Papa dan Mama

1.5K 183 12
                                    

Setelah ±16 jam perjalanan udara dari Jakarta ke Paris, akhirnya mereka tiba di kediaman utama ketika jarum kecil menunjuk pada angka 6 sore(waktu paris setempat).

Kediaman utama berarti rumah Jendral sebelum dia menikah. Tempat yang kini hanya dihuni kedua orangtuanya beserta para pekerja yang mengurus mansion tersebut. Karena adik-adiknya pun sudah mempunyai rumah masing-masing, tapi tetap di satu kota yang sama tidak seperti Jendral yang melenceng jauh beda negara.

"Dad, Zoey biar aku aja yang gendong ke dalem ya?" Pinta Jonathan.

Jendral menggeleng kecil.
"Daddy aja, kamu bantu kakak mu bawa barang sana"

Jonathan tetap kukuh berdiri di depan pintu mobil, menghalangi sang Daddy yang hendak keluar.
"Daddy dari tadi udah pangku Zoey loh Dad, ya biar aku aja ya?? Kasian tau tulang Daddy kan udah rawan"

Jendral menatap putranya itu dengan pandangan menusuk. Apa maksudnya itu??
"Nggak usah mulai kamu, ngajak baku hantam?!"

Jonathan terkekeh kecil.
"Iya iya maaf, tapi serius deh Dad, kali ini biar aku yang gendong adek ya?"

"Hhh... yaudah iya, pelan pelan tapi, bawa ke kamar Daddy aja"

"Oki doki Jendral"

"Heh! Kurang ajar kamu!"

Julian dan Jeriko yang masih menenteng tas juga koper masing-masing menatap punggung Jonathan datar, seperti hendak melubanginya jika bisa.

"Pinter banget alibinya dia" cletuk Julian.

"Padahal barang dia paling banyak-_-" sambung Jeriko.

"Udah udah biarin, sini Daddy bantu"
























☁️🌝☁️
























Jonathan memasuki mansion dengan langkah ringan, senyumnya terukir manis sembari menyapa setiap orang yang ditemuinya. Hingga sosok yang amat dikenalinya terlihat baru saja keluar dari lift, dia langsung berseru.
"Mamah~"

"Nathan? Ya ampun! Udah pada sampai ya?!"

"Eungh~"

Lenguhan tersebut membuat dua orang beda usia itu tersadar kalau masih ada seseorang lagi di gendongan Jonathan.
"Shhh shh~ tidur lagi dek, maafin kakak udah berisik.... Ma, aku ijin ke atas ya buat naro adek dulu"

Sosok wanita tua yang sedari tadi dipanggil 'mama' oleh Jonathan itu berjalan mendekat.
"Ini Zoey?" Tanyanya berbisik.

Jonathan mengangguk.

"Ya ampun baby~ agak turunin sebentar nath mama mau cium"

Setelah puas mencium sang cucu bungsu dan memberi satu kecupan untuk Jonathan, wanita itu akhirnya membiarkan keduanya pergi kemudian menyusul ke depan karena dia belum melihat anaknya juga cucunya yang lain. Padahal niatnya cuma mau ambil handphone yang tertinggal di bawah, tapi ternyata keluarga kecil anaknya sudah sampai duluan, mana nggak bilang-bilang.

Matanya membulat terkejut, segera setelah dia melihat sang anak beserta kedua cucunya yang lain.
"Loh loh?! Barangnya biar dibawain maid aja! Kenapa malah- Ah kamu nih!" Mama yang sudah terlanjur kesal langsung menghampiri dan mencubit lengan Jendral lumayan kuat.

Jendral mengaduh kecil.
"Di sambut dulu lah ma.... Lagian kenapa sih? Barangnya dikit kok"

"Kenapa sih kenapa sih! Kamu yang kenapa gak ngabarin kalau udah mau sampe tadi?! Mama belum ada persiapan, papa mu juga belum pulang loh!"

The process(REVISI!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang