Setelah kejadian di rumah sakit kemarin, Vicky benar-benar menepati kesepakatan mereka. Satya bebas dari tekanan. Tak ada lagi Vicky yang berjalan mengikutinya, tak ada lagi Vicky yang menunggunya di depan toilet, tak ada lagi Vicky yang membuat kerusuhan hanya untuk bisa duduk di samping dirinya saat jam makan siang di kantin, dan tak ada lagi Vicky yang begitu menyebalkan saat di kelas. Tak ada lagi Vicky. Gadis itu sudah menukar kembali tempat duduk nya, dia kembali ke tempat duduk asalnya yang berada di deretan paling belakang kelas.
Vicky kembali ketabiat aslinya yang sering bolos. Tidak datang saat jadwalnya guru menjelaskan materi, namun selalu datang ke sekolah saat tiba waktunya tugas-tugas dikumpulkan. Entah darimana anak itu tau jadwal-jadwal tersebut dengan akurat. Coba tanya Lizzy, dia tangan kanannya.
Terlepas dari kembalinya Quin Vicky yang urakan. Satya saat ini sudah bisa bernafas lega setiap harinya saat datang ke sekolah. Dia bebas kemana-mana sendiri tanpa ada yang mengikuti ataupun mengawasinya layaknya seorang tahanan. Satya merasa senang. Satya merasa bebas. Satya merasa hidup kembali.
Tapi
Satya tidak mengerti dengan apa yang tengah terjadi dengan dirinya kini. Sudah 7 hari dia terbebas dari Vicky dan sudah 7 hari pula semua orang selalu menanyakan tentang Vicky kepada dirinya.
"Tumben nggak sama Vicky lagi?"
"Kalian lagi berantem kah?'
"Vicky kok berubah lagi?"
"Kalian berdua putusan kah?"Satya tidak yakin, apakah pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang membuat perasaannya terkadang menjadi tidak enak, atau ada hal lain? Intinya ada sesuatu yang mengganjal.
Padahal seumur-umur Satya tidak pernah merasakan hal seperti ini. Terkadang rasanya seperti sepi, padahal ia yakin perasaan seperti itu sudah menjadi sahabatnya selama hidup. Namun kenapa kali ini rasanya berbeda? Seperti ada tambahan rasa kosong alias, ada yang hilang. Rasanya tidak mungkin jika keberadaan Vicky telah meninggalkan jejak yang segitunya bagi kehidupan dirinya dalam kurun waktu sesingkat itu. Bahkan dengan sebab yang tidak disengaja dan bisa dibilang tidak jelas? Aneh? Tidak elit? Tidak dengan kesalahpahaman! Oh ayolah, tidak mungkin kan semudah itu? Satya yang telah menjadi korbannya disini!!!
Sial, jika itu benar.
[...]
Hari ini tak ada angin tak ada hujan Vicky masuk sekolah begitu mendengar kabar jika seluruh kelas sedang jam kosong alias semua guru sedang rapat membicarakan masalah ujian jadi khusus hari ini tidak ada pembelajaran.
Belum boleh pulang, semua murid bebas berkeliaran di sekolah. Ada yang ke lapangan untuk bermain bola, entah itu basket,sepak,voli,atau badminton. Ada yang berenang di kolam renang sekolah meski tidak ada jadwal olahraga. Ada yang ke perpustakaan. Ada yang pergi ke rooftop. Ada yang pergi memanah. Ada yang pergi berkuda. Ada yang betah di ruang musik untuk persiapan event. Ada yang bertaruh saham dengan bermain golf. Ada yang pergi ke belakang gedung sekolah dengan meloncati pagar hanya untuk merokok sambil bermain kartu atau bermain catur. Ada yang hanya diam diri di kelas sembari bermain ponsel, berbincang ataupun turu alias tidur. Dan ada juga yang pergi ke kantin tentunya, tempat favorit semua murid termasuk Lizzy,Ayu,Reyhan, dan Vicky.
Mereka bertiga, kecuali Reyhan karena anak itu sedang bermain game diponselnya jadi abaikan saja. Para gadis sedang membicarakan rencana mereka tentang liburan setelah ujian kelulusan nanti. Bisa dibilang mereka sedang berkhayal jika hari itu tiba.
"Menurut lo kita bakal liburan kemana ya?" tanya Ayu antusias.
"Bali mungkin." jawab Vicky sambil melempar cup bekas eskrim mintchoco nya ke dalam tempat sampah yang berada tak jauh darinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/331751240-288-k678583.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Story of the Swan Girl [JangKku]
RomantikQuin Vicky, gadis yang berprestasi di sekolah tapi juga seorang trouble maker yang sering menyusahkan orang. Banyak rahasia yang gadis itu simpan termasuk status kehidupan aslinya. Tapi apa yang terjadi jika Satya si anak baru secara tak sengaja men...