Ketika kepercayaan runtuh karena adanya orang ketiga.
***
Seorang pria tersungkur ke atas tanah seusai tubuhnya dihantam oleh orang yang berdiri dihadapannya. Dengan wajah lebam dan penuh darah pria itu berusaha bangkit kembali namun sekali lagi berhasil ditumbangkan dengan sekali pukulan yang mendarat tepat dipipinya.
"Lo salah paham." Ucap si pria terbata-bata.
Ardega, pria itu masih berdiri ditempatnya memandang kearah pria yang ia buat babak belur. Sekarang amarahnya sudah memuncak dan tidak akan ada orang yang bisa menghentikannya. Tangannya masih terkepal erat bersiap untuk kembali melayangkan pukulan.
"Ardega! Berhenti!" Teriak seorang wanita dari kejauhan.
Kedua pria itu menoleh ke sumber suara dimana seorang wanita berambut panjang berlari menghampiri mereka dengan tergesa-gesa. Melihat kehadiran sang pujaan hati membuat emosi Ardega sedikit meredam namun kejadian setelahnya kembali membuat Ardega kehilangan kendali atas dirinya.
"Rafi, kamu nggak apa-apa?" Tanya wanita itu sembari mengelus wajah pria didepannya yang tergolek lemah ditanah.
"Raina, pacar kamu itu aku bukannya dia tapi kenapa kamu malah menanyakan keadaan dia?!" Tegur Ardega berteriak keras.
Wanita bernama Raina itu langsung berdiri dan menatap Ardega dengan tajam. Perlahan mendekat kemudian memberikan jawaban berupa tamparan yang mendarat diwajah pria itu.
"Dasar gila." Ucapnya lalu kembali menghampiri Rafi yang masih berada diposisinya.
Setelah menerima hadiah yang tak terduga, Ardega malah tertawa dengan perlakuan kekasihnya. Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa wanita yang selama ini ia cintai lebih memilih pria lain ketimbang dirinya.
"Sekarang aku sadar kalau selama ini aku salah karena percaya sama kamu. Seharusnya aku lakukan ini dari dulu." Kata Ardega menatap lekat kearah Raina, "Kita putus."
Mendengar ucapan Ardega sungguh membuat Raina terkejut. Ia menghentikan Ardega yang berniat pergi dan menghalangi jalannya.
"Dega, dengarkan aku dulu. Kamu salah paham, aku sama Rafi cuma teman dan nggak akan pernah lebih dari itu." Raina menggenggam tangan Ardega, "Kamu harus percaya sama aku."
Dengan kasar Ardega menghempas tangan Raina bahkan sampai membuat wanita itu hampir kehilangan keseimbangan nya.
"Percaya sama kamu? Emangnya kamu pikir selama ini apa yang aku lakukan!" Bentak Ardega keras, "Nggak pernah satu hari pun aku nggak percaya sama kamu tapi sekarang kamu sendiri yang menghancurkan kepercayaan ku. Jadi jangan harap kamu bisa dapat kesempatan kedua."
Dengan langkah besar Ardega pergi meninggalkan Raina yang akhirnya meneteskan air mata. Entah siapa yang salah dan siapa yang harus dipercaya, Ardega sudah tidak berniat untuk mengetahuinya.
Semua selesai sampai disini. Cukup sudah dengan omong kosong tentang cinta. Karena hatinya tidak terbuat dari baja jadi bisa hancur kapan saja dan itu adalah hari ini, sekarang dan detik ini.
Prolog End
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Make U Move On
RomanceKetika Gavia si anak magang mengetahui rahasia Ardega, bosnya yang ternyata gagal move on dari sang mantan kekasih. ***