Zoey

1.4K 170 21
                                    

Zoey terbangun setelah 3 jam private jet yang ditumpanginya lepas landas. Dia melihat sekelilingnya dengan raut wajah yang ketara bingung tak karuan.

Dia memang masih ada di atas kasur, di sampingnya bahkan ada Jendral yang tengah tertidur pulas. Tapi Zoey merasa asing dengan tempat juga suasana nya.

Melihat seperti ada jendela, Zoey turun untuk membuka gorden kecil yang menutupinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat seperti ada jendela, Zoey turun untuk membuka gorden kecil yang menutupinya. Dan betapa kagetnya dia begitu hanya ada gumpalan awan dan birunya langit sepanjang mata memandang. Beberapa detik matanya terus terpaku, perlahan raut mukanya menjadi pucat pasi.

Zoey langsung kembali ke kasur, tanpa canggung meringsek masuk ke pelukan Jendral membuat Jendral akhirnya terbangun dengan gerakan tiba-tiba itu.

"Zoey...??" Jendral mengerjapkan matanya agar fokus, kemudian melirik si bungsu yang sedikit tremor di pelukannya, Jendral bahkan bisa merasakan detak jantung Zoey yang begitu cepat.

"Adek kenapa?"

Zoey hanya menggeleng.

Jendral mendudukkan dirinya dengan susah payah dan menarik Zoey agar berada di pangkuannya.
"Zoey lihat Daddy, liat Daddy dulu sayang" pintanya.

Zoey perlahan mengangkat wajahnya, menatap mata sang Daddy dengan wajahnya yang memerah dan basah air mata. Jendral mengusapnya perlahan.

"Kenapa? Zoey takut apa?"

Jendral mengikuti arah pandang si bungsu pada jendela yang tersingkap gorden nya. Ahh... dia mulai mengerti.

Jendral mengarahkan wajah Zoey agar menatap sisi lain, tangannya bergerak mengusap belakang kepala si bungsu agar kembali nyaman.
"Masih ngantuk? Tidur lagi yuk, Daddy temani" ujarnya mencoba mengalihkan perhatian, Zoey hanya mengangguk kecil, tangannya terus meremat kemeja putih Jendral hingga kusut.

Cklek!

"Oh! Kirain masih tidur... baru aja mau aku bangunin Dad"

Jendral mengkode Jonathan ya baru saja masuk dengan jari, tapi sayangnya yang di kode tidak mengerti sama sekali.

"Hah?"

Jendral memutar bola matanya malas.
"Tutup gorden nya itu"

Jonathan cengengesan, kemudian segera melakukan perintah Daddy nya. Setelahnya putra ketiga Jendral itu langsung menghampiri Zoey.
"Adek~ makan dulu yuk sama kakak" ajaknya dengan nada yang dibuat-buat riang.

Zoey hanya diam.

Jonathan mengernyit bingung, menatap sang Daddy meminta penjelasan.

Jendral menjelaskan dengan gerak bibir tanpa suara. Jonathan mengangguk mengerti. Dia memang lebih paham yang begitu ketimbang kode dengan jari.

"Adek, suka pasta?" Tanyanya lagi. Jonathan berusaha memancing Zoey agar sang adik mau dia ajak keluar kamar.

Zoey mengintip sedikit dari balik bahu sang Daddy hingga mata kanannya saja yang terlihat.

The process(REVISI!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang