O9

564 106 32
                                    

Zhang hao terkejut saat jay mengatakan bahwa pangeran  jiwoong mengelus-elus rambutnya , dia reflek memegang rambutnya dan tersipu malu

"aw malu-malu begitu lucu sekali kamu pantas para pangeran menyukai pria cantik seperti mu"

HAH?!

A-APA?

Loh kok?! Kok jay bisa tau identitas ia sebenarnya?! Bisa gawat ini

Zhang hao reflek bangkit dari acara tidurannya sampai rasa nyeri muncuk di kedua kakinya, saking paniknya zhang hao bahkan lupa kakinya baru saja diobati oleh jay

"aduh aduh kamu jangan panik gitu dong tenang-tenang"

Gimana tidak panik?! Seseorang didalam istana mengetahui identitas asli kamu saat menyamar , katakan bagaimana zhang hao bisa tidak panik?!

Sekuat tenaga zhang hao menghempaskan tangan jay yang menahannya hendak berlari turun dari ranjang tapi nyeri di kakinya masih terasa

"wow wow santai saja zhang hao aku tidak akan bilang kesiapa-siapa tenang saja hanya aku yang mengetahui identitasmu aku tau identitasmj sejak dari awal aku memeriksa mu dan rasanya ada yang aneh dengan tubuh mu tidak seperti wanita pada umumnya dan aku mencoba mencari tau lebih detail dan ternyata benar kamu aslinya adalag seorang pria hahaha"

Zhang hao tambah panik mendengar suara tawa jay yang seperti monster yang menemukan mangsanya

"ups, maaf tawa ku buat kamu takut, tapi jujur saja aku tidak akan memberitahu siapapun aku janji" senyum jay

Zhang hao masih belum sadar juga dari keterkejutannya panik pun masih melanda dirinya yang melamun

"hey hey!"jay melambaikan tangannya didepan muka zhang hao bermaksud agar zhang hao sadar dari lamunannya

"e-eh ma-maaf sepertinya aku harus balik bekerja lagi" elak zhang hao ingin menjauhi jay namun jay menahannya lagi

"ih kamu kita baru saja menjadi teman masa sudah meninggalkanku? Sudah istirahat saja disini "

"tapi aku harus bekerja" ucap hao tidak mau kalah

"dengan keadaan kakimu yang terluka kamu mau bekerja hm? Tenang saja di istana pelayan tidak sedikit" oke sepertinya jay menang

"t-tapi aku sudah memecahkan piring-piring istana " ujar zhang hao takut

"tidak perlu takut piring di istana ini tidak akan habis mau kau memecahkan 100 kepingpun " tenang jay

Huft

Akhirnya zhang hao hanya bisa menghela nafas pasrah dan merebahkan dirinya lagi diatas ranjang jay

"apa kau tidak ingin tidur? Kasur mu aku pakai. Aku akan kembali ke kamarku saja"

"et et tidak tidak jika kau ingin kembali setidaknya sampai pesta sudah selesai baru kau boleh balik"

zhang hao menganggukan kepalanya dan perlahan memejamkan matanya lalu tertidur
























Suara burung berkicau di pagi hari dan semburat cahaya yang datang dari jendela membuat mata si manis yang sedang tertidur terbangun dari tidur pulasnya

Zhang hao baru ingat kalau semalam ia tidur di ruangan jay sang tabib istana dan sekarang sudah pagi

Zhang hao melihat lihat sekitar tidak ada jay , dia pun dengan panik menyibak selimut dan menuruni ranjang jay walaupun kakinya nyeri sedikit tapi zhang hao harus tetap bekerja

Cklek

"eh sudah bangun baru aku mau membangunkan untuk sarapan" ujar jay

Baru saja membuka pintu hao sudah di suguhkan dengan jay yang dibelakangnya terdapat ricky ,gyuvin dan yujin

 ᴮˡᵒᵒᵐⁱˢᵗ[Zhang Hao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang