hiraeth00

393 16 0
                                    

Telapak tangannya menyentuh dinding yang dingin, laju napasnya begitu tenang seperti tidak memiliki beban. Perlahan-lahan tangannya bergerak memegang knop pintu, rindunya menggebu namun pikirannya selalu membawa semu.

Perlahan namun pasti, tangannya menjauh dari knop pintu yang baru saja disentuh. Walaupun berat, langkahnya menjauh dari pintu, membawa tubuhnya kembali bersandar pada dinginnya dinding disudut kamar.

Matanya menatap cahaya lampu yang remang-remang menerangi kamarnya, menghirup udara yang sebenarnya sangat melelahkan. Banyak sekali keinginan yang tak pernah terucap bahkan terwujud.

Karena ia hanya bisa bersembunyi, membawa tubuhnya menjauh dari keramaian, membiarkannya berada dalam ruang yang gelap, kelam dan menakutkan hingga seseorang datang dan membawanya keluar dari tempat persembunyiannya.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang