"Aku selalu berfikir bahwa tak ada yang menyayangi ku dengan tulus nyata nya itu benar"Sampai kapan aku masih bertahan di dunia yang ga adil ini? Tuhan aku udah ga kuat aku mau pulang tuhan jika manusia ciptaan mu tak bisa membuat ku bahagia tapi aku yakin engkau bisa, tuhan tolong bawa aku kembali kepada mu jemput aku tuhan aku ga bisa bertahan lagi aku cape..
Sebenarnya cia sudah lelah dengan semua ini cia sudah tidak tau sampai kapan ia bisa bertahan dan kuat dengan semua ini tapi dia yakin 'bahagia' nya akan datang jika waktunya sudah tepat, tapi kapan waktu itu tepat?
Cia sudah pasrah dengan kondisinya yang sekarang ia lebih mementingkan nilai nya daripada kesehatan nya "aku pasti bisa banggain ayah dan bunda kali ini harus bisa peringkat satu!!"
Ternyata keputusan nya salah kondisinya makin drop yang mengakibatkan ia muntah darah saat upacara dan dilarikan ke rumah sakit cia pingsan saat itu setelah membuka matanya orang yang pertama ia lihat adalah bi ijah "non sudah sadar? Kenapa non ga pernah bilang sama bibi tentang penyakit non bibi takut non bibi takut bakal kehilangan non cia" setelah menyelesaikan ucapannya ternyata di depan pintu ruang cia berdiri seorang laki laki berbadan besar. Ya, itu ayah ia tau cia akan dimarahi habis habisan dengan ayah " kenapa kamu ga bilang dari dulu? Dokter bilang kamu sering bolos kemo dan jarang minum obat, maksudnya kamu apa ngelakuin itu mau mati kamu? Pokoknya ayah ga mau tau minggu depan kamu akan ujian ayah ingin kamu yang mendapatkan peringkat satu, ngerti?
Cia memaksakan dirinya sendiri agar tidak menangis mendengar ucapan ayah "ayah, kalo cia mendapatkan peringkat satu boleh ngga cia minta satu aja permintaan ke ayah?, Cia cuma pengen dipeluk sama ayah" ayah lalu mengangguk pelan lalu pergi meninggalkan cia.Setelah ayah keluar bi ijah kembali membuka pembicaraan "non istirahat aja ya jangan terlalu banyak pikiran, bunda bentar lagi kesini" benar saja yang di ucapkan bi ijah bunda Datang ke ruang cia dengan keadaan menangis lalu memeluk cia "cia kenapa ga pernah bilang sama bunda nak, cia ga percaya sama bunda? Bunda sangat khawatir dengan keadaan kamu"
"Cia ga bermaksud gitu bund cia cuma takut bakal bikin ayah dan bunda khawatir maafin cia bun"
"Cia.. maafin bunda udah gagal jadi ibu yang baik buat kamu.."
"Nggak bun, bunda ibu terbaik yang pernah ada di muka bumi ini jangan menyalahkan diri sendiri bun cia yang salah udah nyembunyiin ini semua maafin cia bun.."
"Iya nak gapapa, sementara ini kamu libur sekolah dulu aja ya? Perbanyak istirahat nya"
"Cia gapapa bun lagian minggu depan ada ujian cia harus belajar bun biar bisa banggain ayah bunda"
"Nak kamu terlalu keras belajarnya jangan memaksakan diri mu sendiri bunda udah bangga banget liat kamu masih bertahan sampe hari ini, cia anak kuat jangan pernah menyerah ya nal bunda akan selalu ada buat kamu"
"Bun.. makasih ya udah jadi ibu yang terbaik di dunia" sambil memeluk bunda yang sedang menangis
"Udah dong bun nangisnya cia jadi ikutan sedih" sembari menghapus hari mata bunda
"Aku ga butuh uang kalian aku hanya butuh kasih sayang kalian bisa gak gausah bandingin aku sama orang lain? Aku ya aku orang lain ya orang lain, aku cuma butuh kasih sayang kalian yah bund.."
CIRI CIRI MAU END NIH GUYSSS WKWK
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat. [Selesai]
Cerita PendekCia yang selalu diperlakukan berbeda dari kakaknya dan selalu dituntut untuk sempurna oleh ayahnya