VOTE DAN SPAM KOMENTAR DONG!!
DITUNGGU DARI KALIAN YAA BIAR RAJIN UPDATENYA....
"Akhirnya rencana kita berhasil! Meera gak perlu jadi teman kita." sorak Yura merasa senang bersama Rhea dan Della saling kegirangan melompat-lompat kecil di tempatnya.
"Iya gue senang banget Meera gak bisa nyentuh Elion." ucap Della sembari sebentar melirik Rhea dengan agak malas karena masih kesal tiba-tiba Rhea mencetuskan ide gilanya itu.
"Jangan ngambek dong Lo! Itu bisa jadi masalah terbesar dalam hidup Meera dan dia akan dikucilkan satu sekolah apalagi nanti Elion bisa putus sama Nency gara-gara Meera juga penyebabnya hahaha,," ujar Rhea yang mencoba mengingatkan Della tentang agar temannya itu tak perlu cemburu.
"Iya-iya deh gue maafin ya Lo kali ini!!"
"Gue gak salah ya! Bilang makasih dong kan itu juga bisa bantu Lo nanti kalau beneran Elion akhirnya putusan gara-gara Meera tapi yah sekarang malah gagal deh!" ucap Rhea memutar matanya jengah.
"Iya Rhea sayang sahabat gue paling pinter punya otak brilian! Lo emang terbaik deh pokoknya!!" kata Della kini memeluknya cukup terharu.
"Itu anak-anak cewek pada kenapa dah?" cibir Sevan melihatnya saat suara ketiga cewek itu terdengar melengking berisik ke tempat mereka.
"Sebentar gue mau nyusul Vanca dulu." kata Adhery mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa sih Lo nyariin dia mulu? Gak bisa kepisah emang sama dia?" ejek Enggar terkekeh geli.
"Bacot!!" sinis Adhery.
"Gitu doang marah Lo!!" delik Gaztra tajam.
"Jangan ikut campur." tegur Kaden sambil menggelengkan kepalanya.
"Eh eh diam ada Adhery tuh!!" bisik Della seketika geng Rhea terdiam sebentar.
"Dia mau ngapain lagi sih kesini?!" tanya Yura takut meliriknya.
"Oh baju Meera Lo pakai ya? Pantesan dia gak keliatan." cibir Adhery sinis meneliti sekilas baju olahraga agak kekecilan yang melekat di tubuh Rhea. Seolah menampilkan bentuk lekuk tubuh Rhea didepannya.
"Gak kok. Meera sendiri yang pinjamkan ke gue. Lo tanya aja sama dia deh dasar sewot,," jawab Rhea sebentar yang kemudian langsung membekap bibirnya sendiri saat keceplosan sedang berbicara dengan cowok itu dan seketika begitu sadar akan tatapan tajam aneh dari Adhery semakin menajam ke arah tubuhnya dan membuat ia segera memeluk dirinya sendiri entah malu atau takut ketahuan bohong.
"Lu sih! Pakai baju olahraga dia! Besok-besok tuh bajunya dibakar aja biar gak bawa sial mulu!!"
"Iya harus deh kayaknya bikin kesal aja,,"
Setelah berkeliling mencari Rivanca. Adhery melihat cowok itu tengah berdua dengan seseorang ditempat sepi yang lebih jauh dari keramaian mungkin itu didekat sekitar gudang sekolah. Untung mereka belum sampai masuk kesana. Mungkin Adhery tak akan menemukannya langsung.
"Kalian berduaan lagi ngapain?" tanya Adhery sejenak yang terhenti beberapa jarak dari mereka.
"Gak kok! Nggak ngapa-ngapain!!" elak gadis itu cepat dengan wajah Meera sudah memanas dengan suara mulutnya yang terdengar berbeda. Ia bahkan mendorong tubuh besar Rivanca hingga cowok itu sedikit terhuyung ke arah Adhery yang langsung teman cowok itu maju ke arahnya.
"Eh homo Lo ngapain sih kesini?!" kesal Rivanca seakan terganggu sekali oleh kehadiran temannya itu disaat genting.
"Gak papa gue cuma mau samperin Lo doang kirain Lo kenapa,," ujar Adhery melirik sebentar ke arah Meera yang sudah berlari menjauh lebih dulu. Tapi wajah gadis itu tak begitu terlihat di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad The Geng
Fiksi PenggemarMeera kira the geng cowok yang pernah menolongnya akan mau berteman tulus dengan dirinya, akan tetapi salah satu dari mereka malah meminta hal yang tak mungkin sulit Meera lakukan meski tahu para cowok itu sempat menjadi penyelamat bagi Meera dari b...