Heaven - Epilog

369 19 8
                                    

Setelah malam yang begitu panjang, Neji dan Tenten akhirnya baru selesai melakukan malam pertamanya menjelang subuh. Setelah bercinta selama 10 jam, mereka akhirnya tertidur dengan hanya berlapiskan selimut dan baru bangun jam 1 siang.

Tenten terbangun lebih dulu. Ketika terbangun, Tenten melihat wajah damai Neji yang tertidur pulas di sampingnya dan mencium kening suaminya itu. Dia tidak tega membangunkan suaminya. Kemudian Tenten beranjak dari ranjang mereka dan mengambil bajunya yang tercecer di lantai kamar akibat perbuatan mereka. Tenten tertawa geli mengingat kegiatan mereka semalam, lalu memakai pakaian dan yukata tidurnya. Kemudian dia menaruh pakaian dalam serta yukata tidur Neji di samping Neji, dan pergi ke dapur untuk memasak makan siang berupa cap cay dan karage. Sebenarnya Tenten bisa saja meminta makanan tersebut langsung kepada Kami-sama, tetapi Tenten ingin memasak sendiri khusus untuk suaminya sehingga dia hanya meminta bahan makanannya saja untuk dimasak.

Ketika Tenten sudah selesai memasak capcay dan sedang menggoreng karage, tiba-tiba Neji memeluk perut Tenten dari belakang dan mencium pipinya, yang benar-benar membuat Tenten kaget.

"Neji! Kau sudah bangun sayang? Kau mengagetkanku! Kukira siapa." Kata Tenten terkejut.

"Aku terbangun karena mencium bau capcay-mu yang lezat itu sayang. Kenapa kau repot-repot memasak? Disini kita tinggal meminta saja ke Kami-sama, pasti akan langsung dikabulkan." Tanya Neji.

"Aku ingin memasak khusus untukmu, sayang. Dulu ketika di dunia kau suka makan masakan buatanku, karena itulah aku ingin memasak khusus untukmu. Jadi aku hanya meminta bahan makanannya ke Kami-sama untuk dimasak." Jawab Tenten sambil mematikan kompor dan meniriskan karagenya untuk digoreng lagi kedua kalinya.

Tiba-tiba Neji memutar tubuh Tenten ke arah tubuhnya, lalu mencium bibir Tenten dengan penuh gairah yang dibalas Tenten dengan pelukan dan ciuman yang lembut. Setelah bergumul sejenak, akhirnya Neji melepas ciumannya dan menempekan keningnya ke kening istrinya.

"Teima kasih, sayang." Kata Neji lembut.

"Sama-sama suamiku, ini sudah tugasku untuk melayanimu." Balas Tenten lembut.

Kemudian Neji melepas pelukannya dan duduk sembari menatap kagum istrinya yang sedang menggoreng karage untuk kedua kalinya. Setelah karage matang dan siap disantap, Tenten membawa karage tersebut ke meja, lalu mengambil nasi dan air minum untuk suaminya dan dirinya sendiri. Kemudian mereka berdua menyantap makan siang mereka bersama-sama.

"Terima kasih, sayang. Ini enak, kau memang hebat dalam memasak." Puji Neji tulus.

"Sama-sama sayang. Aku senang jika kau suka." Kata Tenten membalas pujian Neji.

Selama makan, mereka membicarakan tentang kehidupan teman-teman mereka yang masih hidup di dunia sebelumnya setelah Neji meninggal. Tenten bercerita bahwa Naruto sekarang sudah berhasil menjadi Hokage dan dibantu oleh Shikamaru sebagai penasihat. Lalu Tenten juga bercerita pada Neji tentang Boruto dan Himawari, keponakannya Neji. Bahkan Tenten juga bercerita dan menjadikan toko senjatanya yang tidak laku sebagai lelucon.

"Setelah kau meninggal, dunia terlalu damai sayang. Toko senjataku sampai tidak laku! Hahaha. Tetapi sebelum perang melawan alien itu, aku kebanjiran pesanan sampai aku kewalahan, hahaha." Cerita Tenten pada Neji yang menatapnya lembut.

Setelah selesai makan, Neji menaruh alat makan mereka di tempat cuci piring dan secara ajaib, alat makan mereka langsung bersih. Kemudian Neji menghampiri Tenten yang masih duduk di meja makan dan memeluknya dari belakang.

"Sayang, aku masih lapar." Kata Neji manja.

"Hah? Kau masih lapar sayang? Bukannya kau barusan sudah makan banyak? Atau kau mau kumasakkan sesuatu yang lain?" Tanya Tenten.

A Heavenly PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang