Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapa sih yang ngak kenal sma pelita bangsa,sma terbesar dan siswanya rata rata berbakat dan dari keluarga kolomegrat.
Di sma ini lah akan tergoreskan sebuah cerita penuh lika liku.
Oke mulai.......
Senyuman dan sikap wibawa ditunjukkan oleh ketua osis ya dia rey, ketua osis pelita bangsa yang dikenal ramah dan tidak sombong.
Pagi ini rey mengurus siswa yang akan bertugas untuk apel senin.
Rey emang akan selalu turut ikut dalam hal apapun di sekolah...
Saat itu rey tak sengaja meliat kekasihnya sedang tertawa lepas dengan orang yang selalu ingin bersaing dengan rey
Dia emil, sama dengan ayah rey ayahnya juga pengusaha,dan sejak kecil mereka sudah saling mengenal tapi selalu saja bersaing.
Dengan langkah tegas rey pun mendekati sandrinna..
" ana " panggil rey,ana nama sayangnya untuk sandrinna " rey " sandrinna mulai kikuk,ia tidak menyadari keberadaan rey " hy bro " sapa emil " ana, ayo kita ke kantin" to the point rey " iya,emil aku ke kantin dulu" " apa aku boleh ikut" ujar emil " tentu boleh,tapi beda meja" " rey " " ana,di sekolah ini,kita punya meja privat yang cuma bisa diduduki oleh orang yang aku inginkan " saat mengatakan itu tatapan rey ke emil begitu tajam " rey,ayo " sandrinna merasa canggung jadi dia segera mengajak rey
Di kantin..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tempat privat milik rey berada di paling pojok,dan tempat itu khusus untuk rey. Sedari tadi rey diam,sandrinna tau rey sedang marah,tapi rey tetaplah rey sangat pandai menyimpan suasana hati dengan sikap cool tapi bagi sandrinna itu begitu mencekam
" rey,aku mau nasi goreng ya" " ngk,itu ngk baik,akan aku pesankan roti sandwick sayur untukmu" " rey,aku bosan " " ana " " rey,knp sih kmu mirip ayahku,melarangku apapun yg kusuka" " karena kmi menyayangimu" " dengan menyiksaku" " mungkin" " rey " " ana,jangan membantah " " iya " " ana,aku mau bilang,lain kali jangan terlalu akrab dgn emil" " knp " " aku tidak menyukainya" " baiklah pangeran,akan ana turuti" " gadis yang patuh " sambil mengusap rambut sandrinna.
