Little Fox Anxious🦊 Chapter 5 : Dua Hati Yang Menyatu ⚠️Matthew (Eomma) x Jiwoong (Appa) MPREG!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Matthew-ya!" Jiwoong berteriak saat dia mengejar Matthew yang sudah menyeberang duluan. Tidak tahu mau kemana yang pasti dia tidak mau melihat Jiwoong.
Hati Matthew rasanya sakit, seketika perasaannya yang luluh karena semua cerita Jiwoong semalam kini perlahan tertutupi lagi. Bahkan untuk Taerae dan Hanbin yang katanya belum resmi berkencan saja dia bisa tahu kemana Hanbin pergi, sedangkan Matthew benar-benar tidak di beri tahu apa lagi di hubungi.
Jiwoong tidak menyerah, sudah dari kemarin dia terus mengejar Matthew dan dia baru mengenali sikap seperti ini yang di lakukan istrinya yaitu kabur kalau sedang marah.
"Matthew-ya, berhenti. Kau mau kemana?" Karena di sekitar sini tidak ada tempat makan apapun lagi, hanya ada rumah dan perkatoran.
"Matthew, jangan begini. Kita bicara dulu." Sekali Jiwoong berhasil mendapatkan tangan Matthew, tapi pria itu menghempaskannya dengan acuh dan masih lanjut berjalan.
"Bisakah kau tinggalkan aku sendirian? Apa aku masih berarti untukmu?!" Matthew menolak uluran tangan Jiwoong dan berusaha berjalan lebih cepat tapi kaki kecilnya tidak bisa melangkah lebih banyak dari Jiwoong.
"Aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan menjelaskan semuanya."
"Tidak perlu! Pergi sana!" Matthew hampir saja menangis karena rasa sakit di dadanya bertambah saat dia berjalan cepat seperti ini.
"Matthew-ya, kau tidak membawa tas, dompet, ponsel, kau mau pergi dengan apa?"
Benar juga.
Tak terbesit sama sekali dalam benak Matthew sebelum dia pergi, kini dia terdiam dan meruntuki kebodohannya. Dia sendiri tidak berpikir mau kemana selain menghindari Jiwoong karena marah, tapi benar juga kalau dia pergi lebih jauh maka dia akan sulit kembali karena tidak memegang uang sama sekali.
Tubuh Matthew akhirnya berputar menghadap Jiwoong dengan ragu, keduanya masih terdiam sampai Matthew menjulurkan tangannya. Jiwoong tersenyum lega dan akhirnya menggendang tangan Matthew untuk kembali. Tapi yang digandeng langsung kaget dan melepaskan tangannya saat dia ditarik.
"Kenapa?" Jiwoong bingung dan dia kembali melihat tangan Matthew terulur tapi saat diraih lagi langsung mengelak tidak mau dipegang olehnya.
"Bagi uang."
"Hah?" Kapten Kim itu berkedip tak percaya dengan apa yang dikatakan istrinya.
"Sudah tau aku tidak bawa apapun, kau tega membiarkanku tanpa uang sedikitpun?!" Matthew malah marah-marah dan terlihat seperti pemalak.
"Matthew-ya, kau tidak bisa begini. Ayo kembali, Gyuvin menung—"
"Gyuvin, Gyuvin, Gyuvin. Kau selalu beralasan dengan Gyuvin. Tidak bisakah kau memberiku waktu sendirian? Kau pikir aku baik-baik saja dengan semua ini? Bahkan perkataanmu semalam hanya tersisa sebagai bualan!" Mata Matthew berkaca-kaca, dia bergerak mundur saat Jiwoong menghampirinya tapi pria yang lebih tinggi itu tidak menyerah dan mencoba meraih tangan istrinya kembali.
