*Happy reading*
"Lo....,
"Lo nangis kar"tanya Dira karna ia sedikit terkejut Karna Akara menangis
Akara tak menjawab Dira tapi Akara malah menangis semakin kencang membuat Dira kebingungan dan mencari cara agar Akara berhenti menangis
"Kara shuut jangan nangis ok"
"Kara plisss jangan nangis ya"ucap Dira berusaha menenangkan Akara
Namun usaha Dira tak berhasil sedetik kemudian Akara berbicara sambil menangis kencang"Huwaaa Dira maafin kala, kala Ndak sengaja bikin Dila malah hiks hiks"tangis Akara seperti anak kecil dengan mata merah berair
"What kok Akara jadi cedal sih tapi Akara gemesin pengen pegang tuh pipi" batin Dira gemas sembari merencanakan sesuatu
"Gak gue gak bakal maafin Lo dan ya gak usah Deket² gue lagi"ucap Dira pura² marah
Akara yang tadi memeluk Dira sekarang Akara malah memeluk kaki Dira dan menghentak hentakkan kakinya
"Huwaaaaaa dilaaaaa j-angan malah, maafin kala huwaaaaaaaaa" tangis Akara meledak dan membuat Dira menutup telinganya dengan kedua tangannya
"Heh Lo kok tambah kenceng nangisnya"ucap Dira dibuat seolah kesal padahal dirinya sangat puas melihat Akara seperti ini
"Hiks hiks Dila jangan malah ok"tangis Akara
"Iya gue gak bakal marah dan gue maafin Lo"ucap Dira karna ia tak tega melihat Akara menangis
"Huwa maacih Dila"ucap Akara senang lalu berhambur memeluk Dira
Greppp..,
Akara memeluk Dira, Dira pun membalas pelukan Akara lalu mereka berjalan menuju ke kasur sambil berpelukan setelah sampai di kasur mereka duduk
Dira pun melepaskan pelukannya lalu menatap Akara, Dira menghapus air mata Akara"Kara Lo gak boleh nangis"ucap Dira sembari mengelap air mata Akara
"Dila benelan maafin akala"tanya akara dengan tatapan polos
Akh Dira semakin gemas dengan tingkah Akara
"Iya kara gue maafin Lo,"tanya Dira karna ia kebingungan kenapa tiba² Akara cedal
Mendengar itu Akara sangat bahagia ketika dimaafkan oleh Dira sangkin senangnya Akara dia langsung mencium bibir Dira
Cup...,
Dira membebelak kan matanya karna terkejut atas apa yang dilakukan Akara
Karna tak kunjung mendapat balasan akhirnya Akara menggigit bibir Dira, dan membuat bibir Dira terbuka tanpa menunggu lama Akara langsung melumat bibir Dira dan mengabsen setiap gigi Dira lalu mengecap lidah Dira, dan membuat Dira harus membalas ciuman Akara
Mereka berciuman cukup lama karna kehabisan nafas Dira memukul dada Akara, Akara yang mengerti langsung melepaskan tautan mereka
Dira langsung menghirup oksigen sebanyak banyaknya lalu ia menatap Akara yang menunduk
"Maaf dir gue kelepasan"ucap Akara
"Udah gpp kara"jawab Dira
Lalu Akara kembali memeluk Dira
Greppp
Dira pun membalas pelukan Akara tak lama kemudian ia mendengar suara dengkuran halus lalu ia melihat Akara sudah tertidur di pelukannya
"Hah roh juga bisa tidur ya"gumam Dira
Tak mau ambil pusing akhirnya dira merebahkan tubuh Akara kekasur lalu membaringkan tubuhnya disamping Akara
Tangan Dira terulur mengelus wajah Akara dan menatap Akara lama
"Apa kara bakal tetap sama Dira"
"Gue takut nanti kara pergi tinggalin Dira"gumam Dira
Tangan Dira masih mengelus rahang tegas itu lalu mulai memainkan hidung dan pipi akara
"Bayi besar gue"
"Emm bibir Akara enak banget Cok pengen lagi, tapi gue malu"gumam Dira
"Kan dia tidur gue bisa kecup sekali hehehehe"kekeh Dira
Entah apa yang dipikirkan Dira hingga akhirnya dia mencium Akara
Cup....,
Dira mencium bibir Akara singkat karna tak mungkin dia menganggu Akara yang sedang tertidur tak lama kemudian Dira pun menyusul Akara ke alam mimpi sembari memeluk Akara dan terlelap sampai pagi
Gimana guys seru gak
Jangan jadi pembaca gelap ya guys
Penasaran dengan ceritanya mangkanya
Jangan lupa follow vote and komen ya
Dadah guys👋
YOU ARE READING
COWOK GAIBKU
Teen FictionSeorang gadis yang hidupnya berubah 180° ketika dia tidak sengaja bertemu dengan roh cowok yang tidak dikenalinya saat mengantarkan neneknya yang sakit di rumah sakit Penasaran dengan ceritanya???? Gas baca Jangan plagiat Yang plagiat bisulan warna...