Chapter 3. Kembali

167 19 32
                                    




Jia berada di pusat perbelanjaan sedang berkeliling sendiri, berniat membeli sesuatu untuk Soojung. Seharusnya dia bersama Sehoon ke SMA Jaewon untuk mengurus berkas, namun Jia ingin merasakan sensasi memasuki sekolah itu menggunakan seragam. Sehingga hanya Sehoon yang pergi, dan akan menjemput Jia nantinya. Meskipun cukup alot untuk menyuruh Sehoon meninggalkannya, Jia akhinya bisa terlepas dari Sehoon dengan ijin ayahnya. Jia tersenyum kembali mengingat kebaikan ayahnya.

Entah kenapa Jia merasa bersemangat, karena tanggal sekolahnya udah ditentukan membuatnya deg-degan, Jia bahkan banyak membaca cerita fikci remaja agak tau bagaimana beradaptasi, secara Jia tidak pernah bersosialisasi.

Saat Jia sibuk membaca katalog tas, sebuah cubitan kecil di pipinya membuatnya berjengit. Jia menoleh mendapati laki-laki berkacamata berambut pirang sedang tersenyum lebar menatapnya.

"Halo anak kecil, kita ketemu lagi deh. Udah nggak kabur lagi?" tanya Jungoo membuat Jia malu, pasti malam itu dia terlihat berantakan. Jia menatap aneh Jungoo yang memegang dadanya dengan ekspresi tertusuk. Padahal Jungoo gemas melihat wajah Jia yang memerah.

"Ah aku sakit hati nih, dikacangin lagi. apa karena kita belum kenalan? panggil kakak Jungoo. Kakak lebih seru daripada abang ini loh." ucap Jungoo menunjuk Jonggun di belakangnya yang sedari tadi hanya mendengarkan. Jia menangguk sopan dan memperkenalkan nama, kembali membuat Jungoo mencubit kedua pipinya.

"Anak kecil ini imut sekali~"

"Aku bukan anak kecil. Aku anak SMA." ucap Jia membuat kedua laki-laki itu kaget, terutama Jonggun karena setaunya Jia masih belum cukup umur.

"Eh, adik kecil gaboleh bohong loh." ucap Jungoo yang membuat Jia hanya menatap Jungoo serius, membuat Jonggun berdehem.

"Kenapa sendirian? Dimana Sehoon?"

"Dia ada urusan, Jia belanja sebentar buat Kak Soojung." jelas Jia. Disambut dengan wajah ceria Jungoo.

"Wah kebetulan dong, mau bareng ketemu Soojung? kelamaan kan nunggu pengawalmu." tawar Jungoo dengan senyum manis, membuat Jonggun mengerutkan kening tidak suka. Jia menimbang ajakan Jungoo tersebut, tidak ada ruginya. Jia mengangguk dan menghubungi Sehoon bahwa dia pergi bertemu Soojung dengan Jonggun dan Jungoo.

"Apa tidak apa-apa? bukannya lebih aman menunggu Sehoon. Aku tidak mau disalahkan jika kau terluka." ucap Jonggun dihadiahi beberapa pukulan oleh Jungoo.

"Kau pikir kita pergi perang?!" seru Jungoo kemudian merangkul Jia pergi, tidak memperdulikan Jonggun.

Selama di mobil, Jia dipusingkan dengan perdebatan mereka yang sekadar menentukan siapa yang menyetir dan tempat duduk. Akhirnya Jungoo menyetir dan Jia yang duduk sendiri di kursi belakang.

Selama perjalanan, Jia lumayan terbiasa dengan ocehan Jungoo. Namun tiba-tiba mobil berhenti mendadak karena dihadangan pengendara yang berboncengan.

"Oi, Bangsat. Cari mati ya?" teriak Jungoo kearah mereka. Salah satu dari mereka turun dan mendekati arah penumpang Jia. Membuat Jonggun bersiap turun namun tertahan seruan Jia.

"Oppa, bisa kita minggirkan mobilnya? Maaf, sepertinya itu tamuku."

"Maksudmu?" tanya Jonggun bingung.

"Jungoo oppa, tolong ya."

Jungoo yang juga penasaran akhirnya menuruti Jia. Segera setelah mobil mereka dipinggirkan. Ketukan kaca di pintu seberang Jia diikuti masuknya seseorang dengan wajah ditutupi masker dan topi. Tapi yang membuat Jungoo dan Jonggun kaget adalah rambut Jia, entah sejak kapan Jia berambut hitam. Dua pemuda itu yang merilik tamu tak diundang mereka yang meletakkan setangkai mawar putih di paha Jia.

LOOKISM X READER [KLISE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang