"Hahahaha!!"
Tawa menggema di dalam ruangan, Isagi tertawa lepas setelah melihat tingkah laku teman baiknya, Bachira. "Isagi, jangan menertawakanku!!" Keluh Bachira dengan wajah yang kesal. Padahal dalam hatinya dia sangat senang karena ditertawakan, tentu itu berlaku hanya untuk Isagi saja.
"Gomme, Bachira. Kau terlalu imut!!" Isagi perlahan menyentuh pipi Bachira dan mencubitnya. "Iswagwii, ywaamerwoo," Isagi kembali tertawa dengan lepas. Sungguh, kejadian itu begitu lucu untuk Pemuda manis ini. "Ah, aku ke sana dulu, ya," ucap Isagi sambil berjalan pergi meninggalkan Bachira.
Isagi berlari mengambil minumnya, namun tiba tiba saja Rin memeluknya dari belakang. "Rin??" Pemuda itu tampak terkejut. Rin menetap di pundak Isagi, wajahnya ia tundukkan. 'Dia sedang kesal?' Pikir Isagi. "Isagi sialan," ucap Rin. "Hah?" Mendengar itu, Isagi menjadi kesal bukan main. "Apa apaan! Aku tak membuat keributan, lalu kenapa kau mengata-ngataiku?!!" Protesnya. Rin tak menjawab, ia malah semakin memeluk erat Isagi.
Wajahnya semakin kesal. 'Tidak peka' pikir Rin. Isagi menyentuh tangan Rin, mencoba untuk melepaskan diri. Namun, semakin ia ingin melepaskan diri, ia semakin terjerat. "Euh, Rin, lepaskan," ucap Isagi. Rin tak mendengarkan itu, ia terus memeluk Isagi hingga Pemuda itu sesak. "Rinn!! Se-sesak, akhh," suara pelan itu mampu membuat Rin melonggarkan pelukannya.
"Hah.. hah.. hahh.." nafas diatur secara perlahan.
"Ada apa denganmu?!!" Tanya Isagi.
"Jangan mengobrol dengan Bachira," ucap Rin dengan nada yang agak naik. Isagi tersentak. Entah kenapa ia ingin tertawa sekencang kencangnya. "Ptth hahahaha hahahaha!" Kini ia paham alasan Pemuda itu marah padanya. "Kenapa kau tertawa?!!" Isagi menatap Rin yang menetap di pundaknya. "Karena itu kau marah?" Tanya Isagi.
Rin sangat kesal, ia segera mendorong Isagi hingga ke tembok. Tak ada celah untuk melarikan diri. "Rin?" Isagi terheran, namun juga ketakutan. "Jangan tertawa, jangan menjauh," ucapnya dengan tatapan wajah yang begitu menyeramkan. Dengan perlahan Rin mendekat dan mencium bibir pink Isagi, "Mmmphh?" Isagi terkejut bukan main. Bukan waktunya terkejut, Isagi. Rin dengan kasar menggigit bibir bawah Isagi, ia sengaja melakukannya agar mulut itu terbuka. Saat terbuka, ia segera mengikat lidah Isagi untuk menari bersamanya. Isagi pasrah, ia tak bisa melakukan apapun. Ia juga tidak keberatan karena Rin memang orang yang ia sukai.
"Mmphh!! R–mhhh," perlahan nafas mulai pergi meninggalkan Isagi. Sesak. Isagi memukul pelan Rin, memberikan kode. Rin melepaskan ciuman itu, "Hah hah ha, Rin!" Teriak Isagi. Ia marah namun juga senang. "Diam," ucap Rin. Ia kembali mendekat, hendak menyerang Isagi kembali. Namun, sebelum bibir itu menyentuh, Isagi berlari sekencang mungkin.
"Hah hah.. sialan Rin, kalau kau membuat raut wajah menakutkan seperti itu, aku bisa mati!!" Ucap Isagi.
"Isagi?"
Suara Bachira membuatnya segera menoleh, "A-ah, Bachira. Ak-aku ke kamar dulu, ya," ucap Isagi buru buru pergi. "Ada apa dengannya? Dan, bibir bengkak itu." Bachira menoleh, menatap keberadaan Rin yang tengah berdiri menatapnya dengan tatapan tajam. Ia membalasnya, tatapan tajam seolah ingin bersaing. 'Sialan, apa yang kau lakukan pada Isagi-ku!' Batin Bachira. Rin menatap dengan tatapan kemenangan. 'Isagi milikku' seolah meninggalkan pesan yang membuat Bachira semakin terbakar.
[30.3.23]
○●●○
Rin x Isagi, gua paling suka sama couple mereka. Lucu aja gitu..
Hehehe
Niatnya, gua bakal buat book khusus tentang keduanya. Ada yang nunggu, gak nih?
Jan lupa vote, bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Lock Fan || All x Isagi
RomanceStory : Secarik kisah tentang kebersamaan, kasih sayang, obsesi dan lain lain. Note ! 1. Isagi Yoichi uke/bottom 2. All x Isagi 3. 🔞 4. Typo di mana mana 5. Baku/non baku 6. This story BL !! 7. Oneshoot/Twoshoot/Threeshoot