Part 4

5 0 0
                                    

"Lo jauhin Elendra!"

"Memangnya kenapa Aleasha harus jauhin aku?"

Sontak, tidak hanya Luluk dan Aleasha yang langsung menoleh ke sumber suara, namun Asty, Nurica dan Azarine juga.

"El?" Luluk sedikit panik ketika melihat Elendra

"Apa alasan kak Luluk sampe bilang Aleasha harus jauhin aku?" ulang Elendra

Luluk masih diam, pikirannya berpikir memikirkan jawaban yang tepat, matanya menatap wajah Elendra.

"Jawab aku kak!"

Karena Luluk tidak menunjukkan gerakan apapun, akhirnya Asty yang maju untuk menjawab pertanyaan Elendra.

"Nggak gitu El, menurut Luluk kalian disini kan punya jabatan yang bagus, lo di Pramuka jadi wakil ketua, sementara Aleasha di OSIS juga memegang jabatan yang bagus. Nah, Luluk disini mau bilang ke Aleasha kalau kalian sebaiknya jangan terlalu sering berdekatan, sayang jabatan kalian kalau sampe kalian ketahuan oleh guru pembina ekstrakurikuler, ngerti kan?" jelas Asty panjang lebar

Azarine yang sejak awal sudah menentang penjelasan Asty di dalam hati pun ingin angkat bicara, namun tatapan Asty padanya membuat dirinya lebih memilih mengurungkan niatnya untuk berbicara.

"Iya El, kurang-kurangin aja ya. Biar jabatan kita tetep aman. Lagian, kita juga nggak ada apa-apa kan" tambah Aleasha, meyakinkan pada Elendra kalau penjelasan Asty benar

"Udah kan? Pamit duluan ya, gue mau beli telur gulung dulu, bye bye" pamit Nurica

"Woi, ikut gue woi" kata Aleasha

"Sha, lo sehat nggak si?" batin Azarine melihat Aleasha yang malah pergi membeli telur gulung dengan Nurica

"Lo? Nggak ikut tuh?" tanya Asty pada Azarine

"Nggak dulu deh. Uang gue mau gue beliin tas keluaran terbaru" jawab Azarine

"Halah, yuk gue traktir cilok di depan" ajak Asty sambil menarik tangan Azarine

Asty dan Azarine kemudian pergi berdua.

Di teras ruang Pramuka sekarang hanya ada Elendra dan Luluk yang saling bertatapan tanpa sepatah katapun keluar.

"Sorry, El" Luluk membuka pembicaraan

"Nggak perlu, setelah ini nggak usah begini lagi. Kalau ada masalah, bilang ke aku dulu setelah itu baru sama Aleasha" kata Elendra, meskipun masih kesal tapi ia berusaha tidak meluapkan emosinya

Luluk mengangguk dan Elendra tersenyum, ia lalu mengajak Luluk untuk pulang.

                               •   •   •

"Sha, bener lo bener bakal jauhin Elendra? Memangnya bisa?" tanya Nurica

"Dih, gila apa. Ya kan gue sama Elendra memang nggak deket-deketan, temen lo aja tuh yang cemburuan" jawab Aleasha kesal sekaligus lelah

"Santai kenapa dah, santai. Elendra nggak pernah ceritanya gitu kenapa Luluk bisa se-dekat atau se-cemburu itu pas lo bareng Elendra?"

"Nggak ada tuh, nggak pernah cerita. Lah El sama kak Luluk ada hubungan kah? Lo tau kak?" Aleasha bertanya balik

"Jujur kalau untuk hubungannya apa, gue juga kurang ngerti. Lo bisa tanya langsung aja ke Elendra atau Luluk"

"Penting banget nggak? Gue bisa motong pembicaraan kalian bentar?"

Pertanyaan tersebut membuat Aleasha dan Nurica langsung menoleh.

"Lah lo El, kenapa?" tanya Aleasha

"Kalian lagi bicara penting?" jawaban sekaligus pertanyaan itu dijawab dengan gelengan kepala dari Nurica

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Janji November Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang