ceritakanlah tentang harimu,berbincanglah sampai salah satu dari kita tertidur. aku tidak akan bosan dengan semua yang kau ketik. betapa sering aku menduga duga, adakah kode yang tersirat dalam kolom chat kita.
aku tidak mau berdrama,tapi aku tidak bisa mengeluarkanmu dari kepala.
dan aku tidak pernah bicara tentang parasmu,atau semua yang kau punya. ada sesuatu tentangmu yang membuatku merasa baik baik saja,entah apa.kau selalu mampu membuatku jujur tentang apa pun kecuali satu,perasaanku. andai saja aku mampu memberitahumu. tapi aku terlalu takut akan reaksimu yang tak sesuai dengan imajinasiku selama ini.
bukankah fiksi lebih nyaman daripada kenyataan? bukankah kita adalah dua insan yang terlanjur menikmati berkubang dalam zona pertemanan?
masing masing dari kita berlumur harapan palsu. tanganku menggapai gapai mencari jalan keluar,sementara tanganmu mencegahku kemana mana.
aku mau menjadi bumi untuk mentarimu,lirik untuk lagumu,hujan untuk bungamu.
jangan khawatir mengenai kabarku,aku masih mencoba untuk baik baik saja. memamerkan senyum palsu,untuk seorang badut sepertiku,adalah hal biasa.
hahaha mana berani aku menjatuhkan hati kepadamu. aku,yang hanya bertugas untuk menghiburmu ini,sudah cukup bersyukur dengan apa yang kita punya.
ketidaktegasan adalah sesuatu yang ada di antara kau dan aku. kurang ajar kah jika hatiku berharap lebih sewaktu waktu?
kau memang mahir menaruh harapan di hatiku. menaruh harapan padamu? seakan akan menggenggam duri duri pada bunga mawar,membuatku berdarah. namun aku tak mau pergi.
seperti orang dungu,aku ucapkan kata kata rindu,menitipkan pada malam,sebelum rindu itu sampai padamu.
kau pun membalas rinduku dengan senyuman. ya,sebatas senyuman. aku tidak pernah tau sebenar benarnya perasaanmu berada.menyayangimu adalah soal keikhlasan. keikhlasan untuk menyadari bahwa memang seharusnya kau berhak bahagia. urusan yang membuatmu bahagia aku atau bukan?itu tidak penting.
aku harap hari ini kau baik baik saja,aku harap kau mengerti perasaanku.
jangan khawatir,aku sudah dan selalu bisa berpura pura tersenyum.
tugasku menghiburmu,tidak lebih dan tidak kurang. aku hanya sedikit kecewa,bahwa kau tidak bisa membuat seorang badut sepertiku tersenyum sungguhan.kau menangis deras. katamu,ia pergi meninggalkamu sendirian di ujung bumi. orang bodoh macam apa yang membiarkanmu terluka? bahkan disaat seperti ini kau masih mampu berusaha tegar hahaha.
kita sama,entah terlalu pintar menyembunyikan perasaan,atau terlalu bodoh untuk mengungkapkannya.
ayolah hentikan isakanmu.apa harus memprioritaskan orang yang hanya menjadikanmu pilihan?aku selalu menganggap rela menunggu seseorang itu tidak berarti bodoh,itu berarti teguh pendirian. karena sekuat apapun kita mencoba berpaling dari sesuatu yang dikatakan oleh hati,sekuat itu juga hati akan berusaha mendesak.
mungkin karena itulah aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian,meski kenyataanya kau bertingkah seolah aku adalah buku diary mu, yang selalu kau isi dengan keluh kesahmu tanpa perlu kau tanyakan bagaimana perasaanku.
aku yang berusaha mendengarkan apapun ceritamu,adalah aku yang kau acuhkan lagi dan lagi. kau yang masih tenggelam dalam kenangan,adalah apa yang ingin aku selamatkan.
padahal kau dan aku tau, aku menginginkanmu,yang sama sekali tidak menginginkanku.sampai kapan kau terus begini?sampai nyaliku terkumpul dan kau hempaskan?atau sampai kau pergi ke pelukan yang lainnya?
ahhh, ternyata menjadi peran kedua itu sama saja dengan berpacaran dengan seseorang yang tidak nyata.
aku ingin kau rindukan,aku ingin kau kejar,aku ingin kau pikirkan. lalu,aku akan bertingkah seolah tak peduli,agar kau tahu. rasanya jadi aku