Flower of Evil
Bunga Kejahatan
🥀• 550 vote - 500 komen for the next chapter•
- Selamat membaca -
Sky Evander— pria yang lebih tua tiga tahun dari Alicia itu menatap gadis di hadapannya dengan seutas senyuman miliknya. Berdiri pria itu memegang gagang kranjang supermarket, menunggu Alicia yang sedang memilih makanan yang akan dibelinya.
"Mau apa lagi sayang?" Kata Sky, begitu lembut.
"Cokelatnya mau tambah lagi? Atau permen? Atau— susu?" Sky memberikan penawaran membuat Alicia menoleh ke arahnya.
"Boleh?"
Pria itu mengangguk. "Hm. Boleh. Kenapa tidak boleh?"
"Soalnya kalau sama Papi sama Althair, Cia nggak boleh banyak-banyak ambil makanan manis. Takut sakit gigi."
Sky terdiam sejenak. Tatapan pria itu menatap Alicia begitu tenang. "Kalau bersamaku boleh, kau boleh memakan apapun yang kau mau."
Mendengar itu Alicia mengulas senyumannya. "Terima kasih Sky. Sky baik, kaya Theo!" Serunya, membuat pria itu sedikit melunturkan senyumnya.
Setelahnya pria itu mengangkat tangannya dan mengacak surai Alicia. Mengulas senyum baru tanpa membalas ucapan Alicia barusan.
Ini adalah tahun ke dua dia mengenal Alicia. Dan semakin lama, kedekatannya dengan gadis itu terbilang cukup baik. Sikap polos dan ceria milik Alicia membuatnya dapat dengan mudah mendekati gadis itu.
Sejauh ini, hanya satu hambatannya. Yaitu Ayah dan Kakak pertama dari Alicia yang terlihat begitu waspada atas kehadirannya. Terlebih tahun depan nanti Altheo— kakak kedua Alicia itu akan pulang dari Amerika, yang mana pasti akan semakin membuatnya kesusahan memasuki dunia gadis itu sepenuhnya.
Setelah dirasa cukup dan sudah melakukan transaksi pembayaran. Kini keduanya sudah berada di dalam mobil milik pria itu.
"Kita ke appartemenku, ya? Mau kan?" Sky bertutur sambil memasang seatbelt untuk dirinya.
Alicia menoleh. Ia menatap pria itu sedikit ragu. "Cia bilang sama Papi dulu ya?" Katanya, namun mendapat gelengan sebagai ketidaksetujuan dari Sky. "Kenapa?"
"Kau sudah besar Alicia. Kau bukan anak kecil lagi yang harus meminta izin kemana pun kau pergi." Sky bertutur, mengusap punggung tangan gadis itu tersenyum manis. "Memangnya kau mau terus-terusan tidak diberi kebebasan oleh keluargamu, itu, hm?"
Alicia terdiam berpikir. Apa yang dikatakan Sky ada benarnya. Ia sudah dewasa. Bukan anak kecil lagi. Jadi, tidak masalah kan tidak meminta izin sesekali?
"Tapi kata Papi, kalau berduaan sama laki-laki di ruangan tertutup kaya appartemen Sky, bahaya. Nanti Cia diserang naga," kata Alicia, berujar mengatakan nasehat Alzion walau ia tidak tahu apa maksudnya.
Sky menaikan sebelah alisnya. "Naga?"
Alicia mengangguk dua dua kali. "Hu'um. Gitu kata Papi."
Hening di antara keduanya cukup lama. Sky yang memutar cara agar bisa membuat gadis itu ikut bersamanya dan Alicia yang menatap keterdiaman Sky dengan sebungkus ice cream mochi yang dinikmatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower of Evil
Teen Fiction• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Dalam permainan cinta. Siapa yang paling besar rasanya, dia yang akan terindikasi terluka parah. Jatuh, tak terselamatkan. ****** Alicia hanyalah gadis polos yang bermimpi akan dipertemukan dengan pangeranny...