bab 1

1.5K 89 0
                                    

Sepulangnya Itoshi Sae, adiknya rin berlari kearahnya dan memeluknya.

"Yeyyyy kakak udah pulangg" Ucap Rin dengan antusias

"Iya kakak udah pulang. Gimana sekolahnya cimol? " Jawab Sae

"Lumayan, tapi jangan sebut adek cinol dong! "

"Hahaha maaf ya" Ucap Sae

Kedua bersaudara ini sangat tenang, tidak ada pertengkaran sekalipun. Bahkan jika bertengkar sekalipun mungkin karena Sae mengambil boneka dino Rin.

"Kak Sae, kakak janji ya ga bakal ninggalin Rin sendirian? " Tanya Rin

"Iya, kakak ga bakal ninggalin kamu sendirian, kakak bakal nemenin kamu selamanya" Jawab sae sambil tersenyum

Disaat rin menginjak usia 11 tahun, sifat sae kepadanya berubah sangat drastis. Sae jarang mengajak rin bermain dan fokus bermain bola.

"Kak sae, main bola bareng mau ga?" Tanya rin

"Bisa diam ga? Ga liat apa gua lagi latihan, main sendiri aja" Jawab Sae

Mendengar perkataan Sae, Rin terdiam dan pergi meninggalkannya

Hari berikutnya sama, bertahun-tahun Sae hanya fokus terhadap bola. Disaat umur rin menginjak 15 tahun, Itoshi Sae meninggalkan Rin dan pergi ke Spanyol.

"Bang, kamu beneran ninggalin adek? " Tanya Rin dengan khawatir

"Iya, lu ga usah nunjukin muka sok khawatir, gua bisa jaga diri. Sana, gua ga mau liat wajah lu" Jawab Sae sambil meninggalkan Rin

Mata Rin mulai berkaca-kaca melihat kakak nya pergi meninggalkannya. Rin hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dilaluinya

Semenjak ditinggal kakaknya, Rin menjadi pendiam dalam sekejap. Saat sedang latihan pun sama saja.

"Um.... Rin? Lu gapapa kan? Ayo mulai latihan, jangan bengong" Ucap isagi

"Iya tuh Rin-Chan! Kamu kok bengong sih, nanti kemasukan setan lohh haha" Ucap Bachira

"Lu berdua diem, gua nanti juga latihan" Jawab Rin sambil meninggalkan mereka berdua

Rin berusaha mengirimi Sae chat berulang-ulang kali, dan akhirnya Sae menjawab chat tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rin menutup ponselnya, air mata berjatuhan dari matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rin menutup ponselnya, air mata berjatuhan dari matanya. Isagi dan Bachira yang melihatnya langsung mendatangi Rin.

"Rin-Chan, ga usah terlalu dipikirin, ga sehat buat otak lo" Ucap Bachira

"Gua ga ada salah sama dia, kenapa sih, ga jelas banget" Jawab Rin

"Rin... Sesuatu mungkin merubah sifat abang lu. Jangan sedih, dia ga baik buat lu. Lu kan sakit-sakian, jangan kebanyakan mikir yang aneh-aneh. Istirahat aja dulu, gua kasih tau ke wali kelas lu nanti" Ucap Isagi

Rin mengikuti apa yang dikatakan oleh Isagi, Isagi menyuruh Bachira untuk mengantarkan Rin pulang kerumahnya.

Sesampainya di rumah, Rin langsung berbaring di kasurnya dan menangis, Bachira yang masih ada disana menenangkan pikiran nya.

"Rin-Chan, lu denger kan apa kata Isagi, jangan kebanyakan mikir yang aneh-aneh. Ga sehat tau! Yang paling bener udah istirahat, tidur sono. Gua tunggu lu sampe tidur" Ucap Bachira

Rin menangis terus menerus sampai tertidur. Setelah tertidur, Bachira meninggalkan rumah Rin.

"Gimana chira? Rin udah tidur? " Ucap Isagi

"Udah kok, pules banget. Mukanya mirip sama dino yang ada di kamarnya haha" Jawab Bachira

"Nice, kita balik aja ke sekolah bentar, lagian kita disuruh pak Ego bersihin aula"

"Yaudah, yok balik" Jawab Bachira

Jawab mereka sambil berjalan menuju kesekolah nya lagi.

Janji Kakak Mana? (Itoshi Brothers) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang