompak.
"Pertama-tama, cari tau identitasnya dulu"
"Sama siapa?"
"Sama bapak Lo!, Ya sama temennya lah"
"Emang Lo kenal siapa temennya?"
"Hehe, kenal dong!" Dirga mengetik sesuatu di ponsel miliknya.
"Oke kita tunggu, dia udah otw"
5 menit kemudian
"Sayang!" Ucap seorang yang baru saja datang dan langsung duduk di samping Dirga.
"Hai!, Ketemu lagi kita!"
"LIVIA!!" teriak Regan dan Ardian kompak.
"Eh anjing, sejak kapan Lo berdua pacaran?" Tanya Ardian sedangkan yang ditanya malah cengengesan.
"Jawab!"
"Sejak tiga bulan yang lalu" ucap Dirga dengan entengnya.
Livia yang merasa diabaikan langsung membuka suara, "jadi, ada yang perlu apa?"
Wajah mereka bertiga langsung berubah serius. Melihat wajah sang ayang yang serius membuatnya sedikit kaget.
"Gue langsung to the poin aja. Jadi sebenarnya gue dideketin.. ralat maksudnya diikutin sama seseorang" ucap Regan.
"Heum, terus?"
"Namanya Stella anak kedokteran, dia selalu ngikutin gue kemanapun gue pergi, gue risih dan mau dia pergi. Jadi gue dan temen-temen gue berfikir untuk minta tolong salah satu temen Lo"
"Siapa? Silvia? No!, Gue nggak mau ikut campur kalo masalah ini Silvia ikutan, nanti gue yang disalahin sama dia"
"Bukan gitu sayang, kita disini cuma mau tanya-tanya doang kok tentang Silvia bukan paksa kamu buat ikut bantu kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Gitar Dan Kisahnya
AcakKisah ini bukan asal usul sebuah gitar. Tapi, kisah ini akan menceritakan tentang pemilik gitar tersebut. Author Note: -jika ada persamaan alur atau persamaan kata mohon maaf. -kisah ini murni dari imajinasi author sendiri. SELAMAT MEMBACA