8. Ultah Nirmala

88 5 0
                                    

Hari itu aku menyambut pagi dan melakukan hari membosankan seperti biasanya. Namun ketika di sekolah aku menemukan sesuatu yang menjadi informasi yang sangat penting, benar itu adalah tanggal dan bulan lahirnya Nirmala aku tau itu dari sebuah kertas yang mencatat tanggal dan bulan lahir semua murid. Beruntung sekali aku bisa satu kelas dengannya jadi tidak repot untuk mengetahui banyak hal.

Ingin sekali rasanya memberikan banyak hadiah saat dia ulang tahun namun apalah daya aku manusia yang tergolong memiliki sedikit uang akhirnya aku memutuskan untuk memberi gambar saja. Aku memberikan gambar itu tepat di jam 00:00 aku ingin jadi yang pertama dan jadi yang selalu ingat akan hari ulang tahunnya.

Gambar itu bukanlah gambar yang istimewa dan keren gambar itu adalah gambar dirinya yang ku buat dalam versi chibi. Gambar itu berisi dia yang kaget tentang beberapa orang yang berkumpul lalu berpose membentuk tulisan "HBD NEER"

"Nih ada sesuatu buatmu," -kalpa

"Apatuh," -nirmala

*Kalpa mengirim gambar.

"How cute," -nirmala

"Bener kan ini hari ulang tahun mu?," -kalpa

"Bener kok, tau darimana?," -nirmala

"Aku kan cenayang," -kalpa

Ke esokan harinya kami bersekolah seperti biasa dan saat jam pulang sekolah aku menuju Indomaret dengan niatan untuk membeli suatu jajanan untuk nirmala. Aku tanya apa yang dia mau tujuannya agar dia memakan jajanan tersebut dan bukan untuk orang lain.

"Nir," -kalpa

"Kenapa?," -nirmala

"Kamu mau jajan apa?," -kalpa

"Heh buat apa?," -nirmala

"Buat kamu lah," -kalpa

"Serah deh kan u yang mau beli," -nirmala

"Aku bingung," -kalpa

"apa aja deh," -nirmala

30 menit lebih pikiran ku masih terbingung tentang jajan apa yang akan ku berikan. Itu waktu yang cukup lama sampai sampai Nirmala ngechat aku lagi.

"Kalpa," -nirmala

"kenapa," -kalpa

"Coba liat ke belakang," -nirmala

melihat pesan tersebut aku langsung memutar kepalaku dan mencari dimana sosok wanita bernama Nirmala itu.

"Mana?" -kalpa

lalu tiba tiba Nirmala keluar lewat diantara rak rak yang ada di Indomaret. Sempat ku pikir apakah dia sembunyi di rak rak itu?.

"Nahh, sini," -kalpa

"Kupikir u dah pulang," -nirmala

"Blom aku masi bingung," -kalpa

"Tapi serius ini gapapa?," -nirmala

"Iya serius mau apa?," -kalpa

"serah deh bingung juga aku," -nirmala

Aku akhirnya mengambil jajan beng beng yang isinya banyak jadi bisa dibagi bagi sama temen yang lainnya.

"Ini aja deh," -kalpa

"Yaudah," -nirmala

"Abis beli apa kamu?," -kalpa

"Oh ini," -nirmala

Nirmala menunjukkan barang yang dia beli aku lupa itu barang apa.

"eh ini serius gapapa kah jajannya?," -nirmala

"Iya serius," -kalpa

Aku berbincang dikit selagi nunggu antrian bergilir.

"Eh udah nih taruh barangnya aja sekalian disitu," -kalpa

Nirmala menaruh barang yang dibeli sekalian dengan jajan nya di kasir. Total harga jajan pun keluar namun aku juga akhirnya ada niatan untuk membayari barang yang dibeli nya juga. Total harga barang yang dibeli Nirmala pun keluar aku liat juga murah akhirnya aku memutuskan untuk membayari barang tersebut.

"Berapa mba?," -tanya Nirmala ke kasir

"Segini mba," -jawab kasir

"Oh ini ya," -nirmala

"Eh gausah, sekalian aja mbak di gabungin sama yang tadi ya," -kalpa

"Yang bener nih gapapa?," -tanya Nirmala dengan mata penuh tanya yang serius kepadaku.

"Iya gapapa dibilangin," -kalpa

"Yaudah deh makasih yaa," -nirmala

Nirmala waktu itu pergi ke Indomaret tanpa kacamata, itu juga mungkin pertama kali aku melihatnya tanpa kacamata. Cantik sih aku suka matanya, tapi heran juga setauku minus nya juga lumayan tetapi dia bisa jalan lancar seperti tidak ada ancaman. Setelah itu aku pergi ke halte selagi menunggu jemputan ayahku dan Nirmala pergi untuk berkumpul ke ruang OSIS.

Setelah sampai Nirmala membagikan jajanan tadi dan katanya mereka berterimakasih kepadaku. Padahal aku niatnya membelikan jajan itu untuk nirmala. Tidak lama dari itu katanya jajanan itu tadi gabisa tidak tersisa namun kata Nirmala, Nirmala sendiri hanya kebagian sedikit sisanya dihabiskan oleh teman osisnya.

"Jajannya dah abis," -nirmala

"Alhamdulillah," -kalpa

"Tapi aku dapet satu doang," -nirmala

"Loh kenapa? Niatnya beli buat kamu malah kamu ga kebagian hadeh," -kalpa

"Iya nih biarin aja deh," -nirmala

Mendengar itu aku cukup kesal karena hak yang seharusnya Nirmala dapatkan dirampas oleh teman osisnya. Tapi aku senang pada hari itu aku masih bisa mengobrol dengan dia walaupun tidak bisa mengobrol banyak tapi hal itu cukup membuat ku bahagia. Selain itu aku senang karena bisa berbagi jajan kepada teman temannya dan bisa melihat matanya tanpa kaca yang menutupi matanya.

Hari itu termasuk hari paling menyenangkan dalam hidupku, hari yang indah untuk wanita dengan mata yang indah. Inti dari semua perlakuan ku di hari itu adalah "Selamat ulang tahun Nirmala dan tetap hidup lah sampai tua nanti,".

NirmalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang