02.

19 3 0
                                    



'Pa, Lele berangkat.'

Tak terasa sekarang umur Chenle sudah memasuki remaja. Dia sudah berumur 16 tahun. Yang berarti masa-masa ia masuk SMA. Chenle sekarang menjadi pendiam dan sangat tertutup. Itu membuat sang ayah berasa khawtir. Ia takut anaknya terjadi sesuatu yang mengenaskan. Pernah Mark bertanya kepada anaknya, dan hanya di jawab dengan naikan bahu. Ia juga bertanya ke pada Beomgyu, adiknya. Katanya sih karena masa pubertas. Tapi tetap saja yang namanya orang tua pasti khawatir.

Di sekolah, Chenle duduk di kursinya. Memandang luar jendela. Ada yang menarik pandangannya sedari tadi. Berlari kencang di lapangan luas. Chenle menyukai nya. Namun dia tidak berani mendekati 1 cm saja. Baginya, perbedaan mereka sangat banyak.

'Woe le, kamu teh kenapa ih melongo wae?'

'Eh?! Kagetin aja lu kuda lumping.'

'Hehehe, maap atuh. Kamu lagi apa ih? Kayak orang kesurupan aja.'

'Gak ada. Cumen liat pemandangan.'

Teman sebangku Chenle hanya menganggukkan kepalanya. Kembali duduk dan melihat catatan nya.





Pulang sekolah, Chenle langsung berdiam diri di kamarnya. Dia bahkan mengabaikan om nya, Jeno yang datang bertamu. Biasanya dia selalu datang satu minggu sekali hanya untuk menghampiri keponakan pertamanya ini. Maklum lah dia gak punya anak. Jangan kan anak, cewek aja gak ada. Emang dia tuh jomblo akut dari rahim emak.

Chenle memandangi handphone nya. Melihat sosmed wanita idaman nya di sana. Baru tiga menit yang lalu, sang idaman memposting foto dirinya dan juga kekasihnya.

'Sudah ku duga, kami terlalu jauh...'

Suara ketukan pintu terdengar.

'Masuk'

Jeno masuk kedalam kamar Chenle. Kamarnya tidak rapih, namun tidak berantakan. Standar lah bagi laki mah.

'Galau dek?'

Chenle mengangguk kan kepalanya.

'Putus cinta memang sakit le. Tapi tau gak sih apa yang lebih sakit?'

Chenle mengerutkan keningnya. Jeno duduk di samping Chenle.

'Di saat lu udah effort, tiba tiba doi tolak dengan halus.'

'maksudnya?'

'hmm.. contohnya, lu udah buat bunga dari kertas, sampe tu kertas udah lu cat sendiri dengan rapih, masukin sw. Tiba tiba, si doi malah minta tutor buat kasih ke crush nya...'

Chenle tertawa.

'HAHAHA ITU MAH CERITA OM!'

















Inspirasi dari cerita ive sendiri 🙏

Inspirasi dari cerita ive sendiri 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku Cumen Punya PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang