4

45K 106 4
                                    

Karina terlihat mematut dirinya di depan cermin. Sebelum tidur,karina selalu membersihkan wajahnya terlebih dahulu dan memakai sedikit skincare supaya kulit wajahnya selalu bersih.

Itu sebabnya wajah karina sangat mulus dan cantik.

Saking fokusnya memakai skincare,karina bahkan tidak sadar kalau ada seseorang yang sudah diam diam mengendap masuk ke dalam kamarnya.
Seseorang itu tengah menatap karina tajam.

Lalu seseorang itu berjalan menghampiri karina. Setelah dekat jaraknya dengan karina,seseorang itu langsung membekap mulut karina dan mengajaknya ke ranjang.
"Hhmpptt... To...loonggg..."

Karina kini berada di ranjang tempat tidurnya dan betapa kagetnya ia bahwa pelaku dari bekapan di mulutnya tadi adalah kakak iparnya sendiri, Aldo.
"Kak aldo ngapain kesini?" Tanya karina yang masih syok.
"Gue mau tidur disini rin bareng lo". Jawab aldo
Karina yang makin syok dengan jawaban kakak iparnya itu berusaha untuk lari. Namun sialnya ketika akan tiba di pintu kamarnya,aldo dengan sigap meraih tangan karina dan sukses membuat karina menabrak dada bidang milik kakak iparnya.

Kakak iparnya memang memiliki tubuh yang atletis dengan perut yang sixpack. Karina hampir salah fokus dengan roti sobek milik kakak iparnya itu.

Aldo yang melihat karina fokus ke perut roti sobeknya ini lalu berkata
"Jangan dilihat aja dong,sentuh sekalian" Ucap aldo yang mampu membuyarkan pikiran kotor karina.

Karina yang tersadar dari lamunannya lalu mendorong tubuh aldo.
"Apaan sih kak,udah sana lo balik ke kamar lo gue mau tidur".
"Gue gak akan tidur kalau bukan sama lo". Kata aldo.
"Lo gila ya kak? Gue ini adik ipar lo. Dan lo itu suami kakak gue,tolong tau batasan lo" ucap karina sedikit berteriak.
"Gue makin gila kalau gue gak bisa dapetin lo rin". Kata aldo kembali sembari membungkam bibir karina yang sejak tadi sangat mengganggunya.
"Aa...hmmpppttt... Le...pasin... Gu...gue". Kata karina terputus.

Karina memiliki bibir yang sedikit tebal dan berwarna pink. Di mata aldo bibir karina sangatlah seksi.

Ciuman aldo mulai pelan hingga sedikit bernafsu. Namun itu tidak membuat karina membuka mulutnya.

Kesal dengan karina yang tidak membalas ciuman aldo,aldo sengaja menggigit bibir karina hingga bibir karina terbuka lebar.
"Ahh...."
Mendapat kesempatan baik itu,aldo langsung mejelajahi seluruh isi mulut karina.

Aroma mint tercium dimulut karina sehingga membuat aldo sangat betah mencumbu mulutnya.

Karina akui aldo kakak iparnya ini adalah seorang a good kisser. Bagaimana tidak,ia merasa kewalahan namun nikmat. Mereka saling berciuman hingga bertukar saliva sambil bergerak ke arah ranjang tidurnya. Aldo sembari menidurkan karina. Diranjang itupun mereka terus berciuman.

Setelah lama berciuman,mereka melepaskan pagutan satu sama lain dan mengambil nafas sebanyak mungkin.
"Kak... Bisa kita akhiri sampai disini? Gue gak mau mengkhianati kak anin. Kata karina
"Tanggung sayang, ini belum dimulai". Kata aldo sembari mencium kembali bibir karina.
"P-please kak,gue mohon" jawab karina memohon.

Namun perkataan karina tidak digubris oleh aldo. Ciuman itu turun ke leher jenjang karina hingga turun lagi ke bagian puncak payudaranya.

Payudara karina masih tertutup oleh lingerie tipis nerawang. Karina memang selalu memakai lingerie setiap ingin tidur di malam hari.

Aldo menurunkan kedua tali lingerie itu, lalu menurunkan lagi lingerie tipis itu hingga payudara karina yang besar terceplak disana.

Melihat payudara adik iparnya ini,libido aldo semakin naik. Ia ingin segera mengulum payudara karina ini.

Tanpa menunggu waktu lama, aldo menyerang payudara karina diawali dengan meremas payudaranya, lalu mencium puncak payudaranya. Mendapatkan serangan pada payudaranya,karina mau tidak mau melenguh apalagi saat putingnya dikulum oleh aldo.
"Hah... Kak... Stophhh... Kakhh..."
Aldo terus mengulum payudaranya kanan dan kiri. Sekali lagi karina melenguh hebat. Untung saja kamarnya ini kedap suara,jadi sekeras apapun ia mendesah tidak akan ada orang yang tahu.

Setelah puas dengan payudaranya, aldo turun ke paha karina karena ingin mengincar bagian sensitif karina.

Lingerie karina bagian bawah diangkat aldo hingga menampilkan vagina karina.
Melihat itu,aldo semakin bernafsu. Ia memasukkan satu jarinya ke lubang vagina karina hingga karina mengeluarkan sedikit desahan.
"Aakkhhhh... Kakhhh".
Aldo terus memaju mundurkan jarinya hingga cairan itu keluar dan aldo menjilat cairan itu yang ada ditangannya.
"Hmmm... Manis"...
"Hikss... Hiks... Kak.. jangan lagi... Gue takut".
"Lo takut apa sayang? Hamil? Tenang aja gue bakal tanggung jawab".
"Gue ini adik ipar lo kak,dan lo suaminya kak anin!" Bentak karina.
Aldo mendengar itu tidak suka. Ia kembali ke atas dan langsung membungkam mulut adik iparnya kembali.
"Hhmmmpptthhhh"
"Sekali lagi lo bicara,gue gak segan segan merekam aktifitas kita dan nunjukin rekaman itu ke kakak lo.". Ancam aldo.
Karina takut akan ancaman itu lalu ia terdiam.
"Kak anin... Maafin aku kak" ucapnya dalam hati.
"Nah.. Gitu dong nurut. Sekarang kita lanjutkan permainan ini lagi". Setelah mengatakan itu,aldo turun kembali dan langsung melahap vagina karina.
"Akhhh.... Oughhhh.... Eunghhh... Kak"...
Tangan karina langsung mencari kepala aldo dan meremas rambut aldo.
"Hah.... Kak... Pleaseehhh... S-stopphhhh"....
Hisapan pada vaginanya membuat karina melayang dan sepertinya ia menginginkan hal lebih dari ini.
Tangannya memaju mundurkan kepala aldo agar memperdalam hisapan pada vagina.
Aldo tersenyum miring seolah olah karina memberinya lampu hijau.
Tidak hanya vagina karina ia lahap,klitoris karina pun ia hisap.
"Ahhhh.... Kak.... Akuhhh.... Akuhhh"....
"Keluarin aja sayang".
Cairan itupun keluar dan aldo menghabiskan cairan itu tanpa adanya sisa.

Selanjutnya gilirannya harus dipuaskan. Aldo menyuruh karina bangun dan berjongkok di bawahnya.
Dengan tubuh yang sedikit lemas,karina akhirnya bangun dan berjongkok.
Setelah karina berjongkok, aldo segera membuka celananya dan mengeluarkan penisnya. Karina melihat itu sangat syok.
"Ayoo.... Puaskan adik kecil gue ini."
"Ta-pi.. kak"....
"Buruan karina" suruh aldo.
Karinapun langsung mengulum penis kakak iparnya ini.
Aldo merasa bahwa karina belum ahli dalam blowjob namun tetap saja membuatnya melenguh.
"Ahhh... Terusin sayang.. terusin..."
Karina terus memaju mundurkan mulutnya pada penis aldo.

Aldo merasa sedikit puas,lalu ia menyuruh karina kembali bangun dan berdiri di hadapannya.
Karina mengiyakannya kemudian aldo mengajak karina masuk ke kamar mandi.
Aldo menghidupkan air shower hingga air itu membasahi tubuh mereka. Lingerie karina basah semakin menampakkan tubuh indahnya dan payudara besarnya dibalik lingerie yang basah itu.

Aldo membuka pakaiannya dan membuka lingerie karina juga hingga mereka sudah tidak terbalut dengan sehelai benang pun.

Dibawah guyuran air yang mengalir itu, mereka melakukan hubungan layaknya suami istri.
Suara desahan mereka mengalahkan suara guyuran air itu. Mereka melakukannya tidak hanya sekali melainkan berkali kali. Mereka sudah tidak peduli dengan yang lainnya yang jelas mereka ingin saling memuaskan satu sama lain.

SELESAI

Terimakasih untuk kalian yang sudah mampir ke cerita aku. Sekali lagi mohon maaf atas ketidak jelasan dalam alur cerita di part ini atau penulisannya yang masih sedikit ceroboh mungkin😁



Jangan lupa untuk vote/komennya❤️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHORT STORY  ( JUST ONE SHOOT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang