Chapter 5 - Sudut Pandang Kim Minseok

562 83 9
                                    

Kim Minseok Pov

Aku selalu berada di perpustakaan setiap bel istirahat berbunyi untuk menghindar dari Choi Seunghyun dan teman-temannya

Semua yang ku lalui di sekolah ini bagaikan Neraka

Choi Seunghyun selalu mengganggu (membuly) ku sehingga tidak ada satu pun anak dikelas yang mau berteman dengan ku

Sampai aku menjadi orang tak kasat mata di kelas  

Tapi akhir-akhir ini ada satu orang yang sering ke perpustakaan ini, mataku selalu tertuju padanya

Di jam makan siang dia selalu berada di perpustakaan ini, duduk di tempat yang sama setiap saat dan Sesekali dia akan menghela nafas kasar

aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, aku penasaran padanya

Bagaimana bisa aku tidak pernah tahu ada orang sepertinya di sekolah ini

Padahal dari wajahnya saja termasuk wajah anak populer dikalangan siswa-siswi sekolah ini

Dengan rupa yang mempesona itu, bagaimana bisa aku tidak mengenalinya?

Apa dia murid pindahan? Atau seseorang yang sama denganku?

Semenjak pertemuan pertama hingga sampai beberapa kali aku bertemu dengannya di perpustakaan. aku menjadi selalu ingin tahu tentangnya

Tidak banyak informasi yang kudapat tapi aku tahu kelas dan namanya

Mencari informasi tentangnya sangat sulit apa lagi aku tidak punya teman untuk di tanyakan

Jadi aku mengikutinya! Kegiatan itu cukup menyenangkan untuk hariku yang selalu membosankan 

Dia berada di kelas 1-4 yang berarti kami satu angkatan walaupun tidak satu kelas dan dia bernama Cale.

Saat aku pertama kali mendengar temannya menyebutkan namanya aku merasa nama itu sangat cocok dengan perwujudannya yang indah

Nama yang hanya bisa di pakai dan di ciptakan untuknya

Kim Minseok Pov End

"Tidak apa aku hanya terkejut karena kamu tahu nama orang seperti ku" ucap Cale santai

'Aku keceplosan. Haahh.. hampir saja ketahuan, bagaimana jika dia menganggap ku aneh karena mengikutinya beberapa hari kemarin' batin Kim Minseok Berkeringat sebesar biji jagung

"Ngo..ngomong-ngomong Cale kamu tidak lapar? Ini jam makan siang kan" ucap Minseok mengalihkan pembicaraan mereka

"Oh! Aku lapar tapi tidak bisa keluar" ucap Cale mengambil salah satu buku di meja Kim Minseok dan membuka per-halaman buku itu 

"Kenapa begitu?" Tanya Minseok memperhatikan Cale

"Em.. anggap saja aku sedang mengindari seseorang" ucap Cale  menjawab acuh tak acuh atas pernyataan Kim Minseok

'ah.. aku rasa kita sama' batin Minseok menundukkan kepalanya

Cale yang merasa tidak adanya sahutan lagi dari Kim Minseok pun melirik Minseok yang sedang menunduk kepalanya itu

Cale menatap bingung Minseok "kenapa? Kau sakiti?" Ucap Cale mengangkat kepala Minseok dengan menangkup kedua pipi Kim Minseok

Kim Minseok membelalakkan matanya mendapatkan wajah Cantik Cale yang teramat dekat sampai-sampai ia dapat merasakan deruh pelan nafas Cale dan mencium aroma wangi seperti musim semi padahal musim saat ini sedang musim panas

Terlihat dengan jelas Rona merah padam pada wajah Kim Minseok dan dengan pupil matanya yang bergetar tak tahu harus melihat kemana

Karena kepekaan pada diri Cale yang terlalu minim, Cale beneran mengira Kim Minseok  memang dalam kondisi sakit otomatis itu membuatnya panik sendiri

"Hei kalau kau sakit ayo ke UKS aku akan mengantarmu" ucap Cale memegang lengan Kim Minseok dan berdiri

"Ti,tidak, aku tidak sakit" ucap Kim Minseok dengan latanya

Cale menatap Kim Minseok lurus kearah mata Kim Minseok yang membuat Kim Minseok mengalihkan matanya agar tidak menatap mata coklat kemerahan itu

Cale menghela nafasnya dan melepaskan tautan tangannya pada lengan Kim Minseok "baiklah kalau begitu aku pergi dulu" ucap Cale beranjak pergi dari perpustakaan itu

Kim Minseok menatap punggung Cale yang perlahan menjauh itu 'apa dia marah?' batin, Kim Minseok menundukkan sedih

Kepala Kim Minseok di angkat lagi sepersekian detiknya perlahan kakinya melangkah keluar dari perpustakaan

'dia belok kiri kan tdi' batin Kim Minseok celingukan dan mendapatkan seseorang yang ia cari itu

Perlahan namun pasti kaki Kim Minseok melangkah dengan hati-hati takut jika seseorang yang ia ikuti itu menyadari keberadaanya

'hari ini apa yang akan dia lakukan? Apa akan ke UKS untuk tidur seperti kemarin atau dia akan ke gedung olahraga?' ucap batin Kim Minseok menerka-nerka dengan Khatam-nya

Bagi Kim Minseok ini adalah kegiatan paling menyenangkan di sekolah yaitu mengikuti keseharian Cale sampai bel masuk berbunyi

Walaupun sebenarnya tempat yang di kunjungi Cale tidak terlalu banyak dan itu itu saja, kegiatan ini sangat menyenangkan baginya

Apa yang akan dilakukan Kim Minseok saat Cale hanya tidur di UKS atau hanya berdiam diri di gedung olahraga

Ia hanya menatap Cale dan sesekali mengumpulkan koleksi foto Cale pada Ponselnya

'oh seperti ini bukan UKS, apa gedung olahraga lagi?' batin Kim Minseok yang masih menerka kemana perginya Cale yang ia ikuti

Lambat laut kini sudah sampai dimana adanya persimpangan mengarah ketempat gedung olahraga

Tapi Cale tidak belok kiri padahal gedung olahraga ada di kiri koridor itu

'kemana dia akan pergi hari ini' ucap Kim Minseok yang melihat Cale masih berjalan lurus

'apa dia akan ke lantai atas? Atau akan ke gudang sekolah' batin Kim Minseok berseteru dengan asiknya menebak-nebak kemana arah kaki Cale pergi

Dan sampai lah mereka di gudang sekolah

Pintu yang tertutup itu perlahan di buka oleh Cale

Kim Minseok hanya menatap kegiatan Cale dari sekat dinding itu

'kenapa Cale kesini?, Apa ini akan jadi tempat istirahat ke 3?' ucap batin Kim Minseok

Serasa sudah lama menunggu dan Cale yang tidak kunjung datang Kim Minseok melangkah kakinya kedalam gudang

Sebelum ia memasuk ke gudang ia mengintip sesaat lewat cela pintu yang ia buka sedikit

Sekiranya itu aman baginya ia mulai memasuki gudang itu

Dalam gudang itu hanya ada bola-bola yang sudah berdebu karena belum pernah di sentuh sepertinya tapi gedung itu cukup rapi

Kim Minseok celingukan mencari keberadaan kepala merah yang ia ikuti

Dan terlihat Pemuda dengan surai merah dengan bulu matanya yang lentik itu sedang tertidur lelap diatas matras biru dengan tangannya sebagai tumpuan

Seketika Kim Minseok menutup mulutnya dengan tangan kanannya karena hampir berteriak dikarenakan terkejut

Dengan sedikit sinar matahari yang menyelinap masuk dari jendela yang terletak di bagian atas dinding gudang

Kim Minseok mengambil ponsel dari sakunya itu dan mensejajarkan dengan Angel yang bagus

Ckrek!



Continued..

Mohon maaf atas typo atau kata yang terdouble terimakasih

Untuk fanfic "Aku Lanang Mas" akan ku upload kalau lampu di kampungku sudah nyala karena baterai ku udh mau habis

Figuran Elite (Fanfic TCF x TEIWC) BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang