05

398 96 9
                                    


Song Chuman sama sekali tidak menyadari keadaan, ia hanyut dalam rasa senang karena akhirnya bisa mengelus-elus kucing, sampai tiba-tiba dering telepon terdengar nyaring berbunyi.

Saat Cao Yiyun sedang tidak ada, Cao Yuan mengambil ponsel salah satu pelayan lalu kembali menelepon Song Chuman.

Panggilan teleponnya tersambung, namun ditutup. Begitu berulang-ulang, tidak ada satupun panggilan teleponnya diterima.

Ia tidak terlalu akrab dengan Song Chuman, ingatannya pada pihak lain adalah sosok ringkih dan kurus yang jarang bicara serta penyendiri.

Di tahun-tahun awal, Cao Yiyun acap kali memperlakukan Song Chuman dengan keras dan semena-mena, meski tidak bisa membantu banyak tapi ia berusaha mengingatkan saudara perempuannya itu untuk tidak berlebihan pada Chuman, bagaimana kelinci kecil itu bisa melupakan kebaikannya?

Cao Yuan tidak mau menyerah, ia menyuruh salah satu pelayan menelepon nomor Song Chuman dengan ponsel lain. Kesemuanya tidak ada satupun yang berhasil. Hingga akhirnya terdengar suara operator "Telepon yang anda tuju tidak aktif."

Cao Yuan mengumpat sambil melemparkan ponsel. Dengan hati dongkol ia pergi ke lantai dua untuk tidur.

Lu Zhao melihat Song Chuman berkali-kali menolak panggilan masuk hingga akhirnya mematikan ponsel, ia berusaha bertanya dengan nada seringan mungkin, "Apa kau sedang bertengkar dengan kekasihmu?"

"Hmm?" Song Chuman mendongak bingung.

Dering panggilan telepon bertubi tubi telah membuat hatinya dicekam rasa gugup cemas dan juga takut.

Suara pertama yang ia dengar kemudian adalah suara Lu Zhao yang sangat tenang, ketenangan itu mempengaruhi suasana hatinya, membuatnya sedikit rileks.

Song Chuman menggelengkan kepalanya, "Tidak."

Hujan lebat yang turun tiba-tiba berhenti dengan cepat. Kucing oranye melompat turun dari lengan Lu Zhao. Seperti merasa enggan, hewan ini berputar-putar melingkari kaki celana Lu Zhao beberapa kali sebelum memberi isyarat pada "adik adik kecilnya" untuk pergi.

Lu Zhao bangkit berdiri lalu mengguncangkan payung, ia mendapati sorot mata Song Chuman terlihat cemburu saat memandangnya.

Ia pura-pura tidak tahu dan bertanya, "Ada apa?"

"Tidak ada." Song Chuman kembali ke penampilan tak acuhnya, "Terimakasih sudah mengantar aku pulang. Sampai jumpa."

Ia lalu meraih kantong makanan kucing yang masih tersisa isinya, berjalan melewati Lu Zhao.

Lu Zhao menatap punggungnya sambil mengulum senyum.

Sebenarnya Lu Zhao tidak tertarik pada orang yang memiliki karakter terlalu dingin.

Meskipun Song Chuman memiliki wajah tampan dan dia mungkin saja adalah AnAn yang sebelumnya ia kenal, namun pada awalnya Lu Zhao tidak berpikir serius saat mulai mendekatinya.

Akan tetapi, seseorang tidak bisa dinilai hanya dari penampilan luarnya saja.

Semakin dingin penampilan Song Chuman di hadapannya, semakin membuat Lu Zhao teringat peristiwa saat Song Chuman menelepon di kamar mandi.

Ia memang tidak bisa melihat visualnya, namun suara Song Chuman begitu jelas terngiang-ngiang.

Ia teringat bagaimana dingin dan tak acuhnya Song Chuman pada orang luar, namun seketika berubah menjadi lembut dan hangat di "hadapan" kekasihnya. Tipe orang seperti ini yang merupakan selera Lu Zhao dan sudah lama dicarinya.

Sayang sekali, orang yang beruntung itu bukan dirinya.

Senyuman di wajah Lu Zhao seketika pudar, ia berjalan pergi sambil membawa payung. Sambil mengayun langkah kakinya Lu Zhao membuka sebuah aplikasi.

[ TAMAT ] SEBENARNYA, KAU PUNYA KEKASIH ATAU TIDAK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang