The Party

212 13 2
                                    

"Baiklah hadirin yang berbahagia! Sesuai permintaan pengantin pria, mari kita lanjutkan ke acara berikutnya, yaitu acara potong kue dan pelepasan sepasang burung dara sesuai keinginan pasangan kita! Tetapi sebelum itu, untuk pasangan pengantin baru, orang tua dan wali, serta pendeta dan miko, bisa berfoto bersama dulu baru turun dari altar." Ucap Jiraiya dengan semangat. Kemudian mereka semua berdiri dan Neji berfoto berdua bersama dengan Tenten, lalu bersama kedua orang tua Neji. Setelah itu, Minato dan Kushina berforo bersama Neji dan Tenten, disusul oleh Hashirama dan Mito. Setelah itu baru mereka semua berfoto bersama, termasuk dengan Jiraiya.

Setelah sesi foto keluarga selesai, Neji dan Tenten turun dari altar pernikahan disusul oleh kedua orang tua Neji serta Minato dan Kushina lalu Hashirama daan Mito. Setelah sampai di bawah, Tenten bingung karena tidak ada kue di sekitar mereka.

"Sayang, mana kue...?" Tenten terpana lagi, altar tempat mereka menikah barusan menghilang dan digantikan oleh panggung bernuansa putih yang indah dan di sebelah kanan panggung terdapat kue pengantin yang besar daan tinggi. Tidak hanya itu, tempat para tamu yang semula hanya berupa barisan kursi, sekarang sudah berganti menjadi meja-meja bundar kecil dengan 5 kursi mengelilingi meja tersebut. Dan di pinggir tempat tamu, terdapat meja berisi makanan dan minuman yang banyak sekali, bahkan ada banyak sake berkualitas tinggi di situ. Kemudian Jiraiya meminta Neji dan Tenten naik ke atas panggung, menyerahkan pisau panjang menyerupai katana kepada Neji, dan mengantar kue pengantin tersebut menuju ke tempat Neji dan Tenten berdiri saat ini. Setelah diberi aba-aba oleh Jiraiya, Neji dan Tenten memotong kue pengantin mereka bersama-sama. Setelah memotong kue, secara ajaib kue tersebut terpotong-potong menjadi banyak bagian sama besar dan masing-masing potongan kue tersebut menghampiri para tamu yang hadir.

Setelah acara potong kue selesai, Jiraiya membawa sepasang burung dara yang besar dalam sangkar dan memberikannya pada Neji. Neji mengeluarkan kedua burung dara itu dan menyerahkan burung dara yang betina pada Tenten, sementara burung dara jantan dipegang oleh Neji. Tenten bertanya pada Neji, "Sayang, apakah mereka bisa menyampaikan pesan kepada orang-orang di dunia sebelumnya, jika kita sudah menikah dan bahagia disini?"

 Tenten bertanya pada Neji, "Sayang, apakah mereka bisa menyampaikan pesan kepada orang-orang di dunia sebelumnya, jika kita sudah menikah dan bahagia disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu bisa sayang, tetapi kita tidak bisa menyampaikan pesan baik secara lisan dan tertulis kepada mereka. Kita hanya bisa menyampaikan pesan secara simbolis dan tersirat." Kata Neji.

Lalu mendadak di tangan Tenten yang tidak memegang burung muncul dua bunga matahari. Tenten kemudian meminta kedua burung dara tersebut untuk menggigit masing-masing bunga tersebut dan kedua burung dara tersebut mengikuti permintaan Tenten.

"Sayang? Kenapa kau menyuruh kedua burung dara ini untuk menggigit bunga matahari?" tanya Neji keheranan.

"Kedua burung ini melambangkan aku dan dirimu, Neji. Dan bunga matahari ini adalah lambang keluarga Hyuga. Aku ingin memberikan pesan kepada teman-teman kita di dunia bahwa kita berdua sudah menikah dan bahagia disini, supaya mereka tidak terlalu sedih dengan kepergian kita, sayang." Jelas Tenten sambil tersenyum.

A Heavenly PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang