FOCUS ON ME [[Yugyeom, Jayb]]

Chapter 9 : This relationship

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●

This relationship

○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

"Apa yang sedang kau fikirkan?"

Sebuah pertanyaan dari Mark membuat Jaebum kehilangan lamunannya. Seketika pria itu tersenyum dan mengabaikan pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Aniya.. hanya memikirkan pelajaran.." elak Jaebum.

Walaupun sedang dalam keadaan gundah maupun sedih, Jaebum bukanlah orang yang terbuka untuk menceritakan masalahnya. Ia memang pendengar yang baik, tetapi bukan orang yang suka bercerita tentang kegelisahannya. Bukan bermaksud sombong ataupun pura-pura kuat, Jaebum hanya tak ingin membebani orang lain dengan masalahnya.

Karena itulah, Jaebum memilih untuk menanggung semuanya sendiri. Tak semua hal berakhir buruk dan tak semua hal juga berakhir baik. Karena selalu mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri, tak sering ia malah mendapat masalah baru. Lihat saja yang terjadi dengan hubungannya sekarang. Baik pertemanan maupun hubungan asmaranya, saat ini keduanya berakhir renggang.

"Eih.. sudah berapa lama aku mengenalmu.." Mark menepuk pundak Jaebum pelan sembari duduk di sampingnya.

"Kali ini apa lagi?" Tambah Mark

Ya, Mark memang orang yang peka terhadap keadaan. Ia bisa memahami seseorang, walaupun tak selama Yooa, tetapi Mark sudah mengenal Jaebum semenjak kelas 10.

Lagipula bagaimana Mark tidak paham, setiap ada masalah Jaebum terlihat tidak fokus pada apapun yang dilakukannya. Lihat saja, beberapa hari ini ia bahkan seperti main-main saat latihan basket.

"Kau selalu saja tahu saat aku gelisah.." ucap Jaebum

"Yak! Kali ini jelas sekali..." sahut Mark

Jaebum pun menghela nafas dan akhirnya membuka suara. Ia menceritakan kegundahan hatinya pada Mark.

"Kau tidak salah Jaebum-a.." ucap Mark saat Jaebum mengakhiri ceritanya.

"Kufikir kau terlalu baik karena kau telah memikirkan keduanya.." tambah Mark

"Apa kau fikir mereka akan sadar kalau aku memikirkan mereka?" Tanya Jaebum

"Jangan khawatir.. mereka pada akhirnya akan menyadarinya..." Mark memberi semangat

"Mereka hanya butuh waktu untuk memahami perasaanmu.." tambah Mark lagi