Ch. 8 - Pedang dan Belati

22 1 0
                                    

Malam hari itu, Dong Fang belajar mengenai ilmu racun dari Xi Lang. Dia belajar mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan, takaran-takaran bahan dan metode yang digunakan dalam membuat racun.

"Racun apa yang akan guru buat?" tanya Dong Fang sambil memegang dan memperhatikan botol kaca yang berisi cairan hijau gelap.

Xi Lang tersenyum lebar, "Aku ingin membuat racun tertawa. Aku yakin ini akan menyenangkan daripada membuat racun mematikan." Xi Lang melihat keseluruh meja, kemudian mengambil bahan yang lain, dia kembali berkata, "Kau cukup perhatikan, aku yakin setelah melihatku membuat racun, kau akan mengerti dengan mudah."

Dong Fang mengangguk, dan memperhatikan gurunya meracik racun.

Xi Lang terus mencampurkan bahan, hingga proses pencampuran bahan selesai. Dia kemudian mengeluarkan sebuah api dari pergelangan tangannya, dan memanaskan botol kaca itu dengan apinya.

Melihat itu, Dong Fang tertarik dengan api yang bisa keluar dari telapak tangan yang dilakukan gurunya. Dirinya pernah mendengar jika yang dilakukan oleh gurunya itu adalah perubahan jenis, biasanya seseorang mulai bisa menggunakan perubahan jenis saat seseorang berada di tingkat Pendekar Inti, namun beberapa yang berbakat bisa melakukan perubahan jenis saat menjadi pendekar Pencipta Jalur.

Setelah peracikan racun sudah selesai, kini cairan yang berada dalam botol kaca itu sudah berubah menjadi bubuk berwarna putih. Xi Lang tertawa kecil sambil melihat bubuk-bubuk racun, "ini benar-benar akan menarik."

Tanpa diduga-duga, Xi Lang melemparkannya bubuk itu kearah Dong Fang dengan cepat.

Dong Fang yang terkena racun itu terkejut, perasaan aneh muncul dari dalam dirinya, kemudian dengan keras dirinya tertawa dengan kencang.

"HAHAHAHA... APA-APAAN RACUN INI...! HAHAHA..." ucap Dong Fang sambil tertawa terbahak-bahak, bahkan wajahnya yang biasanya tanpa ekspresi kini dipenuhi ekspresi.

Melihat itu, Xi Lang tertawa lebih keras, "HAHAHA... SUDAH KUDUGA! KAU AKAN COCOK JIKA TERTAWA SEPERTI ITU, HAHAHA..."

Malam itu, sepasang murid dan guru menghabiskan malamnya dengan tertawa.

**

Sinar matahari mulai masuk kedalam sela-sela rumah Xi Lang, membentuk garis-garis cahaya, tandanya sudah pagi. Dong Fang terlihat tanpa ekspresi kembali, racun tertawa itu sudah selesai efeknya setelah Dong Fang tertawa selama dua jam.

Pagi itu berjalan seperti biasanya, Dong Fang menyiapkan masakan untuk sarapan dirinya dengan gurunya. Namun, kini dalam masakan untuk gurunya, dia memasukan sesuatu yang semalam dia buat.

Meja makan yang semalam penuh dengan bahan-bahan pembuatan racun, kini dipenuhi hidangan buatan Dong Fang. Memang selama sebulan itu juga, dia belajar memasak di waktu luang karena anjuran Xi Lang.

Xi Lang yang sedang menghisap pipa diluar rumah, kini masuk kedalam rumahnya. Dirinya bisa mencium sesuatu yang bisa membangkitkan selera makannya. Dia kemudian duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi Dong Fang, tak ada percakapan diantara keduanya.

Xi Lang mulai mengambil teman-teman nasi yang berada di meja, dan mulai memakan makanannya.

Dong Fang yang telah selesai makan duluan berkata, "Aku akan pergi latihan duluan." kemudian dia bangkit dan pergi keluar rumah Xi Lang.

Xi Lang heran melihat muridnya, 'Sepertinya dia kesal kepadaku.' pikirnya sambil menggeleng kepalanya pelan dan melanjutkan acara sarapan paginya.

Dong Fang kini berencana berjalan-jalan ke bagian dalam sekte, hari ini dia sedang malas berlatih. Sebelumnya dia hanya pernah sekali masuk kebagian dalam sekte bersama Xi Lang dan belum pernah pergi lagi karena malas pergi kesana, juga tempatnya yang berjauhan dengan rumah gurunya yang berada di pinggiran sekte. Namun, kini dia merasa bosan, sehingga memutuskan untuk melihat ke bagian dalam sekte itu.

Perjalanan Pendekar Pedang Abadi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang