The Lost Prince and The Rebel

Chapter 1: Accidental Meeting

Kerajaan Yangjoo adalah tempat yang penuh dengan kekerasan dan perebutan kekuasaan. kerajaan yang dipimpin oleh Raja Kim, tahta kerajaan menjadi permainan kekuasaan yang kejam. Ambisi para penguasa membuat kehidupan rakyat semakin sulit. Di tengah situasi tersebut, hidup dua pria yang takdirnya saling terkait: Pangeran Taehyung, putra mahkota Kerajaan Yangjoo, dan Jungkook, seorang pemberontak muda yang berjuang melawan pemerintahan yang korup.

Pangeran Taehyung duduk sendirian di ruangannya yang luas dan mewah di istana Kerajaan Yangjoo. Meskipun ia memiliki segala-galanya yang bisa ia inginkan, ia merasa terjebak dalam kehidupan yang terlalu dibatasi oleh protokol dan aturan kerajaan. Ia merindukan kebebasan dan kehidupan yang sederhana, di luar istana.

Namun, ia juga menyadari bahwa sebagai putra mahkota, ia memiliki tanggung jawab besar terhadap rakyatnya. Ia harus memikirkan kepentingan kerajaan dan tidak bisa semata-mata memikirkan keinginannya sendiri. Namun, saat ia melihat kondisi kerajaan yang semakin memburuk dan penguasa yang semakin korup, ia merasa semakin tidak bisa menahan perasaannya.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Jungkook berada di markas gerakan pemberontak yang ia pimpin. Ia telah melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana penguasa-penguasa kerajaan yang korup memperkaya diri mereka sendiri sementara rakyat hidup dalam kemiskinan dan kesulitan.

Jungkook dan gerakan pemberontaknya telah mencoba untuk menggulingkan pemerintahan yang korup, tetapi selalu gagal. Namun, mereka tidak akan menyerah dan terus berjuang.

Pangeran Taehyung merasa semakin tertekan dengan keadaan kerajaan yang semakin memburuk. Ia merasa tidak bisa lagi diam dan harus melakukan sesuatu untuk mengubah kondisi yang ada.

Suatu hari, saat Pangeran Taehyung sedang berjalan-jalan di sekitar istana, ia tanpa sengaja bertemu dengan Jungkook. Jungkook sedang berusaha mengumpulkan makanan dan uang untuk rakyat yang membutuhkan, ketika ia melihat Pangeran Taehyung yang tidak dikenalnya sedang berjalan di dekatnya.

"Maaf, Anda terlihat tidak familiar di sini. Apakah saya bisa membantu Anda dengan sesuatu?" tanya Jungkook dengan sopan.

Pangeran Taehyung terkejut dengan tawaran itu. Sebagai putra mahkota, ia biasanya tidak berbicara dengan orang biasa seperti Jungkook. Namun, ia merasa terpikat dengan keberanian dan keuletan Jungkook dalam memperjuangkan hak rakyat.

"Terima kasih, saya sedang mencari udara segar," jawab Pangeran Taehyung.

Jungkook tersenyum. "Sudah seharusnya Anda menikmati keindahan istana ini. Tapi saya bisa membawa Anda ke tempat yang lebih indah lagi jika Anda mau."

Pangeran Taehyung merasa tertarik dengan tawaran Jungkook. Ia akhirnya setuju untuk mengikuti Jungkook dan mereka berjalan-jalan di sekitar kota. Selama perjalanan, mereka berbicara tentang kondisi kerajaan yang semakin memburuk dan keinginan mereka untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi rakyat.

Pangeran Taehyung merasa terinspirasi oleh semangat Jungkook dan gerakan pemberontaknya. Ia merasa bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membantu rakyat, dan Jungkook mungkin adalah orang yang tepat untuk bekerja sama dengannya.

"Mungkin kita bisa bekerja sama untuk memperjuangkan hak rakyat," kata Pangeran Taehyung pada akhir perjalanan mereka.

Jungkook terkejut dengan tawaran tersebut, tetapi merasa senang dan terhormat bahwa seorang pangeran ingin bekerja sama dengannya.

"Terima kasih, saya sangat senang jika Anda ingin bergabung dengan gerakan kami. Mari kita bekerja sama untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi rakyat," jawab Jungkook dengan semangat.

Setelah perjalanan bersama Jungkook, Pangeran Taehyung kembali ke istana dengan semangat yang baru. Namun, di dalam istana, ia harus berhadapan dengan petinggi kerajaan yang korup dan tidak suka melihat Pangeran Taehyung bergaul dengan rakyat jelata.

Salah satu petinggi kerajaan yang bernama Jung Woo sung, melihat Pangeran Taehyung sedang berbicara dengan Jungkook di dekat gerbang istana. Jung Woo sung merasa marah dan menganggap bahwa Pangeran Taehyung tidak menghargai martabat kerajaan dengan bergaul dengan orang-orang biasa.

"Mengapa putra mahkota kita berbicara dengan orang seperti itu? Apa dia tidak mengerti posisinya?" kata Jung Woo sung dengan sinis.

Pangeran Taehyung yang mendengar perkataan itu merasa tersinggung. Ia merasa bahwa Jung Woo sung tidak mengerti betapa pentingnya mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan hak-hak mereka.

"Bagaimana saya bisa mengerti kebutuhan rakyat jika saya tidak berbicara dengan mereka? Saya ingin melihat kondisi kerajaan yang lebih baik dan saya percaya bahwa Jungkook dan gerakan pemberontaknya mungkin bisa membantu kita," kata Pangeran Taehyung dengan tegas.

Jung Woo sung tidak senang dengan jawaban Pangeran Taehyung. Ia merasa bahwa Pangeran Taehyung tidak menghormati aturan dan protokol kerajaan yang telah ada selama berabad-abad.

Namun, Pangeran Taehyung tidak takut dengan ancaman dan tekanan petinggi kerajaan. Ia yakin bahwa ia bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi rakyat dan tidak akan mundur dari cita-citanya.

Setelah berdebat dengan Jung Woo sung, Pangeran Taehyung merasa lelah dan memutuskan untuk pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Ia merasa bahwa ia membutuhkan waktu untuk bersantai dan mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perjuangannya untuk keadilan sosial.

Sesampainya di kamar, Pangeran Taehyung melemparkan dirinya ke atas tempat tidurnya. Ia merasakan kelelahan dan kegelisahan yang terus menghantui pikirannya. Namun, ia tidak bisa diam begitu saja. Ia merasa bahwa ia harus terus berjuang untuk meraih cita-citanya dan memperjuangkan hak-hak rakyat.

Dalam keheningan kamar, Pangeran Taehyung merenungkan tentang masa depan kerajaan. Ia merasa bahwa kerajaan yang korup dan tidak adil harus diubah. Ia yakin bahwa jika ia dan Jungkook bekerja sama, mereka bisa membawa perubahan positif bagi rakyat dan membuat kerajaan menjadi lebih baik.

Setelah beberapa saat, Pangeran Taehyung akhirnya tertidur dalam pelukan mimpi-mimpinya. Ia bermimpi tentang masa depan yang lebih baik dan dunia yang lebih adil untuk semua orang. Namun, ia tahu bahwa perjuangannya belum berakhir dan ia harus terus bekerja keras untuk mencapai tujuannya.