4

697 64 13
                                    

"Jeonghan, Seungcheol. Silahkan maju ke depan. Kalian berdua akan bertukar cincin sebagai bentuk peresmian perjodohan kalian."

Seungcheol pun maju ke depan. Ia menaiki tangga menuju singgasana dengan sangat tenang.

Berbeda halnya dengan Jeonghan. Ia tengah terpaku di tempatnya. Hatinya memberontak tidak ingin maju ke depan. Namun otaknya berkata lain. Ia tidak ingin mempermalukan keluarganya di depan publik. Ia pun tidak ingin reputasinya menjadi jelek karena hal ini.

Hati dan pikirannya saling bertentangan. Keduanya terasa seperti bertengkar di benak Jeonghan. Namun ia kembali tersadar. Ia harus mengambil keputusan dengan cepat.

"Jeonghan?" Sahut Raja Leeteuk dengan lembut. Namun sahutan itu terasa seperti ancaman yang menyuruh Jeonghan agar segera menaiki panggung, 'atau kau akan mendapat bagian mu nanti'.

Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang di kepala Jeonghan, akhirnya pertengkaran ini dimenangkan oleh sang otak.

Jeonghan pun maju ke depan dengan hati yang memberontak di dalam. Ingin rasanya ia berbalik kemudian berlari ke luar aula, tapi ia sudah melangkah maju. Reputasinya tengah dipertaruhkan di sini.

Saat sampai di atas singgasana, Jeonghan berbalik menghadap Seungcheol yang telah lebih dahulu berada di sana. Jeonghan menutup mata. Menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya. Ia pun menatap ke arah kaki Seungcheol. Tidak ingin melihat wajahnya.

Kelima adik Jeonghan menatapnya dengan tatapan kelu. Dalam kondisi mereka yang dijebak seperti ini, Jeonghan bahkan masih bisa terlihat tenang dan cepat dalam mengambil keputusan.

Jihoon yang tadi memegang tangan Jeonghan pun terkejut ketika Jeonghan melepaskan tangannya kemudian maju ke depan.

Pelayan datang dengan membawa sebuah kotak kecil di atas nampan. Ia membukanya dan terdapat dua cincin berlian di dalamnya.

Seungcheol mengambil cincin dengan berlian yang lebih besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungcheol mengambil cincin dengan berlian yang lebih besar. Tangan sebelahnya lagi meraih tangan kanan Jeonghan. Memakaikan cincin itu di jari manis Jeonghan, kemudian mengecupnya dengan lembut. Wajahnya tersenyum manis tatkala ia mendongakkan kepala hendak melihat wajah Jeonghan. Gadis itu tersenyum, tapi Seungcheol tahu kalau itu hanya sandiwara.

Setelah itu, Jeonghan pun mengambil cincin yang satunya lagi kemudian memakaikannya di jari manis Seungcheol. Setelah itu, keduanya berpegangan tangan.

Semua orang bertepuk tangan melihat kedua pasangan itu, kecuali kelima adik Jeonghan. Mereka sama sekali tidak menikmati pertunjukan itu.

"Mari semuanya, KITA BERDANSA!" Ucap Raja Leeteuk dengan suara yang lantang. "MAINKAN MUSIKNYA!" Raja Leeteuk pun meraih tangan sang permaisuri kemudian membawanya turun ke tengah aula. Disusul oleh Raja Siwon dan istrinya.

Seungcheol pun tidak ingin kalah dari orang tuanya. Ia ikut mengajak Jeonghan ke area pesta dansa. Meskipun dengan perasaan sedikit bersalah.

Seungcheol merangkul pinggang Jeonghan dengan satu tangannya. Tangan sebelahnya ia gunakan untuk menggenggam tangan Jeonghan. Sedangkan Jeonghan, tangan sebelahnya ia letakkan di bahu Seungcheol. Mereka berdua menari mengikuti lantunan musik.

The Six (svt gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang