Maaf Terlambat?!

1.9K 78 16
                                    

Selamat membaca...

Semoga suka dan terhibur yaa....

Harap maklum typos bertebaran!!

.
.
.

"Asik nih, dapat santapan baru sama Eneng,," Ogi mulai mencolek nakal dagu Meera. Gadis itu tersentak sebentar dan berusaha mencoba untuk bangkit berdiri namun kakinya seakan lumpuh beberapa saat. Meera hanya bisa beringsut ingin menjauh dari perlakuan mereka.

"Gue duluan! Baru kita rame-rame mainnya hahaha,," ujar Jeon lalu tertawa puas seketika melihat wajah pucat gadis itu. Meera melotot horor pada cowok itu.

"Udah ah cepetan! Gue gak sabar nih!!" desak Axel semakin bernafsu ingin segera memulai permainan mereka.

"Jangan harap! Jangan macam-macam atau aku bisa laporin kalian semuanya habis ini!!" sengit Meera tak terima akan dipermainkan oleh mereka.

"Galak bener!!" kaget Ogi sebentar, lalu terkekeh mesum sambil menggosok tangannya bersemangat.

"Aduin sana! Siapa juga yang bakalan mau nolongin Lo hah?!" bentak Jeon kasar tak peduli bagaimana nasib malang gadis itu nantinya. Ia kembali melayangkan tamparannya untuk yang kedua kalinya pada bagian wajah Meera begitu kerasnya. Memar itulah yang Meera rasakan sekarang.

"Plis jangan hiksss!!" Meera menangis kesakitan.

"Diem gue bilang!!" Hardik cowok itu juga lanjut menjambak rambut Meera dengan kuat hingga Meera meringis hebat saat kunciran rambutnya juga harus terlepas ditangan kasar cowok itu.

"Enggak mau!!" Meera sekarang tak bisa mundur saat kakinya ditangkap oleh tangan Jeon tepat pada pergelangan kakinya yang sebelumnya terkilir tadi disertai rasa sakit yang masih mendera nyeri akibat tendangan keras dari Yurra yang sempat memberikannya juga, membuat Meera tak bisa untuk berdiri kembali hingga perempuan itu terus menjerit penuh kesakitan saat Jeon semakin mencengkramnya lebih kuat.

"Arrghh! Jangan plis! Aku mohon jangan...." pinta Meera.

Jeon kini menarik sebelah kaki gadis itu seakan lebih menyeretnya ke tengah-tengah ruangan. Meera terus menangis keras dengan berusaha untuk tidak dibawa oleh cowok itu. Meera ingin bertahan dari semua perbuatan kejam Jeon sebelum akan memulainya. Gadis itu juga menancapkan jarinya dengan kukunya dilantai seakan ingin berpegangan kuat namun hanya bisa membuat garis cakaran yang tak berarti apa-apa.

"Buka kaki Lo jalang gue mau masukin tubuh lo!!" titah Jeon. Sambil menendang-nendang Meera dengan brutalnya.

"Aku enggak mau! Plis tolong, tolongin aku!!!" teriak Meera mencoba sekeras mungkin sampai vita suaranya pun harus putus Meera tak peduli. Ia butuh seseorang untuk menolongnya dari jebakan mereka saat ini.

" Berisik banget sih?! Tutup mulut dia!! kesal Jeon terganggu. Ogi pun lantas membekapnya

"Goblok! Mulutnya bukan hidungnya itu anak mau mati kalau paru-parunya kosong!!" desis Axel saat Meera hampir kehilangan napasnya sebentar.

"Sialan! Gue kena gigitan dia anjing!!" ringis Ogi menahan sakit di tangannya saat Meera juga mengigit keras tangannya. Ogi memekik kaget.

Axel hanya terkekeh sebentar cowok itu juga membuka paha Meera dengan tangannya. Jeon mulai membuka sabuk celananya dengan tak sabaran. Meera melototkan matanya keras begitu melihat Jeon semakin mendekat padanya

"Gila nih cewek kuat bener tenaganya masih bisa melawan bro!!" Axel sedikit terkejut saat Meera terus memberontaknya tanpa henti. Meera akan mempertahankan harga dirinya tinggi meski ia akan harus mati ditangan mereka.

Bad The GengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang