Prolog

1.6K 140 13
                                    



"Ibu sudah aku muak seperti ini terus hiks..."

Seorang remaja menangis di depan meja rias berhadapan dengan kaca, di belakangnya ada yang ibu yang sedang menghias rambut sang anak seperti biasa.

"Muak kenapa sayang? Kamu kelihatan cantik memakai jepitan ini loh"

Sang ibu mengelus rambut anaknya yang panjang berwarna hitam sepinggang sudah rapih dengan hiasan jepitan berbentuk bunga mawar merah muda.

Anak itu masih menangis melihat dirinya di cermin

"Jangan menangis anak ibu tersayang nanti make up kamu menghilang" ibu itu mengusap air mata anaknya lembut.

"Ibu apakah aku terlihat seperti anak perempuan dimata ibu?"ucap sang anak

"iya dong kamu cantik sekali anakku"senyum terus terpasang di wajah sang ibu membuat sang anak tersenyum getir

"tapi bu....Hao anak lelaki bukan perempuan kenapa ibu memperlakukanku seperti ini?"

Senyum di wajah sang ibu memudar ketika mendengar pertanyaan dari anaknya, ibu itu menjambak rambut sang anak hingga sang anak kesakitan

"Zhang Hao! Kamu anak perempuan ibu satu-satunya! Kamu jangan bicara seperti itu terhadap ibumu sendiri!"

Sang anak bernama zhang hao itu hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

Dari balik pintu seorang pria paruh baya memandang iba kepada sang anak.

"jika saja dia masih hidup kamu tidak akan merasakan hal ini nak"gumam sang ayah.

























Zhang hao sedang berada di halaman rumahnya untuk menjemur baju dihalaman sebelahnya ada sang ibu yang sedang menyiram tanaman dan sang ayah sedang di dalam rumah

Hao melihat kearah ibunya yang sedang fokus menyiram tanaman mawar, hao memegang bagian atas kepalanya ada jepitan berbentuk mawar masih terpakai setelah kejadian tadi pagi.

Merasa sedih dengan apa yang menimpanya tapi juga merasa senang karena kedua orangtuanya akan sayang kepadanya jika saja tidak membahas status dirinya.

Tuk Tak Tuk Tak

Terdengar suara sepatu kuda melintasi area rumah yang ada di desa , keluarga hao mengalihkan aktivitas untuk melihat siapa itu

Ada tiga kuda berwarna putih,hitam dan coklat yang di kendarai tiga pria salah satu diantara pria itu melihat kearah hao

Hao mengalihkan padangan dan fokus kembali kepada jemurannya, pas dilihat lagi ternyata ketiga pria itu sudah turun dari kudanya dan sedang mengobrol dengan kedua orangtuanya.

Agaknya sang ibu tampak senang bisa dilihat kedua matanya berbinar cerah.

"Hao! Ayo kedalam dulu "ajak sang ayah

Hao segera menyusul kedua orangtuanya kedalam rumah diikuti ketiga pria itu

"Sebelumnya perkenalkan nama saya Jeonghyeon, sebelah kiri saya Zihao dan sebelah kanan saya Jongwoo kami lihat anak ibu dan bapak cantik boleh saya minta persetujuan?"

Zhang hao yang tak tau apa maksud tujuan dari mereka hanya terdiam

"Tapi sebelumnya saya mau berbicara dengan salah satu dari kalian boleh?"ucap sang ayah, pria bernama jeonghyeon mengajukan diri

Mereka berdua pergi ke tempat yang jauh jangkauan untuk pendengaran

"Maaf sebelumnya tuan jeonghyeon, sebenarnya anak saya bukan seorang wanita , tapi dia seorang pria"

Jeonghyeon agak kaget mendengarnya , orang itu sangat cantik menurutnya persis seperti wanita bahkan kedua temannya pun terpana.

"b-bagaimana bisa?"

"ceritanya panjang tuan dan ini bersifat pribadi jadi saya mohon jika tuan ingin meminta bantuan boleh saja asal identitas anak saya yang asli tidak terbongkar"

"oh maaf tuan, baik saya akan menjaga rahasia"

Akhirnya jeonghyeon dan ayah kembali ke ruang tamu.

"Jadi bagaimana?" ucap lelaki bernama jongwoo

"Saya mengijinkan anak saya menjadi mata-mata di kerajaan Zerose untuk mencari seseorang yang kalian cari"

Zhang hao kaget mendengarnya, jelas saja dirinya kaget kerajaan zerose terkenal dengan pemerintahannya yang ketat bahkan warga disini itu pemerintahan kerajaan zerose.

Ibunya pernah bercerita saat dirinya kecil hendak tidur, ia bikang kerajaan zerose pemerintahan yang ketat dan tak segan-segan membunuh orang dari luar kekuasaannya dan hendak menerobos kerajaan.

Serta raja dan ratu zerose mempunyai 7 anak yang tampan ,lantas mengapa dirinya disuruh masuk untuk memata-matai kerajaan zerose? Dirinya tak mau mati sia-sia hanya karena menyusup untuk memata-matai dan ia tambah takut identitasnya terbongkar nanti pihak kerajaan memenggal kepala dirinya dan orangtuanya jika ketahuan.

"TIDAK! AKU TIDAK MAU" hao berdiri

"Hao! Kamu harus ikut ini adalah hal yang besar kita bisa mendapatkan uang banyak dan dipuji-puji warga sekitar" ujar sang ibu

Hao menatap nanar sang ibu begitupun sang ayah

"Ibu....apa ibu mau kita semua terpenggal? Ibu dulu bilang padaku jika kita ketahuan menyusup ke istana pihak kerajaan tidak segan-segan membunuh kita!"

Sang ibu terdiam ,benar juga apa yang dikatakan anaknya.

Salah satu dari tiga pemuda itu terkekeh

"akan kami pastikan itu tidak akan terjadi kerajaan zerose tidak seperti yang orang-orang bicarakan justru kami dari kerajaan cooties menjalani kerja sama yang baik pada kerajaan zerose jadi kalian tenang saja, ini untuk membantu kerajaan zerose sendiri karena disana ada penyusup yang ingin menyabotase kerajaaan zerose, kami tau saat salah satu dari kami mendengar seseorang berbicara di luar kerajaan"ujar zihao

Keluarga itu saling menatap, hao yang mendapat tatapan dari sang ibu yang ingin sekali anaknya mendapatkan uang hanya menghela nafas

"Baiklah, apa yang harus aku lakukan?" tanya hao dengan wajah datar

"kau hanya perlu mendaftar menjadi pelayan istana zerose saat pesta dansa dimulai lusa ,kau harus memakai gaun yang indah kebetulan kami membawakan gaun ini, silahkan dipakai kelihatan cocok untukmu" ucap jeonghyeon sambil tersenyum

Zhang hao mengambil gaun itu lalu menatap ketiga pemuda itu, dan mengangguk.

"Baiklah kami permisi terimakasih atas jamuan keluarga anda"

Ketiga orang itu membungkuk dan keluar dari rumah menunggangi kudanya lagi dan pergi dari sana.

"Itu benar hao kemarin ibu dengan warga yang lain berkumpul di lapangan desa ternyata kerajaan zerose berniat mengadakan pesta dansa ,kau harus ikut anak ibu yang cantik nanti ibu akan mendandank kau"

Tersenyum seperti biasa hao hanya mengangguk melihat ibunya pergi

Sang ayah mengusap bahu sang anak lembut memberi kata penenang

"kamu tau kan kamu mempunyai kembaran perempuan di dalam kandungan? Maklumin ibumu yang ingin sekali anak perempuan , ayah selalu ada untuk kamu hao ,kamu harus kuat " sang ayah beranjak dari duduknya dan kekamarnya

Zhang hao menghela nafas samvil menatap gaun berwarna merah muda ditangannya , cukup miris.

"Aku rela melakukan apapun untuk kalian"



















🕊
"Vote sama komennya dungs kawan kalo suka tak lanjut nih  gimana?"-April

 ᴮˡᵒᵒᵐⁱˢᵗ[Zhang Hao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang