Dwarf In The Future

52.

Georgia mengaitkan kepalanya dan melirik keranjang kelinci yang dipegang Chu Rong di sisi lain, berjuang untuk turun dari tanah, dan berkata, "Aku sudah besar, aku bisa berjalan sendiri." Baru-baru ini, aku sudah selalu digendong, hanya makan tapi tidak berolahraga, Dia merasa berat badannya bertambah.

"Jangan bergerak, kamu hampir jatuh dari tangga kemarin?" Chu Rong mengerutkan kening dan menyesuaikan postur tubuhnya. Memikirkan kemarin, energi mental di tubuhnya tidak bisa membantu tetapi melayang keluar lagi, wajahnya sangat gelap.

Kebingungan Georgia yang sesekali tidak memiliki gejala sama sekali. Terkadang dia terlihat normal sepanjang hari, terkadang dia memiliki tujuh atau delapan kali sehari, dan emosinya menjadi sedikit ... sedikit lembut. Kemarin, dia baru saja menoleh untuk menjawab panggilan dari Xiangnan Xiangnan, dan pihak lain hampir terguling menuruni tangga sambil memegang pakaian kotor yang baru saja dia ganti, dan tidak mungkin untuk dicegah.

Mendengar dia menyebutkan kejadian kemarin, wajah Georgia langsung memerah, dia dengan jujur ​​​​berhenti bergerak, dan berkata dengan malu-malu, "Saya, rumah saya sebelumnya tidak memiliki tangga ini, saya lupa ... saya minta maaf merepotkan Anda." Kata Dia menundukkan kepalanya lagi, dan telinganya terkulai karena frustrasi.

Selama ini, dia tidak tahu apa yang terjadi dengannya, dia selalu melakukan kesalahan dan menyebabkan masalah bagi orang-orang di sekitarnya, dia jelas memperhatikan, tetapi dia masih sering melakukan kesalahan, yang membuat semua orang khawatir dan cemas.

"Maafkan aku ..." Semakin dia memikirkannya, semakin dia menjadi frustrasi. Dia mengendus dan menyadari bahwa dia ingin menangis lagi. Dia tertegun sejenak, dan merasa semakin tidak berguna dan berkemauan sendiri Dia mengangkat tangannya dan menggosok matanya untuk menahan air mata, samar-samar Berkata: "Aku akan memperhatikannya lain kali."

Wajah gelap Chu Rong segera mereda, dia melangkah ke dalam rumah dan meletakkan kelinci itu di tanah, lalu menggendongnya ke sofa, biarkan dia duduk di atasnya, dan mengangkat tangannya untuk menyentuh kelinci Menyentuh kepalanya, dia sedikit mengernyit dan berkata, "Jangan katakan aku minta maaf ... jangan menangis, kamu harus pergi ke sekolah nanti, kamu tidak bisa keluar dengan mata merah." "

Aku tidak menangis." Georgia menggosok matanya lebih keras, aku ingin berdiri dan memilah emosiku, dan berkata: "Aku tidak mau menangis, tapi mataku sedikit lepas kendali. Aku akan baik-baik saja sendiri. Jangan khawatir, aku akan bekerja keras untuk ujian, aku..."

Chu Rong tidak bisa mendengarkan lagi, jadi dia mengulurkan tangan dan menariknya kembali ke pelukannya, menepuk punggungnya, dengan sedikit kesusahan di matanya, dan membujuk dengan suara rendah: "Tidak apa-apa, menangislah jika kamu mau, jangan 't menahan diri." Aku meremas telinganya yang kendur, dan memeluk seluruh tubuhnya di lenganku, rasa sakit yang tidak bisa kutahan akhir-akhir ini muncul kembali.

Melalui beberapa hari bergaul ini, dia menemukan bahwa sebagian besar waktu kebingungan Georgia hanya akan terjadi saat menghadapinya, bahkan saat menangis.Penemuan ini membuatnya memiliki perasaan campur aduk... Betapa bodohnya mengandalkan begitu banyak pada seseorang yang membuat dia berubah Seorang "orang jahat" seperti ini.

Pelukan pihak lain terlalu hangat, dan suasana hati Georgia yang tidak stabil dengan cepat mereda. Dia menggerakkan telinganya dengan hati-hati, dan setelah menyadari bahwa telinganya telah dicubit dengan cepat, dia tersenyum sangat malu, mundur sedikit, memiringkan kepalanya untuk mengusap wajah Chu Rong, dan berkata dengan suara rendah, "Terima kasih." Jadi Toleransi kesesatannya yang tidak bisa dijelaskan.

"Terima kasih banyak." Chu Rong kembali sadar, menggosok rambutnya lagi, menjadi tenang dan bangkit dan meletakkannya di tanah, dan berkata, "Mandi dan ganti pakaianmu, dan Xiaoyan akan menemanimu ke sekolah nanti... ...Georgia, apakah kamu yakin ingin mengikuti ujian bolos?"