1.ekspetasi

2 3 0
                                    


Suara nyaring klakson motor-motor besar yang bersautan membuat perhatian semua murid robertson high school yang berada di parkiran sekolah teralihkan, termasuk arventa.

Salah satu dari lima remaja lelaki itu turun dari motornya, menghampiri arventa yang lagi berdiri di sebelah motornya sambil melepas helm yang terpasang di kepalanya. Diikuti dengan empat remaja lainnya.

"Ngapain lo?" Tanya arventa datar.

"Selamat pagi tuan putri arventa valencia victoria." Sapa keanu-- ketua gang motor FORTE-- dia ngelmpar helmnya kearah arventa.

"Sape dia wak?" Tanya lukas.

Laskar menatap datar kearah lukas. "Kembarannya vea bodoh!"

"Ooo! Lembarannya vea."

Mahendra langsung menoyor kepala lukas, yang emang rada-rada. "Kembaran bodoh!"

"Ya mangap, mulut gue typo."

Mahendra hanya memutar bola matanya.

"Kok beda ya? Vea cantik, manis, ramah, ceria. Lah lu? Surem amat." Lukas menatap arventa dari ujung kaki sampai ujung kepala, dia melakukannya berulang-ulang hampir tiga kali.

"Biasa, kekurangan kasih sayang dia wak." Keanu tersenyum miring sambil merangkul lukas.

"Emangnya gue peduli." Arventa melempar helm yang dia pegang kearah keanu, dia langsung pergi meninggalkan ke lima remaja itu.

Haptian terkekeh pelan sambil menatap arventa yang mulai menjauh dari mereka. "Dih, santai dong wak. Sensi amat kek masker."

-----

"Kamu nantik pulang sama venta ya vea, ayah ada meeting soalnya."

"emm oke yah, yaudah vea turun ya."

"bye-bye ayah."

Baru saja memasuki gerbang perhatian vea teralihkan karena mendengar suara sahabatnya yang merdu itu.

"PEAKKK!" merasa namanya disebut vea langsung menoleh dan melihat sahabatnya melambaikan tangan ke arahnya.

"Wei rayna nggk usah teriak juga kalik."

"Hehe maap nad kelepasan."

"Yaudah kekelas yuk bentar lagi bel."

Vea dan dua sahabatnya berjalan menyusuri koridor menuju kelas IX IPA 1 sambil asyik berbincang, lebih tepatnya rayna yang banyak menggosipkan teman-teman sekelas nya.

"WOY! alvin, berhenti nggk lo!" teriakan seseorang menggema
Di sepanjang koridor. Terlihat dua orang siswa yang sedang berlari saling mengejar. Alvin--remaja yang berlari paling depan tidak sengaja menyenggol lengan vea, membuat vea jatuh tersungkur di lantai.

BRUK!

"Aww" ringis vea

"Sorry." siswa yang menabrak vea itu mengulurkan tangannya untuk membantu vea berdiri.

"Gak papa kan lo?"

Tubuh vea menegang ketika melihat laki-laki yang menabraknya tadi adalah alvin.

"Ehm vea itu kak alvin nanya."

"hah, oh nggak apa-apa kak. makasih ya."

Nada yang sedari tadi hanya diam menyaksikan, Terkekeh pelan melihat wajah vea yang memerah. bukannya ia jahat karena tidak membantu temannya yang terjatuh tapi ia sengaja karena melihat orang yang menabrak vea adalah alvin. "Salting ya lo ve?"

"Ish, apaansih." Vea membersihkan roknya.

"Nah dapet juga lo vin, pinjem buku kimia dong gue belum nih."

AnxietasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang