Neji dan Tenten melambaikan tangan kepada para tamu sampai mereka menghilang dari pandangan. Kemudian Neji menutup tirai kereta mereka dan memeluk bahu Tenten dan menatap ke mata coklat hazelnut istrinya itu dengan penuh cinta. Tenten pun membalas pandangan Neji dengan tatapan yang lembut dan penuh kasih sayang ke mata lavender suaminya. Mereka begitu terlena dengan cinta mereka, hingga tidak menyadari jika mereka sudah berada di depan rumah Neji.
Neji menggendong Tenten keluar dari kereta dan dan mengucapkan terima kasih pada kuda-kuda itu. Kemudian kereta kuda itu pergi dan Neji membuka pagar rumahnya. Di pagar rumah mereka terdapat papan nama 'Hyuuga Neji & Hyuuga Tenten'.
"Ini adalah rumahku disini dan akan menjadi rumah kita seterusnya sayang." Kata Neji sambil menurunkan Tenten dari gendongannya. Tenten ternganga. Rumah mereka yang bergaya Jepang disini begitu besar, banyak pohon dan berbagai macam bunga di halamannya, bahkan ada air mancur mini di halaman depannya dan lampu yang temaram menambah suasana syahdu di rumah itu.
"Ayo kita masuk, sayang. Akan kuantar kau berkeliling rumah." Kata Neji mengajak Tenten masuk.
Rumah mereka begitu luas, ruang tamunya menghadap halaman depan dan sayup-sayup terdengar suara pancuran air dari air mancur di depan. Terdapat ruang keluarga, ruang makan, dan dapur yang besar. Selain itu, perabotannya juga sangat indah dan berkualitas tinggi. Di tengah rumah terdapat taman bunga dengan kolam ikan dan pancuran air tradisional khas Jepang yang terbuat dari bambu. Di sebelah taman itu, terdapat kamar tidur khusus Neji dan Tenten. Kamar mereka begitu luas dan tempat tidur mereka begitu besar dilengkapi dengan tirai putih yang menutupi tempat tidur mereka.
Ilustrasi rumah Neji dan Tenten di surga
"Ini benar-benar indah, sayang! Luar biasa!" kata Tenten bahagia dan takjub melihat rumah mereka. "Tapi lemari pakaian kita dimana?" tanya Tenten. Karena di kamar tidur mereka tidak ada lemari.
"Untuk pakaian, ada kamar khusus terpisah dari kamar tidur sayang, sini." Kata Neji menggandeng tangan Tenten, lalu membawanya ke ruangan di samping kamar tidur. Disitu terdapat meja rias besar dan disisi kanan-kirinya terdapat lemari kaca besar berisi semua pakaian Tenten yang baru, termasuk perhiasan, sepatu, dan semua perlengkapan perempuan.
"Ini indah sekali sayang, terima kasih ya." Kata Tenten bahagia.
"Itu belum semua sayang, ayo kita ke bagian belakang rumah. Kau pasti akan senang." Kata Neji tersenyum.
Begitu sampai di belakang rumah, Neji membawa Tenten masuk ke ruangan besar seperti ruangan latihan yang dipenuhi bebagai macam jenis senjata, termasuk senjata yang dijadikan mahar tadi. Tenten benar-benar terpukau melihat ruangan itu.
"Ini luar biasa, sayang!" puji Tenten.
"Terima kasih, tetapi kita tidak boleh menggunakan senjata disini sayang, jika kita menggunakannya, Kami-sama akan menghukum kita. Kita hanya bisa menggunakannya untuk latihan pribadi kita. Dan masih ada satu kejutan lagi untukmu." Ucap Neji tersenyum melihat istrinya tersenyum bahagia sejak memasuki rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Heavenly Promise
Fanfiction"Apa ini semua karena kematian Neji, Tenten?" Tanya Lee. "Apakah Tenten-san ada hati dengan Neji-niisan?" Tanya Hinata. "Aku tidak akan pernah memaafkanmu, Neji." Kata Tenten dengan putus asa. Perang Dunia Shinobi ke-empat telah usai dua tahun lal...