Chapter 5🌻

9 3 0
                                    

HAPPY READING!!

Setelah kejadian di kantin tadi di sinilah Haira berada tempat yang selalu menjadi tempat penenang bagi Haira jika moodnya sedang tidak baik, yaitu di rooftop tempat ini biasanya menjadi tempat untuk anak-anak membolos dan merokok.

Haira menidurkan kepalanya ke sandaran sofa usang yang berada di sana, walaupun sofa tersebut sudah usang tetapi masih layak untuk di gunakan.

Haira menghembuskan nafasnya lelah karena hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan baginya dan saat ini Haira hanya ingin dan hanya butuh ketenangan untuk merilekskan pikirannya yang sedang berkecamuk.

Haira melirik jam tangannya yang menunjukan pukul 12.08 yang artinya sebentar lagi jam pelajaran akan di mulai tapi Haira tidak perduli akan hal itu ia masih saja terus memejamkan matanya dan tanpa Haira sadari bahwa ada seorang laki-laki yang berdiri tidak jauh dari dirinya sambil melihat ke arah Haira dengan tangan yang di lipat di depan dada.

Lelaki itu menggeleng pun berjalan ke arah Haira saat ia merasa bahwa Haira tidak mengetahui keberadaannya.

"Lo ngapain tidur di sini? Udah gak punya rumah Lo?" Ucap lelaki tersebut sambil mendudukkan bokongnya di samping Haira yang masih memejamkan matanya.

"Woy elah lo tidur beneran?" Ucap lelaki tersebut saat Haira tidak merespon ucapannya sama sekali, setelah menunggu beberapa saat masih saja ucapannya tadi tidak di respon oleh lawan bicaranya "Ra woy Ra, lo gak meninggoy kan Ra?" Lanjut lelaki itu sambil menggoyang-goyangkan lengan Haira.

"Ck, apaan sih lo Ka?!!"sentak Haira pada lengan Andika yang menggangu ketenangannya.

Ya, dia Andika Athoriq Pramana sahabat Haira dari kecil hingga sekarang ini, Andika merupakan sahabat cowok Haira yang selalu ada untuk Haira dan begitupun sebaliknya.

Dan sekedar informasi rumah Andika dan Haira berdekatan hanya saja terkelang satu rumah, mangkanya Haira dan Andika dekat bahkan banyak orang yang selalu berspekulasi bahwa mereka berdua pacaran padahal tidak. Mereka hanya teman semata saja tapi masih banyak saja orang-orang bilang seperti itu tapi mau Haira maupun Andika tidak perduli akan ucapan orang lain tentang mereka.

"Lo ngapain tidur di sini kayak orang mati ha?" Tanya Andika

"Ck, serah gue lah mau tidur di mana aja bukan urusan lo" Jawab Haira sambil kembali memejamkan matanya.

Mendengar jawaban yang di lontarkan Haira, Andika menyipitkan matanya curiga kepada Haira, sadar jika sedang di tatap Haira membuka matanya dan menatap balik pada Andika.

"Maksud lo apa lihatin gue kayak gitu?"

"Lo lagi menyembunyikan sesuatu dari gue ya?" Tanya Andika penuh curiga.

"Nyembuyiin apa emang?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Andika Haira malah balik bertanya yang membuat Andika semakin curiga bahwasanya Haira sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Ck, Lo gak pintar bohong sama gue Ira" ucap Andika sambil mengubah posisinya ke depan menghadap pemandangan dari rooftop sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Mendengar ucapan dari teman masa kecilnya membuat Haira menghembuskan nafasnya pelan. Jika Andika sudah memanggilnya dengan panggilan Ira itu artinya Andika sedang dalam mode serius.

"Gak ada apa-apa Andika Athoriq Pramana"ucap Haira "dahlah gue mau ke ke kelas bay Dika" lanjut Haira sambil berlari pergi dari hadapan Andika karena Haira sedang tidak ingin di interogasi oleh temannya itu.

"Ck, gue di tinggal sendirian lagi nih?" Tanya Andika pada dirinya sendiri.

"Mangkanya jangan jadi jones" teriak Haira sebelum tubuhnya hilang di depan pintu rooftop.

Sebatas MenjagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang