4. Kripik Celeng(kripik babi)

121 7 2
                                    

Pagi itu di kelas Aku bersama kawan kawan melakukan aktivitas biasa belajar dan ketika jamkos kita bermain waktu itu kantin di sekolah masih belum buka di karena kan masih dalam masa new normal dan kami kalau jajan harus ke koperasi namun yaa dikarenakan cuma satu jadi koperasi sangat full dan membludak menjadi lautan murid. untungnya ada teman sebangku sang traveler mimpi yang menjual aneka jajanan karena mamahnya menjual jajanan juga dirumahnya. dia bernama Lia.

"Wih ada jajanan apa aja nih,beli ini dong. berapaan?," -kalpa

"Limaratusan," -Lia

"mau ini ya?maratus 3 boleh?," -kalpa

"Heh???," -Lia

"Becanda yauda beli 2 ya," -kalpa

"Serebu," -Lia

"Iya tau dikira w anak balita," -kalpa

Aku makan secara normal namun sayangnya tidak ada nasi.

Tidak lama dari itu aku mendengar teman ku yang memakan kripik kaca sambil mengucapkan

"Tes kriuk nih tes kriuk,"

Lalu menggigit kripik tersebut sampai berbunyi keras.

Saat itu memang sedang marak konten babi guling yang suaranya sangat kriuk sekali. jadi aku reflek menamai kripik itu sebagai kripik celeng (karena temen saat makan itu pada bilang tes kriuk).

Aku ingin menyicipi kripik tersebut untuk pertama kalinya sekalian menguji rasa apakah enak? tidak pikir panjang langsung ku datangi si Lia teman Nirmala.

"Beli ini dong satu kripik celeng," -kalpa

"Hah apa?," -Lia

"ini kripik celeng," -kalpa

Sang traveler dan teman yang jual pun ketawa aku merasakannya seperti Dejavu.

"Apa katanya?," -Tanya Nirmala kepada Lia

"Kripik celeng gatau tuh," -Lia

"Hahahaha kok kripik celeng?," -kalpa

"Iyala kan ni krispi jadi tes kriuk kan lagi rame tuh konten tes kriuk pas makan babi (celeng) kalau makan itumah haram mending ini halal asal suaranya sama mah gapapa," -jawab ku

"Iyala kan ni krispi jadi tes kriuk kan lagi rame tuh konten tes kriuk pas makan babi (celeng) kalau makan itumah haram mending ini halal asal suaranya sama mah gapapa," -jawab ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah itu aku kembali ke tempat duduk ku dan bercanda dengan teman teman ku lagi.

Tidak terasa beberapa jam sudah berlalu aku mengambil tas dan bergegas pulang.

Malam pun tiba aku mencoba chat ke Nirmala dengan niatan berkenalan, aku mencari nomornya di grup kelas dan akhirnya aku menemukannya. setelah itu aku coba chat dia aku lupa bagaimana isi chat nya namun kira kira begini.

"halo? bener ini Nirmala?," -kalpa

"Iya, siapa ya?," -nirmala

"Calvanon," -kalpa

"Kripik celeng🙏," -nirmala

Seperti itulah kira kira kami berkenalan dan semenjak itu kami mulai saling kenal dan akrab.

Aku pernah membelikannya beberapa jajanan ringan waktu dia sedang piket kalau tidak salah. Aku chat dia karena juga kebetulan ada yang dagang jajanan di kelas sebelah si Lia juga tumben tidak bawa jajanan waktu itu.

"ini ada yang jual jajan nih mau nitip kah?," -kalpa

"Oh boleh," -nirmala

"mau jajan apa nih?," -kalpa

"Adanya apa?," -nirmala

"ini nih (aku memberikan foto jajanan yang ada)," -kalpa

"Oh itu deh sama yang ini ya," -nirmala

"Oke aku otw kesitu ya," -kalpa

"Oke," -nirmala

Sesampainya disana aku memberikan jajan tersebut lalu Nirmala bertanya berapa harganya?

"Berapa harganya tadi?," -nirmala

"Ah gausah paling berapa doang kok santai aja," -kalpa

Menurut ku mentraktir wanita yang ku sukai juga adalah suatu kebahagiaan.

"yang bener nih?," -Nirmala tersenyum sambil merogoh uang di sakunya.

"Iya serius gapapa makan aja," -kalpa

"Yaudah deh makasih ya," -Nirmala memasukan uang tadi kedalam sakunya lagi.

Setelah sekian lama akhirnya aku pulang, seperti biasanya aku menunggu jemputan di halte sekolah dan ternyata ada Nirmala dan Lia disitu. Lalu dia diam diam memfotoku yang sedang menunggu jemputan. Dia sering sekali memfoto ku ketika sedang menunggu jemputan dan kami tertawa saat Nirmala ketauan mengambil foto dia juga sering menyapa ku dan hal itu membuat ku sering salah tingkah. Setelah sekian lama menunggu akhirnya bapak ku datang dengan motor dinasnya yang menawan itu setelah naik ke motor lantas aku mengucapkan selamat tinggal kepada Nirmala dengan sembari melambaikan tangan dan memberikan senyuman, sebaliknya Nirmala dan Lia juga melambaikan tangan kembali kepadaku.

Alhamdulillah aku masih ingat kejadian membahagiakan tersebut, sebenernya mah lupa tapi setelah makan jajan jadi inget.

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang