Bab 3

38 6 7
                                    

15 Menit berlalu, mereka akhirnya sampai di sekolah Reva. Juna memarkirkan mobil mewah miliknya di depan gerbang SMA Angkasa yang menjadi tempat adik iparnya itu menimba ilmu.

Reva berusaha turun dari mobil Juna dengan terburu-buru. Dia bahkan lupa jika sabuk pengaman nya masih terpasang dan belum sempat dia lepas.

Berlama-lama dengan kakak iparnya itu benar-benar membuat Reva senam jantung setiap saat.

"Kenapa, kok buru-buru gitu?" Tanya Juna heran. Dia berusaha membantu Reva melepaskan sabuk pengaman yang terpasang di bagian depan tubuhnya.
Sedangkan adik iparnya itu hanya diam mematung dengan perhatian yang di tunjukan Juna.

"Kok diem aja, Ra?" Tanya Juna membuyarkan lamunan Reva.

"Nggak papa, Reva cuma takut telat aja. Reva masuk ke kelas dulu, ya." Dengan tergesa-gesa Reva keluar dari mobil milik Juna.

"Hati-hati! Pulang sekolah langsung ke rumah, jangan keluyuran dulu." Teriak Juna.

"Yang harus hati-hati itu Bang Juna, bukan Reva."

"Oh, jadi kebalik, ya? Emang Abang nggak boleh khawatir sama adik ipar sendiri?"

"Bukan gitu. Udah ah, Reva ke kelas dulu, ya. Dadah Bang Juna," ucap Reva melambaikan tangan pada kakak iparnya.

"Dah!"

Mobil milik Juna pun akhirnya melaju cepat meninggalkan sekolah Reva dengan kecepatan tinggi.

Tuh, kan, baru juga di bilangin hati-hati, udah main ngebut aja.

Ck!

Dasar kepala batu! Batin Reva.

"Woy, Re, ngapain bengong di situ? Ayo cepet ke kelas, keburu bel, nih!" Teriak seorang gadis yang datang menghampirinya.

Amanda Maheswari. Sahabat Reva satu-satunya dari 5 tahun lalu. Mereka sudah berteman sejak kelas satu SMP. Sedikit tentang Amanda, dia adalah orang yang hangat dan juga ceria. Di satu sisi, dia sangat tertutup hingga sulit untuk mengenalinya. Yang membuat Reva heran, moodnya gampang sekali berubah-ubah.

Reva menjulukinya  dengan panggilan JONES, alias jomblo ngenes. Gimana nggak ngenes, seumur hidup dia belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Menurut Reva, sahabatnya itu tidak akan pernah pacaran atau mungkin menikah jika belum bertemu dengan laki-laki seperti Suga BTS. 

Saking tergila-gila dengan Suga BTS, sahabatnya itu bahkan pernah menolak seorang cowok yang nembak dia cuma gara-gara nggak kenal Suga BTS.

Namun di balik itu semua, dia adalah satu-satunya sahabat Reva yang tahu semua hal tentang dirinya termasuk perasaannya kepada Juna kakak iparnya.

"Muka lo kenapa lemes gitu? Gara-gara Bang Juna lagi?" Terka  Amanda.

"Iya, Nda. Gue harus gimana, dong? Akhir-akhir ini Bang Juna jadi sering menggoda gue deh. Masa iya, sih, dia beneran suka sama gue," jawab Reva lemah.

"Gila lo, Re. Nggak mungkin lah Bang Juna suka sama lo, dia kan suaminya Mbak Keisha, Kakak ipar lo."

"Gue juga tahu, Nda. Tapi, akhir-akhir ini sikap Bang Juna jadi aneh sama gue."

"Aneh gimana maksudnya?"

"Ya, aneh. Tadi aja waktu di mobil dia bilang gue cantik."

"Hah!? Dia bilang lo cantik? Menurut lo itu aneh?"

"Iya, Nda. Bang Juna itu nggak pernah kaya gitu sama gue. Aneh banget, kan?"

"Duh, Reva, itu tuh nggak aneh. Lo kan adik iparnya, masa dia nggak boleh sih, muji lo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother in-law My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang