9. Anxious

307 26 1
                                    

Anxious

story by C.C

Haikyuu! Haruichi Furudate

I don't take any profit from this fict!

.

A TsukkiKage fict

Dedicated for TsukkiKage Week 2k17

Day 1

[ Beach / Training Camp ]

.

.

"Voli pantai?"

"Mm-hmm ... para senpai terus saja menyuruhku untuk membujukmu ikut."

Jeda selama beberapa detik. Tsukishima Kei tak langsung membalas ucapan lawan bicaranya di seberang telepon. "Kenapa mereka menyuruhmu membujukku? Biasanya mereka selalu menyuruh Yamaguchi." Sebelah alis berbulu pirangnya terangkat ke atas, sedang sepasang matanya menatap fokus ke arah deretan angka dan syntax di layar komputer yang sedang diolahnya menjadi sebuah algoritma. Sepuluh jari panjangnya menari dengan lincah di atas keyboard, sementara lehernya mengepit ponsel yang sedang menyala di pundaknya

Terdengar dehaman di seberang. "Kaupikir, setelah Hinata-boge membaca pesanmu waktu 'itu', dia tidak akan membeberkannya pada yang lain?"

Kei mendecih, "Cebol sialan!" ia mengumpat pelan, diiringi dengan dengusan geli dari lawan bicaranya di seberang, Kageyama Tobio. Kali ini sepasang manik coklat keemasan Kei berpaling pada jendela kamarnya yang terbuka sebelah. Satu tangannya berhenti menari di atas keyboard, berganti memegang ponselnya dengan benar. "Jadi, siapa saja yang sudah tahu tentang hubungan kita?"

"Hmm ... Kaptenku, wakil kapten, Daichi-san, Suga-san-"

"Cukup, tak usah dijabarkan. 'Seluruh timku dan tim Karasuno' seharusnya sudah mewakilinya," potong Kei.

Terdengar lagi dengusan dari seberang, tapi kali ini disusul dengan sebuah tawa. Ya, tawa ringan yang jarang terdengar keluar dari mulut seorang Kageyama Tobio. "Jadi kau ingin merahasiakan selamanya?"

"Bukan begitu, aku hanya belum siap dengan 'repot'nya."

Tobio tertawa lagi, "Tidak perlu diambil pusing."

Kei menjauhkan ponselnya sejenak, lalu memandangnya dengan tatapan heran. Ia mendekatkan lagi ponselnya ke telinga, "Ou-sama, yang barusan berbicara benar-benar kau, 'kan?" tanyanya dengan nada jahil seperti biasa.

"Tch, sialan kau, Tsukishima Kei!"

Kei tergelak, senang dengan reaksi khas milik lawan bicaranya yang sudah lama tidak ia dengar. "Ya, ya, aku juga merindukanmu, Ou-sama."

Tak ada sahutan dari seberang.

"Ou-sama?"

"Kau sudah tidur?"

"Err ... Ou-sama?" Nada bicara Kei dilembutkan kali ini, "Kau marah?"

"Siapa juga yang marah?! Pokoknya kutunggu kau di Miyagi hari Sabtu nanti!"

Dan setelah itu, sambungan telepon diputuskan sepihak oleh Tobio. Kei yang menyadarinya lalu tergelak puas sampai sudut-sudut matanya mengeluarkan air mata. Sudah lama sekali sejak ia tertawa puas karena mendengar reaksi kekanakan Tobio yang khas. Ia memandang kembali barisan coding yang diperlihatkan oleh monitor komputernya.

"Sepertinya aku harus lembur selama tiga hari ini," Kei menghela panjang, "mau bagaimana lagi ... Ou-sama sudah memerintah," katanya pasrah.

-oo-

Kumpulan Cerita TsukiKageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang