Nara sekarang berada dirumah Adira seperti yang mereka katakan kepada dika mereka akan melakukan pesta piyama di rumaha Adira
"Ra masih kepikiran sama yang diomongin ayah lo ya?" Tanya Keisha
Tanya Keisha yang membubarkan lamunan Nara
"Hehe iya kepikiran dikit kenapa ayah gk mau nemuin gw sama bunda padahal gk salah kan kalau gw nemuin ibu kandung sendiri"
Jawaban Nara membuat suasana tiba tiba menjadi hening yang tadi nya Adira dan yaya yang asik mengomel mendadak menjadi diam dan abian (abangnya Adira) dan mala (mamahnya Adira) ikut terdiam, yeah bian dan mala ada disana
"ehh sorry sorry gara gara gw suasana nya jadi gini" Ucap Nara merasa tak enak
"Ngapain lo minta maaf ra kita ngerti kok perasaan lo jangan minta maaf"
"gw gk enak aja gara gara gw tipa tipa jadi hening gini"
"Nara kangen yah sama bunda dan abang Nara ya?" Tanya mala dengan lembut
"Kalau dibilang kangen Nara kangen banget tante sama bunda dan abang" Jawab Nara
"Nara sabar ya nanti ada saatnya kamu ketemu sama bunda dan abang kamu mungkin sekrang belum saatnya Nara buat ketemu sama bunda dan abang Nara, percaya sama tante ya pasti bakal ketemu kok" Ucap mala sambil merapihkan anak rambut Nara
"Makasih ya tan Nara percaya kok"
"Kayak nya enak yah kalau mamah kayak tante mala bisa di ajak cerita bahkan di rumah mamah jarang pulang, hooh mamah cuma pikiran nya kerja kerja kerja" Kali ini yaya yang berbicara
"Hei yaya gk boleh ngomong kayak gitu apa yang dilakuin mamah yaya itu semua buat yaya juga" Jawab mala
"Iya yang di bilang tante emg bener tapi yaya juga butuh temen di rumah yaya kesepian kalau dirumah"
"Kalau yaya kesepian yaya bisa main ke rumah tante yaya bisa minep juga nanti cerita nya ke tante kalau emg mamah yaya gk bisa tante kan temen yaya juga"
"Iya makasih ya tante, tantee emg paling the best" Jawab yaya sembari menampilkan kedua jempol nya
"Emm Nara maaf kalau pertanyaan gw agak nyinggung, kalau boleh tau ayah sama bunda lo kenapa bisa cerai"
"Abang gk baik nanya kayak gitu, itu privasi keluarga Nara" Tegur mala
"Gak papa kok tan lagian bang bian cuma nanya"
"Bunda sama ayah cerai karna ayah sama bunda sering berantem bahkan ayah selalu main fisik sama bunda kalau sekarang Nara liat ayah juga selingkuh" Jawab Nara sembari nunduk menahan air matanya
Bayang bayang dimana saat ayah dan bunda bertengkar terlintas di pikiran nya dia ingat jelas saat bunda nya di tampar abang nya di pukul dan dirinya yang di dorong hingga tidak sadar kan diri
"maaf bikin lo sedih ra" Maaf bian
"Gk papa bang bian santai aja" Jawab Nara mulai menenangkan dirinya
"Nara yang sabar ya nara anak kuat kalau ada apa apa cerita ya sama tante"
"Iya tante siap"
"Keisya kenapa diam aja, ada yang mau di ceritain gk sini tante dengerin" Tanya mala
"Ehh gk tante keisya gk papa"
"Cerita aja sya tante dengerin kok siapa tau ada yang bisa tante bantu juga"
"Emm keisya lagi kangen sama kakak sama bunda juga tan kira kira mereka kemana ya keisya udh nyari tapi tetep belum ketemu"
"Masih belum ketemu ya sabar ya keisya nanti bakal ketemu kok sama apa yang kayak tante bilang ke Nara tadi, nanti ada saat nya keisya bakal ketemu sama mereka oke, keisya tinggal tunggu waktunya ya"
"Iya tante makasih ya"
"Mamah" Panggil Adira kali ini Adira menyahut yang dari tadi dia hanya mendengarkan cerita sahabat sahabatnya
"Iya kenapa sayang" Mala menjawab putri nya
"Adira beruntung punya mamah, makasih ya mah udah jadi tempat cerita dira sama sahabat dira, makasih mamah udh ngurus dira ama abang tanpa ngeluh, maaf juga kalau Nara suak ngebantah mamah" Ucap dira sambil memeluk mala air mata diri keluar dengan sendiri
"dira kenapa ngomong gitu hmm, kan emg udh kewajiban mamah sebagai orang tua ngurus dira sama abang, mamah juga beruntung punya dira sama abang" Jawab mala membalas pelukan putrinya
Yaya yang melihat mala dan dira berpelukan mengeluarkan air mata yang sudah tak tertahan dari tadi
Ia membayangkan bahwa mala adalah mamah nya dan dira adalah dia yang sedang di peluk dan bercerita di pelukan mamah nya
"yaya lo kenapa nangis" Panik Nara yang disamping yaya ketika melihat yaya menangis
"Gk papa kok cuma terharu aja, iya terharu karna Adira sama bang bian beruntung punya mamah kayk tante mala
"Sini pelukk semua nya" Ucap mala
Mereka berpelukan untuk saling menguatkan seperti teletabis
Usai bercerita cerita mereka lanjut melakukan pesta piyama yang tertunda tadi dengan melakukan banyak hal
Seperti bermain uno, tod, monopoli, bernyanyi, foto foto dan lain lain
Haiii maaf ya up nya cuma segini dikit banget soalnya nih otak udah gk bisa berpikir 😭😭, maap ya aku juga up nya mendadak aku lupa mau up nya 😭😭maaf ya insyaallah aku bakal rajin rajin up deh biar cerita ini cepet kelar terus buat cerita baru yang lebih asik
Jangan lupa vote komen and follow 💐💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA
Teen FictionAnara putri calista seorang gadis yang tinggal bersama dengan ayah nya sejak kelas 4 SD, bagaimana dengan dengan ibu nya? Entah semenjak perceraian orang tua nya saat ia berusia 9 tahun ia tak pernah melihat dan mendapat kabar dari sang bunda, Nara...