kebanyakan,kisah cinta anak manusia diawali dengan sangat sederhana.
diawali dengan pertemuan yang katanya mengandung unsur ketidak sengajaan,dua manusia dapat saling tanya,saling sapa,lalu saling mencari satu sama lain.
benih asmara pun tumbuh. jika benih asmara itu tumbuh di keduanya,itu pertanda baik. namun,jika hanya tumbuh di hati salah satu seorang saja,ini yang akan menjadi masalah.
ujung ujungnyapun dapat kita prediksi; status galau bertebaran,seiring dengan kode keras yang muncul hanya agar dia mulai peka. padahal,mungkin saja dia peka namun tidak mau berurusan lebih jauh denganmu.
kita lebih sering memberi kode,padahal dialog lebih memberikan titik terang. kita lebih sering menghilang, padahal pertemuan lebih memberikan gagasan. kita lebih sering mendramatisir keadaan,padahal masalah itu diselesaikan bukan diperpanjang. lalu kau merasa dipermainkan?katamu ia tidak berhak membuatku terbang tinggi hanya untuk menjatuhkanmu.
berawal dari mencari berujung saling mencaci. perlukah?
cinta itu tak kenal etika,hilang tanpa permisi bahkan diwaktu yang tak terduga.
perasaan yang terbang tidak selalu berujung mendarat dengan selamat.
cinta yang sembunyi sembunyi tidak selalu berujung ditemukan.
tangan yang saling menggenggam tidak selalu berujung dipastikan.
kadang,kita harus mengalah pada kenyataan bahwa apapun yang kita berikan tidak harus sama dengan apa yang kita terima.
jadi,jika harus kandas sebelum bersemi?ya,sudah. kenapa harus terlalu dipermasalahkan? berkomitmen itu artinya saling bukan hanya sekedar yang paling. jika kau rasa hanya kau yang paling mencoba untuknya dan dia tidak mau saling melakukannya denganmu,apa harus dipaksa? hei,santai. tuhan,sedang menyiapkan cerita yang lebih baik untukmu.
