Chapter 6

253 27 1
                                    

Note : Cerita ini hanyalah hiburan semata, harap pembaca bijak dalam menilai dalam cerita, dan tidak dianjurkan untuk meniru karakter yang berprilaku negatif.

Terima kasih buat kalian yang masih mengikuti kelanjutan cerita ini, selamat membaca dan enjoy ya ✨.

.

.

"Ya, aku suka Kacchan...

Aku cinta dia! " tegasnya. Perasaan berbunga-bunga dan perasaan berdebar muncul darinya. Rasanya Izuku sangat senang memikirkan Katsuki, apapun yang Katsuki lakukan, gerakan apapun itu dari Katsuki, rasanya sangat manis untuk diingat.

Dia bangun dari duduknya, pergi meninggalkan tumpukan sampah dan pulang ke rumah. Rumah dirinya dan Katsuki.

'Ayo saatnya pulang!... '

.

.

.

.

Namun sayang sekali,

Remaja berambut lumut ikal ini tersesat,

Tidak tahu arah menuju rumahnya.

Alias dia tidak ingat.

Dia mengerang kesal, masih tidak menyerah untuk mencari tempat tujuan. Izuku berjalan cepat mengelilingi beberapa tempat.

Dan Izuku tidak tahu kalau hampir semua orang disana melihat dirinya hanya menggunakan celana, perban, dan bekas berwarna unggu di badannya.

Kali ini Izuku sedang berlari, lari secepat mungkin, menghindari orang yang akan melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini Izuku sedang berlari, lari secepat mungkin, menghindari orang yang akan melihatnya.

Dan orang yang mengejarnya dari jauh.

"Hei pencuri! Berhenti!"

Itu sudah menjelaskan mengapa Izuku berlarian, sambil memakan roti yang masih hangat.

Dia berlari sampai berbelok kedalam gang dengan cepat.

Dia bersembunyi dibalik tempat sampah besar, mendengar jejak seseorang yang sudah didepan gang, masih bisa mendengar kalau pria itu mengumpat akan kehilangan Izuku.

'Uwah, dia pergi... ' ucap Izuku dari dalam.

Lalu tangannya mulai merogoh hasil curian, mengambil roti dan minuman untuk mengisi perut yang sudah lama berbunyi.

Saat memakan roti itu, pipinya yang tembem membesar seperti akan meledak. Rona merah muda sudah menghiasi pipi berbintik itu, kesenangan diraut wajah terlihat karena lidahnya merasakan rasa roti renyah dan lembut yang sangat enak. Lelehan keju dan mentega memenuhi aroma roti manis, ditambah minuman susu coklat yang hangat, sebagai kenikmatan yang luar biasa.

Memakan empat roti sedikit membuatnya kenyang. Izuku bangkit dan masih mencari jalan pulang, berjalan menelusuri dalam gang yang tidak diketahui olehnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang