2. Kageyama Melankolis itu-

553 35 1
                                    

.

.

.

.

.

Siang yang terik, suara semi pun terdengar karena ini musim panas. Kau tahu? Kelas tambahan di musim panas itu benar-benar mimpi buruk. Yah, walaupun ini bukan mimpi.

Tapi di sinilah Kageyama berada, di kelas musim panasnya yang baru selesai beberapa menit yang lalu. Walaupun baru beberapa menit selesai, semuanya sudah meningalkan kelas. Hanya ia yang dengan setia duduk di kelas itu, entah karena apa. Mungkin saja kursinya diberi lem atau tiba-tiba kakinya dipegangi oleh 'sesuatu' agak tidak pergi. Ah, yang terakhir sepertinya tidak mungkin mengingat ini bukan fic horor.

Keheningan menyelimuti, suara semi yang daritadi setia menemani Kageyama mulai berhenti terdengar. Oh, ayolah. Jangan buat suasana menjadi hening begini. Setidaknya siapapun katakan se—

"Hari yang membosankan."

—suatu. Akhirnya dia bermonolog juga.

.

.

.

Kageyama melankolis itu—

.

.

.


Pair : TsukiKage

.

.

.

Derap langkah terdengar walau samar, menuju ke arah Kageyama berada. Tetapi langkah kaki itu berhenti tepat di depan pintu kelas. Sosok itu malah terdiam memperhatikan objek yang berada tak jauh darinya.

Sosok itu, Pemuda jangkung bernama Tsukishima Kei yang baru saja ingin masuk kelas melihat pemandangan itu sembari menyeringai.

Beberapa meter di depannya, Kageyama sedang duduk sambil menopang kepalanya dengan satu tangan. Matanya menerawang jauh ke luar jendela, seperti sedang memikirkan sesuatu yang—menyedihkan? Dilihat dari ekspresinya yang melankolis itu.

Yah, dilihat bagaimanapun juga Kageyama tidak cocok bersikap begitu, melankolis sekali. Entah apa yang sedang dipikirkan pemuda bersurai hitam itu, Tsukishima mendadak penasaran. Yah, apa lagi yang lebih menyenangkan dibanding menggoda Ou-sama yang mendadak melankolis.

Ah, lagi-lagi niatnya melenceng. Dari mengajak pulang 'teman lelakinya'—yang bisa diartikan dalam konteks lain—menjadi menggodanya sampai merona sepanjang perjalanan pulang berhubung aku mendapatkan bahan baru. Jadi, tidak masalah kan?

"Apa bisa hari ini menjadi sedikit menarik?" Gumam seorang pemuda bersurai hitam. Matanya menerawang keluar jendela, mendramatisir sekali.

Tsukishima mulai buka suara, "..Apa? Kau berharap ada keajaiban sehingga semua tim voli pria karasuno mendadak datang kesekolah dan mengajak latihan?" Pertanyaan normal. Itu hanya pancingan, Tsukishima mengerti.

Kumpulan Cerita TsukiKageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang