3

0 0 0
                                    

Sinar mentari perlahan-lahan mulai menerobos masuk kedalam kamar tempat rea tertidur, dan membuat sang pemilik kamar tersebut terbangun.

"Ugh, ternyata udah pagi aja"

Saat sedang mengumpulkan nyawa setelah bangun tidur rea duduk di pinggir kasur sambil tetap memejamkan matanya karena masih mengantuk, namun tiba-tiba kamarnya dibuka dengan kasar dan menampilkan ada 2 orang pelayan yang masuk ke kamarnya.

"Hoho baguslah kau sudah bangun jadi kami tidak perlu repot-repot membangunkan mu gadis sialan" ucap pelayan 1

"Apa mau kalian? Ini masih pagi jadi pergilah aku masih ingin tidur" ucap rea

"Kau jangan tidur lagi bangun dan bersiaplah karena kau harus pergi ke kediaman raja dan ratu mereka memanggilmu" ucap pelayan 2

"Buat apa mereka memanggilku? Bukannya mereka benci dengan kehadiran ku?" Tanya Rea

"Mana kami tau, kami hanya diberi perintah oleh raja dan ratu, sudah jangan bertanya lagi cepatlah bersiap gadis bodoh" ucap pelayan 1

Setelah sedikit beradu argumen akhirnya rea mulai mengikuti ucapan sang pelayan lalu bersiap menuju kediaman raja dan ratu, cukup lama waktu yang ditempuh rea untuk sampai di kediaman raja dan ratu karena kediaman nya sangat jauh dari castle utama, perjalanan saat ini sangat membuat rea kebosanan karena dia hanya duduk diam di dalam kereta kuda sambil memikirkan alasan orangtuanya memanggil nya ke castle, tak dirasa kini kereta kuda rea telah tiba di kediaman raja dan ratu, ia kemudian turun dari kereta kuda dengan anggun dan tetap mempertahankan sikapnya agar ia tidak diremehkan disini.

"Ayo ku antar kau ke hadapan raja dan ratu" ucap seorang pria yang sepertinya adalah orang suruhan raja

"Ya" jawab rea

Setelah berjalanan melewati taman dan lorong-lorong akhirnya rea tiba juga di depan pintu besar sebuah ruangan yang didalamnya ada raja dan ratu.

"Ayo cepat masuk jangan buat raja dan ratu menunggu" ucap sang pesuruh

"Kau sangat kasar untuk ukuran seorang pesuruh benar-benar menyebalkan" ucap rea

"A-apa, sialan" setelah berkata seperti itu sang pesuruh kemudian berjalan dengan marah dan meninggalkan rea di depan pintu sendirian.

"Ayo rea jangan gugup, dan ingat bahwa kini namamu adalah Aleta" setelah berkata seperti itu rea membuka pintu besar itu lalu berjalan masuk kedalam ruangan dengan anggun dan tetap mengangkat kepalanya agar ia tidak terlihat menyedihkan.

"Akhirnya kau tiba juga, duduklah ada yang mau aku sampaikan" ucap sang raja.

Kemudian rea berjalan dengan anggun menuju sofa yang kosong di depan raja dan ratu yang sedang duduk.

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku? Langsung intinya saja aku tidak suka bertele-tele" ucap rea yang membuat raja dan ratu seperti kaget karena tidak menyangka putri mereka bisa berbicara sarkas seperti ini, padahal mereka pikir putrinya hanyalah putri bodoh yang tidak tau apa-apa.

"Sebentar lagi akan ada perang yang terjadi dan demi mencegah perang itu aku akan mengirim mu sebagai upeti kerajaan ke kerajaan musuh agar tidak terjadi perang yang merugikan" ucap sang raja

"Berarti secara tidak langsung kau menjualku bukan? Aku tidak mau, buat apa aku menurut ke kalian, sangat menyebalkan" ucap rea

"ALETA, JANGAN MEMBANTAH AYAHMU ANAK SIALAN" bentak sang ratu

"JANGAN MEMBENTAK KU SIALAN, KAU PIKIR AKU TAKUT PADAMU HAH?" Bentak rea

"Sudah cukup jangan membentaknya ratu, kini kita harus berbicara dengan kepala dingin dan kau Aleta jangan bentak ibu mu" ucap Sanga raja menengahi

"Jangan mengaturku, dia memang wanita yang melahirkan ku tp bukan ibu ku, aku tidak pernah mau menganggap kalian sebagai orang tuaku" ucap rea

"Kau benar-benar telah melewati batas Aleta, perbaiki tata bahasa mu, jangan melawan" ucap sang raja

"Jangan mengaturku, memangnya apa hak mu mengaturku? Apa kau pernah menganggap ku sebagai putri mu? Tidak kan hahahha" ucap rea

"K-kau" ucap sang ratu tidak menyangka bahwa putrinya bisa berkata seperti itu

"Aku tidak mau dikirim ke kerajaan musuh, aku akan ikut pasukan untuk berperang melawan kerajaan musuh, aku lebih memilih mati di medan peran dibanding menjadi tawanan" ucap rea

"Hahaha dasar gadis bodoh, baiklah jika itu mau mu, kau harus mengirimnya ke Medan perang raja, ayo patahkan semangat gadis itu" ucap sang ratu

"Baiklah jika itu keputusan mu, mari kita lihat sampai kapan kau akan bertahan, mulai besok kau akan ku kirim bersama pasukan Kerajaan untuk berperang menggantikan ku disana" ucap sang raja

Setelah berkata demikian rea memutuskan untuk meninggalkan ruang ini dan pergi untuk mempersiapkan dirinya untuk berperang besok, setelah menempuh waktu perjalanan yang membosankan akhirnya rea tiba di kediamannya sendiri, rea memilih masuk ke kamar untuk beristirahat mengumpulkan tenaga untuk hari esok.

Kini tidak terasa matahari telah terbit dan tentu saja ini hari penting bagi rea, ia akan membuat sang raja dan ratu mengakui dirinya, setelah bersiap-siap rea memacu kudanya untuk menuju kediaman raja dan ratu lalu berkumpul bersama pasukan Kerajaan.

"Hei apa kau benar-benar mau ikut berperang nona? Bagaimana jika kau mati nanti?" Tanya sang prajurit

"Jangan mengkhawatirkan diriku, pikirkan saja dirimu sendiri dan jangan sampai membebani ku nanti" ucap rea

"Jangan terlalu sombong nona kau hanyalah seorang wanita dan kekuatan mu pasti di bawah level kami para lelaki, tentu saja kau akan mati lebih dulu hahah" ucap sang prajurit

"Kita lihat saja nanti" ucap rea

Setelah menyelesaikan persiapannya kini para pasukan dan rea berkumpul dan menunggu titah sang raja, setelah mengumumkan perang dimulai Sang raja kini dihadiahi teriakan semangat oleh rakyatnya.

"Dengan ini aku akan mengirim pasukan Kerajaan untuk membela nama baik kerajaan dan juga putri ku akan turut andil dalam perang kali ini dan menggantikan ku, aku harap kalian tidak mengecewakan ku" ucap sang saja

Setelah berkata seperti itu mulai banyak bisik-bisik yang terdengar bahwa mereka sangat tidak suka putri terbuang seperti aleta ikut andil dalam peperangan yang terjadi dan hanya akan membawa kekalahan saja. Setelah raja selesai berbicara para pasukan kemudian mulai memacu kuda mereka menuju Medan perang sambil tetap merapalkan doa agar mereka bisa pulang dalam keadaan hidup. Waktu terus berlalu dan kini 3 hari telah berlalu waktu yang cukup lama untuk tiba di Medan tempur, para pasukan lalu mulai membereskan perlengkapan dan peralatan mereka serta mulai memasang tenda untuk beristirahat nanti.

Esok paginya perang pun dimulai dengan rea yang memimpin perang yang sedang berlangsung, teriakan demi teriakan terdengar bersahut-sahutan, darah dimana-mana serta banyaknya potongan tubuh dan mayat yang berserakan, benar-benar pemandangan yang mengerikan perang kali ini berlangsung dengan sangat mudah karena ternyata rea sangat mahir dalam hal bela diri serta menggunakan pedang, kini separuh pasukan musuh telah tewas dibantai oleh rea dan pasukannya, lalu saat malam hari para pasukan menghentikan perang lalu beristirahat di tenda mereka masing-masing.

"A-aku tidak menyangka kau sehebat itu dalam hal bela diri" ucap prajurit 1

"Iya benar, aku sangat kagum padamu, padahal selama ini aku mendengar bahwa kau hanyalah seorang putri bodoh yang tidak berguna namun ternyata kemampuan mu setara dengan sword master" ucap prajurit 2

"Iya benar, nona kau sangat hebat sepertinya aku ingin berguru padamu, maaf telah meremehkan mu yah" ucap prajurit 3

Rea tidak membalas ucapan mereka dan tetap memperhatikan api unggun didepannya dengan pandangan kosong kemudian berjalan menuju tendanya untuk beristirahat karena besok akan menjadi hari melelahkan baginya.







Tbc~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complete the princess' revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang