3

56.7K 133 0
                                        

Sebagai seorang admin marketing di sebuah perusahaan pemasaran terbesar produk kecantikan,tita akan selalu disibukan dengan beberapa data yang belum sempat terinput dalam komputernya. Kini ia akan lembur lagi demi tugasnya selesai. Fyi,tita sudah lembur 3 hari termasuk sekarang.

Terlalu sibuk dengan dunia data dan komputernya,tita tanpa sadar jika dua pasang mata sedang mengawasi dirinya dibalik pintu ruangan direkturnya. Iya! Yang sedang mengawasinya itu ialah sang direturnya sendiri atau bisa disebut pak bosnya.

Pak bosnya ini sering dipanggil dengan nama wira. Wira sendiri memiliki wajah yang lumayan tampan  dan senyuman yang manis.

Tidak kalah juga dengan tita. Tentunya tita seorang wanita yang memiliki wajah yang cantik,putih mulus,body yang goals dan memiliki tahi lalat kecil dibagian bawah bibirnya.
Karena tahi lalatnya itu membuat siapapun yang melihat tita akan bergumam "manis sekali".

Tita sendiri merupakan karyawan yang memiliki banyak penggemar terutama para lelaki. Banyak yang ingin mendekati tita termasuk bosnya sendiri. Namun semua itu tidak membuat tita langsung luluh dan malah semakin membuat tita menjaga jarak pada mereka.

Wira mengetahui bahwa tita sangat menjaga jaraknya kepada semua lelaki termasuk dirinya,namun itu tidak berpengaruh sedikitpun padanya. Wira akan tetap berusaha untuk mendekati tita bagaimanapun caranya nanti.

Lama wira menatap tita dibalik pintu ruangannya, akhirnya ia menghampiri tita yang masih berkutit dibalik kertas kertas datanya itu.
"Ekhem... Kamu belum pulang tita?" Tanya wira.
Tita yang masih sibuk dengan dunianya tidak sadar bahwa bosnya telah bertanya padanya.
"Wow.. saya dicuekin nih ceritanya?" Tanya wira kembali.
Setelah mengatakan itu,wira melihat bahwa tita terkejut dan langsung berdiri menyapa wira
"Maaf pak, saya tidak tahu kalau bapak ada disini" jawab tita ketakutan.
"Oke tidak apa apa. Saya tahu kalau kamu sedang sibuk,by the way kamu belum pulang?" Tanya wira.
"Belum pak,hari ini saya akan lembur lagi." Jawab tita.
"Berhubung saya juga lembur,boleh bantu saya lembur juga?" Tanya wira kembali.
"Hah? Maksud bapak?" Tanya tita balik sambil kebingungan.
"Ekhem... Lupakan saja. Oh ya boleh tolong buatkan saya kopi dan langsung antar ke ruangan saya" suruh wira.
"Ba-baik pak.Tunggu sebentar". Kata tita menuruti. Titapun pergi dan menuju pantri kantornya.
"Manis " kata wira sambil kembali ke ruangannya.

5 menit kemudian....
Tita mengetuk pintu bosnya itu dan setelah mendapat perintah bahwa ia disuruh masuk,maka tita masuk sambil membawa secangkir kopi dan beberapa kue kering diatas nampan.

Wira yang tahu kedatangan tita,langsung menginterupsinya
"Kenapa kopinya cuma secangkir? Kamu gak ngopi juga?"
"Oh tidak pak.. Saya tidak terbiasa ngopi". Jawab tita sambil meletakkan nampan itu.
"Oh begitu. Kalau begitu,saya minum kopi buatan kamu ya?" Minta wira.
"Silahkan pak..." Jawab tita kembali.
"Hmm... Kenapa kopinya pahit tita? Kamu gak isi gula ya?" Tanya wira sambil menatap tajam mata tita
"M-maafkan saya pak,mungkin saya kurang isi gulanya pak. Boleh saya isi lagi? Tawar tita.
"Oke,silahkan." Jawab wira menerima tawaran itu

Tita segera menuju ke pantry untuk mengisi gula sesuai selera bosnya itu.

Namun tita merasakan tangan yang memeluk perutnya dan mengendus lehernya.
"Aku suka aroma ini" ucap wira sambil terus mengendus.
"Rambutmu juga wangi banget,kamu sering keramas?" Tanya wira kembali.

Tita tidak berani menoleh karena pergerakannya terbatas. Tita tau kalau yang mengendus leher dan rambutnya adalah bosnya. Kegiatan mengaduk kopi itu seketika terhenti akibat wira.

Aroma parfum yang tita gunakan sangat memabukkan di penciuman wira,sehingga membuatnya ingin terus menghirup aroma itu.

Wira menikmati itu dan ingin melakukan lebih. Diciumlah leher tita hingga sukses memberi sebuah tanda kemerahan.
"Akkhh" tita terkesiab atas ulah wira.
"Pak... Stop pak... Jangan lagi". Ucap tita memohon.

SHORT STORY  ( JUST ONE SHOOT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang