RIOS - 3

53 7 0
                                    

Bru up

.

.

.

.

.

Akhirnya satu Minggu pun terlewat, Hari yg dinanti para pahlawan pararel kita. Selama satu Minggu ini pun mereka, Keempatnya berlatih dengan keras untuk dapat menampilkan penampilan semaksimal mungkin

Raib, Ali, Dan Seli pagi pagi sekali tepat pada pukul 3.30 sudah berangkat menuju tempat yg menjadi target mereka. Eirlangga University.

Ketiganya menganga saat datang tempat itu pagi-pagi sekali tapi sudah ramai yg mengantri "ck" suara decakan itu terdengar dari mulut Ali yg tak hentinya mengoceh dari tadi

"Udah dibilang Ra ngapain juga dateng sepagi ini kalau misalnya tetep RAME kan kek sia-sia gitu" Ketus Ali

Si empu yg disebut namanya menatap Ali datar "kalau misalnya jam segini udah sampe serame ini terus gimana nasib kalau datang siang Ali?!"

"Tau tuh, Dasar kebo, Biang kerok lagi susah dibanguninnya" sahut seseorang berambut pendek sebahu disamping Raib

Ali menghembuskan nafasnya pasrah lebih baik diam daripada meladeni perempuan, Dia sedang malas berdebat rasanya 'bukannya gue kebo ! Tapi yh memang g niat! Gue lebih suka bertualang ke tempat-tempat baru daripada bertualang dalam sekolahan seliii' Batin Ali berseru

Yah, Pemuda dengan rambut urakan itu memang bisa bangun pagi-pagi buta tanpa disuruh dan bila niat justru dia lah yg membangunkan Raib dan Seli pukul 2 dini hari tapi karena dia malas alhasil dia menyerahkan tugas membangunkan pada Raib sang ketua

Alhasil Raib yg berteleportasi menuju rumah Ali dan Seli untuk membangunkan mereka.
Untuk Ily sendiri dia akan terlambat beberapa hari untuk turut mendaftar. Dan raseli memakluminya

Waktu demi waktu berlalu, Langit yg sebelumnya berwarna gelap kebiruan sekarang menjadi sedikit terang keoranye. Antrian yg tadinya banyak ada sekiranya 1000 manusia semakin bertambah banyak namun lain dengan tiga remaja yg justru semakin mendekat pada antrian yg menipis didepan mereka

15 menit berlalu, Dan Raib Seli juga Ali berhasil mendaftar diri mereka dan sebentar lagi mereka akan dipanggil untuk seleksi tentunya dengan nomor urut yg bergilir

Seperti Raib mendapat nomor urut 1120, Seli 1121, Ali 1122. Sekarang nomor urut 1115 sedang dalam ruangan hanya tinggal 5 orang lagi maka Raib akan masuk begitupun selanjutnya dengan Seli dan Ali

Tak terkira lamanya mereka menunggu, Waktu terus berputar, jam kini menunjukkan pukul 07.46 entah berapa lama mereka menunggu, Dan cukup salut pada Ali dan Seli yg tak mengoceh seperti biasanya

It menguntungkan Raib yg sedang puasa emosi seperti nya

"Nomor Urut 1120 Atas Nama Raib silahkan memasuki ruangan, Sekali lagi Nomor urut 1120 Atas Nama Raib silahkan memasuki ruangan"

Panggilan dengan suara keras yg melalui mikrofon itu memasuki Indra pendengaran ketiga remaja tersebut, Dengan gegas Raib langsung memasuki ruangannya

Sedangkan diluar Seli sibuk menggigiti kukunya dengan gugup, Memikirkan apa yg terjadi didalam dan selanjutnya. Berbeda sekali dengan Biang kerok kita yg justru tenang dan santai sesekali menguap lantaran kantuknya itu

20 menit lamanya berlalu. Ruangan kedap suara itu dengan bertuliskan 'R.Seleksi' terbuka menampilkan gadis cantik dengan rambut hitam panjangnya yg legam dengan wajah tersenyum tipis

Ia berjalan santai ke arah kedua sahabatnya itu sambil mengangkat dan menunjukan token emas yg ia dapat, Bahwa ia berhasil masuk.

"Wahhh Ra! Kau keren sekali bisa mendapatkannya padahal sedari tadi aku lihat banyak yg keluar dari ruangan itu dengan saaaangat lesu lantaran sudah mengantri banyak dan lama tapi tidak dapat hihihi" Seli langsung menyerocos dengan tak sabaran

RASELI In Of School [ ON GOING & FANFICT SERIES ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang