Satu minggu berlalu dengan cepat. Di dalam kamarnya, Dong Fang membuka matanya perlahan, kemudian bangkit dari tidurnya. Selama seminggu itu, Dong Fang sering kekurangan waktu tidur karena dirinya yang selalu melatih pengendalian tenaga dalamnya.
Selama itu juga, Dong Fang sudah merasa jika tubuhnya sudah sembuh sepenuhnya. Dengan sepuluh Pil Biru Laut yang Dong Fang konsumsi, kini Dong Fang mendapat tenaga dalam sekitar lima puluh lingkaran. Hanya butuh sepuluh lingkaran tenaga dalam lagi untuk bisa dinyatakan sebagai Pendekar Pencipta Jalur tingkat awal.
Memang di awal-awal, Pil itu dapat memberikan Dong Fang sepuluh lingkaran tenaga dalam, namun semakin banyak pil yang dia konsumsi, khasiat pil itu menurun hingga di pil terakhir, pil itu hanya memberikan empat tambahan lingkaran tenaga dalam.
Setelah menguasai tenaga dalamnya dengan baik, Dong Fang sadar kekuatan fisik miliknya masih dirasa terlalu lemah, dia harus mematangkan fisiknya terlebih dahulu sebelum berlatih tenaga dalam lebih lanjut.
Seperti biasanya, setelah bangun pagi, Dong Fang pergi untuk membaca buku beberapa menit, kemudian membersihkan badannya dan menyiapkan sarapan untuknya dan gurunya. Setelah semua selesai, Dong Fang dan Xi Lang pergi di pagi pagi buta untuk berlatih di tempat mereka biasa berlatih.
Mereka berdua berlari dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh untuk sampai di tempat latihannya, langit yang masih gelap dan matahari yang belum muncul tak menggangu perjalanan mereka. Hingga dalam beberapa waktu, mereka berdua sampai di tempat yang mereka tuju.
"Kita sampai. Bagaimana Fang, apa kau rindu pada tempat ini?" Xi Lang sambil tertawa kecil, dia melakukan pemanasan kecil, kemudian memasang kuda-kuda, "Aku ingin mengetahui sudah sampai mana penguasaan tenaga dalammu. Sekarang lawan aku."
Dong Fang mengangguk, dia kini benar-benar bersemangat untuk memperlihatkan penguasaan tenaga dalamnya. Dong Fang mulai mengambil kuda-kuda, kemudian menyerang Xi Lang dengan Jurus Aliran Air.
Dengan tenaga dalam, serangan Dong Fang dua kali lebih cepat daripada saat tak menggunakan tenaga dalam, kekuatan yang dikeluarkannya juga meningkat.
Serangan demi serangan Dong Fang arahkan pada bagian-bagian vital Xi Lang dan juga pada bagian-bagian yang pertahanannya paling lemah. Tetapi, sekuat apapun Dong Fang mencoba, tak ada satupun serangannya yang dapat mengenai Xi Lang.
Melihat serangan muridnya yang tak mengenainya, Xi Lang tersenyum lebar, kemudian menyerang Dong Fang.
Serangan Xi Lang jauh lebih cepat daripada serangan Dong Fang, sehingga Dong Fang yang sudah bisa membaca arah serangan Xi Lang, tak mampu mengimbangi kecepatan serangan milik gurunya. Akhirnya, serangan Xi Lang dengan telak mengarah kearah wajah Dong Fang.
Sebelum pukulan itu benar-benar mengenai wajah Dong Fang, Xi Lang dengan cepat menghentikan pukulannya dalam jarak beberapa senti. Angin-angin kencang timbul dari pukulan itu.
Dong Fang terdiam, dia bersiap untuk menerima pukulan yang tak dapat dia tangkis ataupun hindari. Xi Lang menarik tangannya, dia tertawa kecil, "Pengendalian tenaga dalammu membuatku terkesan, untuk orang yang baru merasakan tenaga dalam dari seminggu yang lalu, kau benar-benar melebihi ekspektasiku. Jika aku nilai pengendalianku dengan nilai sepuluh, maka kau berada di nilai lima." Xi Lang mengangguk puas, dirinya kini merasa keputusannya melatih Dong Fang adalah keputusan terbaik dalam hidupnya, meskipun dibarengi gejolak ketidak percayaan diri.
"Baiklah, untuk kali ini, kau bisa melakukan latihan fisik dan teknik seperti biasanya. Tapi, kurasa pemberat itu jadi semakin ringan seiring kau bertambah kuat, sekarang kau bisa memakai pemberat ini." Xi Lang membuka jubah dan bajunya. Di tubuh Xi Lang yang terlihat agak berotot itu, terdapat sebuah pemberat yang melingkar di perut, tangan dan kaki Xi Lang.
"Kau bisa gunakan pemberat milikku, ini adalah pemberat paling ringan yang biasa aku gunakan." Xi Lang sambil melepas pemberat yang ada di tubuhnya.
Dong Fang mengangguk, dia juga melepas bajunya. Terlihat tubuhnya juga yang berotot, ototnya bahkan sedikit lebih baik dari milik gurunya itu. Dong Fang kemudian mengambil pemberat milik gurunya yang kini terletak di tanah. Dahinya mengerut setelah mengetahui berat dari pemberat itu.
"Apa-apaan benda ini..." ucap Dong Fang sambil susah payah memasang pemberat itu dibagian perutnya.
Xi Lang yang kini sudah memakai kembali bajunya, kini tertawa kecil, "Aku yakin kau akan terbiasa setelah beberapa bulan memakainya."
Setelah beberapa waktu, kini Dong Fang selesai memakai pemberat di bagian perut, kedua tangan dan kaki. Dia terlihat sangat kesulitan untuk bergerak, meskipun begitu, dia masih bisa berjalan normal dengan sedikit usaha.
"Dengan begini, kau bisa berlatih teknik dan fisik secara bersamaan." Xi Lang tertawa, kemudian dia menambahkan, "Selamat berlatih! Aku akan diam di bawah pohon itu." Xi Lang menunjuk sebuah pohon yang biasa dirinya pakai istirahat, kemudian berjalan kearah pohon itu.
Dong Fang melihat kearah gurunya yang berjalan menjauh, dia tak bisa membayangkan seberapa cepat dan kuat gurunya jika bertarung dengan serius.
Dong Fang mengambil nafas dan mulai melakukan gerakan sederhana, seperti memukul dan menendang. Setelah dia sudah agak bisa menyesuaikan diri dengan beban di aztubuhnya, barulah Dong Fang mempraktekkan jurus-jurus tangan kosong. Meskipun, beban ditubuhnya membuat gerakannya jauh lebih lambat dan lemah.
Satu jam berlalu sejak awal Dong Fang berlatih, matahari kini sudah memperlihatkan wajahnya. Keringat mengucur deras dari badannya dan nafasnya menderu. Dia kini memilih untuk beristirahat dan berjalan kearah Xi Lang yang tengah bermeditasi.
Dong Fang mengambil kantung air dan meminum airnya, perasaan segar menyebar keseluruh tubuhnya setelah meminum air itu. Dong Fang mengeluarkan botol yang berisi Pil Embun Pagi, kemudian dia memakan Pil Embun Pagi dan mulai menyerap khasiatnya.
Tak perlu waktu lama, Dong Fang kini selesai menyerap pil Embun Pagi, nafasnya sudah kembali teratur, dia kini berencana untuk mengasah ilmu pedangnya.
Namun, sebelum dirinya pergi berlatih kembali, dari arah hutan, seorang yang tak asing dimata Dong Fang terlihat berlari kearahnya, setelah jaraknya semakin dekat, Dong Fang bisa melihat, jika itu adalah Shan Bai.
Melihat Shan Bai, bukan sesuatu yang mengherankan, namun ekspresi serius dan juga khawatir yang terlukis diwajahnya membuat Dong Fang merasa ada yang tidak beres.
"Paman Lang!! Paman Lang!" Shan Bai berteriak sambil berlari dengan cepat kearah guru dan murid itu. Setelah dia sampai, nafasnya tak beraturan karena terus berlari dengan seluruh kemampuannya.
Xi Lang membuka matanya perlahan setelah mendengar teriakan dari Shan Bai, "Ada apa?" ucap Xi Lang dengan nada tenang.
"Perwakilan dari Sekte Tengkorak Hitam datang, ayah bilan-" belum selesai perkataannya, Xi Lang memotong, "Baiklah, aku akan segera kesana." Xi Lang mengangguk pelan, dia kemudian berkata pada Dong Fang, "Fang, kau lanjutkan latihanmu, aku akan kembali nanti." dengan kecepatan penuhnya Xi Lang pergi menjauh dari kedua remaja itu.
Dong Fang yang melihat kecepatan berlari Xi Lang hanya bisa takjub, meskipun wajahnya biasa saja.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Dong Fang pada Shan Bai yang kini nafasnya sudah teratur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Pendekar Pedang Abadi
FantasyPerjalanan Pendekar Pedang Abadi mengajarkan kita tentang arti sebenarnya dari keberanian dan tekad. Dong Fang, seorang anak muda yang penuh penyesalan, memulai perjalanannya dengan tujuan yang buruk: membalaskan dendam. Didalam perjalanannya membal...